Warga Kampung Air Menerima Berkah dan Menciptakan Berkah Kembali

Jurnalis : Elisa, Jia Hui (Tzu Chi Batam), Fotografer : Marina, Vemmy Ho, Santoso, Yasin (Tzu Chi Batam)

Warga Kampung Air sangat bersukacita menerima bantuan beras (10 kg) dari Tzu Chi Batam. Sebagai wujud kebahagiaan, mereka juga turut bersumbangsih sesuai kemampuan mereka untuk membantu orang lain.

“Kalau belum ada yang terima berkah (tanggung jawab), Hu Ai Batam Centre tidak request ke He Qi (untuk mengadakan bagi beras)”. Pernyataan ini mendorong Anita, Relawan Abu Putih Hu Ai Batam Center, mengajukan diri untuk menerima berkah sebagai koordinator (PIC) pembagian beras di Hu Ai Batam Centre di bulan Ramadan. Menurut Anita, belum siap menjadi PIC bukan alasan untuk tidak menjalankan misi ini. Sudah ada wadah dan sarana serta masyarakat yang membutuhkan, hanya perlu pelaksanaannya saja.

“Biasanya skala (pembagian paket) Hu Ai hanya ratusan tetapi kali ini ladang berkah kita cukup besar. Warga yang membutuhkan hingga seribuan lebih, tekanan dan kekhawatiran ada, tetapi kita tidak mungkin mundur, apalagi di-support oleh Tim Hu Ai dan Tim He Qi jadi kita tetap go ahead,” ujar Anita mantap.

Seminggu sebelumnya, relawan Tzu Chi Batam melakukan survei dan membagikan kupon beras ke rumah-rumah warga. Dengan begitu, bantuan yang diberikan akan tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Selain harus mengoordinasi pembagian kupon yang harus merangkul relawan lebih banyak, Anita juga harus menetapkan dan mencari ketua masing-masing grup pembagian kupon dan warga pendamping pada hari pembagian kupon. Walaupun dalam waktu mendesak, Anita bersyukur sudah menetapkan titik pembagian beras dan mendapat data warga dalam kurun waktu 5 hari semenjak ia menerima tanggung jawab ini.

Berbeda dengan sebelumya, pembagian beras kali ini Hu Ai Batam Centre menggarap ladang  berkah berskala besar di Kampung Air yang berdasarkan data perangkat daerah setempat mendekati 1.600 Kepala Keluarga (KK). Kampung Air yang berlokasi di Kelurahan Baloi Permai RW 11 ini adalah pemukiman warga dari beragam ras yang mana mayoritas bekerja sebagai pekerja informal, seperti buruh bangunan atau asisten rumah tangga. Banyak warga berpenghasilan tidak menetap dan standar hidup di bawah rata-rata, bahkan menurut data lebih banyak yang menganggur dibandingkan warga yang bekerja.

Sebanyak 1.048 keluarga di Kampung Air, Batam menerima bantuan beras dari Tzu Chi Batam.

Pembagian beras dimulai pada jam 09.30 WIB di lapangan voli yang terletak tidak jauh dari rumah warga. Agar kegiatan berjalan dengan lancar sebelum sampai di lokasi, semua relawan telah di koordinasikan untuk pembagian tugas masing-masing seperti tim kupon, tim pengatur alur, tim setting lokasi, dan tim penyaluran beras.

Selain memperkenalkan Tzu Chi, relawan juga mengajak warga untuk memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga. Dalam kesempatan ini, Yasin selaku Wakil Ketua Tzu Chi Batam kembali mengajak warga untuk turut bersumbangsih. “Mungkin beras ini akan habis dalam waktu singkat, tetapi yang kami harapkan adalah cinta kasih yang kami bawakan dari seluruh masyarakat Batam. Beras yang kami bawa ini adalah sumbangsih dari seluruh masyarakat Batam untuk membantu yang membutuhkan. Teman-teman di sini juga akan bawa celengan ini untuk mengajak bersumbangsih seperti yang di katakan Master Cheng Yen (pendiri Tzu Chi) bahwa semua orang berhak dan bisa untuk turut melakukan kebajikan,” kata Yasin.

Dalam penyaluran beras ke warga, setiap orang yang memiliki kupon maju ke depan (berbaris rapi) untuk mengambil beras secara tertib dan teratur. Terlihat warga tampak berseri menunggu gilirannya untuk menerima beras. Di tengah antrian tampak pria paruh baya yang menunggu giliran untuk menerima beras cinta kasih. Marcelinus Fandeleur (75 tahun) merasa senang menerima beras dari Tzu Chi ini. Setelah menerima beras, ia berjalan kaki pulang ke rumah. Sesekali tampak di jalan ada beberapa warga yang menyapanya dan menawarkan diri untuk memboncengnya dengan motor, pertanda ia cukup dikenal warga. Namun Marcelinus tetap memilih berjalan kaki sendiri.

Kakek Marcelinus yang hidup sendiri di masa tuanya. Ia merasa bersyukur dan berterima kasih mendapatkan perhatian dari relawan Tzu Chi Batam.

Kakek Marcelinus hidup sebatang kara dengan mengandalkan pohon nangka yang ditanamnya di halaman rumah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Buah nangkanya dapat dijual 5 ribu per-kg. Dari hasil penjualannya ia gunakan untuk membeli beras dan lauk. Kakek Marcelinus bercerita jika uangnya tidak cukup membeli lauk, ia memasak buah nangka sebagai lauk, dan kadang dapat lauk dari pemberian tetangga dan saudara-saudaranya.

Tiga puluh satu tahun lalu (tahun 1992), Marcelinus datang mengadu nasib di Batam dan menetap di Kampung Air. Ia menceritakan terakhir bekerja sudah 3 tahun yang lalu, sebagai penjaga pallet yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya. Namun ironisnya, ia tidak digaji seperti karyawan lain pada umumnya. Ia hanya diupah dengan jatah makan sehari-hari.

Menerima bantuan dari Tzu Chi, hati Kakek Marcelinus pun sangat senang dan bahagia. “Terima kasih, saya kayak gini pun bisa dapat sumbangan ini. Saya bisa dapat makan,” ungkap Kakek Marcelinus. Sepuluh kilogram beras baginya dapat dihabiskan dalam waktu sebulan sehingga ia dapat menghemat uang beras selama sebulan. Walaupun hidupnya yang jauh dari cukup, namun Kakek Marcelinus turut membantu orang yang membutuhkan.

“Kelapa merah itu kalau ada anak-anak sakit untuk obat. Ibu hamil mau melahirkan, mereka datang minta, biarpun mereka kasih duit saya ngga terima, itu ga boleh, pantang. Kita harus bantu orang,” Ceritanya di depan rumah papan yang ia bangun sendiri.

Kerja Sama Relawan dan Kepedulian Warga
Relawan Tzu Chi Batam hari itu berhasil membagikan beras sebanyak 1.048 karung beras cinta kasih. Ada sebanyak 92 relawan yang berpartisipasi dalam pembagian kupon pada tanggal 7 April 2023, dan 77 relawan untuk pembagian beras pada hari Minggu, 16 April 2023.

Kerja sama antar relawan menjadi kunci keberhasilan pembagian 1.048 karung beras ini. Ada 92 relawan yang berpartisipasi dalam pembagian kupon (7 April 2023), dan 77 relawan saat pembagian beras (16 April 2023).

Keberhasilan kegiatan ini didukung dari kerja sama dan antusias relawan yang tinggi dari mulai pembagian kupon ke rumah-rumah warga yang dibagi 1 minggu sebelumnya, hingga saat pembagian beras. Salah satu relawan, Susanto, juga turut membantu untuk mengoordinir dari survei data penduduk, setting lokasi, pembagian kupon hingga pembagian beras kepada warga.

Susanto, yang kedua kalinya mengikuti kegiatan Tzu Chi juga salah satu pengelola lingkungan Perumahan Ashley Park yang bertepatan di sebelah Kampung Air. Pekerjaan ini secara tidak langsung melibatkannya untuk menjalin jodoh baik dan semakin dekat dengan warga Kampung Air sejak tiga tahun lalu. Baginya warga Kampung Air sudah seperti keluarganya sendiri. Dalam tiga tahun terakhir, Susanto tidak sedikit membantu warga untuk mendapatkan pekerjaan karena warga Kampung Air yang tidak mempunyai ijazah dan bantuan dana darurat untuk warga yang sakit dan berduka.

“Saya prihatin sama warga Kampung Air karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja seringkali masih kekurangan. Taraf hidup juga jauh dari cukup, seperti lapangan kerja juga kita bantu, mereka cari kerja pastinya susah, kebanyakan tidak bersekolah, dan tidak punya ijazah, jadi kita bantu carikan,” jelas Susanto.

“Kita (bantu) semampunya sesuai rezeki yang kita miliki. Kebetulan kita di sini sudah beberapa kali juga bantu sembako seperti ini tapi dalam skala yang lebih kecil secara pribadi sekitar 100 - 200 paket. Karena kita kenal orangnya dan tahu kalau mereka memang benar-benar butuh,” tambahnya.

Warga Kampung Air juga turut membantu relawan Tzu Chi Batam ketika menyiapkan lapangan untuk lokasi pembagian paket beras cinta kasih ini.

Sehari menjelang pembagian beras, Susanto bersama relawan dan warga hadir untuk memotong, membakar rumput liar, membersihkan lapangan, membuka jalan arah pintu masuk dan keluar, dan memasang tenda miliknya guna tempat pembagian beras yang memadai. Semua dilakukannya dengan sukacita karena baginya hal tersebut seperti membantu keluarganya sendiri. Ia sangat senang Tzu Chi Batam turut memberi perhatian dan bantuan kepada warga sekitar.

Untuk menutupi jalan tanah agar mudah diakses, warga juga turut inisiatif meminjamkan  pallet yang dijual tidak jauh dari titik pembagian beras untuk dipakai. “Bahkan ada beberapa warga yang tahu kita sedang membersihkan tempat ini, turut datang membantu tanpa disuruh. Mereka habis pulang kerja lewat, nampak kita membersihkan lalu singgah dan bantu. Disinilah yang saya senang di Kampung Air itu, warga itu saling membantu, jadi benar-benar seperti keluarga,” kata Susanto sambil tersenyum.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Warga Kampung Air Menerima Berkah dan Menciptakan Berkah Kembali

Warga Kampung Air Menerima Berkah dan Menciptakan Berkah Kembali

28 April 2023

Tzu Chi Batam memberikan bantuan beras (10 kg) kepada 1.048 warga di Kampung Air, Batam. Selain menerima, warga juga turut bersumbangsih sesuai kemampuan mereka.

Pembagian 650 Paket Sembako Ramadan untuk Warga Jembatan Besi

Pembagian 650 Paket Sembako Ramadan untuk Warga Jembatan Besi

10 April 2023

Sebanyak 650 paket Lebaran diberikan kepada warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Sekolah Candra Naya menjadi tempat pembagian kupon, juga tempat pembagian paket.

Berkah Ramadan Menyelimuti Warga Kelurahan Mangga Dua Selatan

Berkah Ramadan Menyelimuti Warga Kelurahan Mangga Dua Selatan

14 April 2023

Sambut Idul Fitri, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali menyalurkan paket sembako bagi warga prasejahtera. Salah satu lokasi pembagian paket sembako ini ada di Depo Tzu Chi Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat pada Sabtu, 8 April 2023. 

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -