Wariskan Kali Angke yang Bersih

Jurnalis : Thio Verna (He Qi Utara), Fotografer : Thio Verna (He Qi Utara)
 
 

fotoMelalui kegiatan ini, diharapkan warga dapat berpartisipasi merawat dan menjaga kebersihan lingkungan Kali Angke.

 

Kali Angke, sering kali kita dengar nama tersebut. Kali Angke adalah nama sebuah sungai di Jakarta. Sungai ini berhulu di Bogor, Jawa Barat melewati Tangerang Selatan dan bermuara di Muara Angke, Jakarta Barat. Sungai ini tidak pernah kering selama musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah pegunungan di daerah Bogor, sebagaimana juga Kali Pesanggrahan dan Ciliwung.

 

Pada hari Sabtu, 9 Juli 2011, sejak jam 7 pagi, Kali Angke terlihat lebih ramai dari biasanya. Para warga sekitar berkumpul di titik-titik lokasi tertentu karena adanya kegiatan “Festival Kali Angke 2011” yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Ibukota DKI Jakarta yang dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan DPRD Kota Jakarta, serta Forum Kordinasi Kota Jakarta.

Festival ini diadakan dalam rangka HUT ke-484 Kota DKI Jakarta dan HUT RI yang ke-66. Para warga sekitar Kali Angke pun ikut dilibatkan langsung agar dapat mempererat  rasa kebersamaan dan rasa kepedulian akan kebersihan lingkungan, terutama kebersihan Kali Angke itu sendiri, sehingga diharapkan nantinya dapat mewariskan sebuah Kali Angke yang bersih dan jernih kepada anak-anak di masa mendatang. Acara dibuka dengan tarian selamat datang dan pertunjukan isyarat tangan yang dibawakan oleh para relawan Tzu Chi beserta dengan para murid dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat.

foto  foto

Keterangan :

  • Sabtu 9 Juli 2011, diadakan Festival Kali Angke 2011 dalam rangka HUT DKI Jakarta ke-484 dan HUT RI yang ke-66. (kiri)
  • Dalam festival ini juga diadakan lomba Perahu Naga yang diikuti juga oleh tim DAAI TV Indonesia serta relawan Tzu Chi.(kanan)

Wakil Ketua Yayasan Budhha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma mengatakan, “Tzu Chi selalu memegang prinsip cinta kasih universal, membantu tanpa memandang agama, suku dan ras. Jalinan jodoh antara Kali Angke dengan Tzu Chi dimulai pada tahun 2002 silam saat terjadi banjir besar. Master Cheng Yen sangat menaruh perhatian besar kepada penduduk sekitar Kali Angke dan meminta agar dibuatkan Rusun khusus untuk para 1.100 keluarga yang tinggal di bantaran Kali Angke tersebut.”

Festival dari Rakyat untuk Rakyat
Festival kali ini adalah kelanjutan dari serangkaian kegiatan sejak tahun 2002 dengan kembali mengadakan Lomba Perahu Naga dan lomba lainnya yang diikuti oleh warga kecamatan dan kelurahan sekitar Angke. Perlombaan Perahu Naga ini diikuti oleh 15 tim yang  juga terdiri dari tim DAAI TV Jakarta serta relawan-relawan Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Selain lomba Perahu Naga, warga juga mengikuti lomba lainnya, seperti lomba panjat pinang, tarik tambang dan lainnya. (kiri)
  • Relawan Tzu Chi beserta murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menampilkan sebuah peragaan isyarat tangan (shou yu).(kanan)

Mereka dengan bersemangat ikut memeriahkan acara. Hal ini terlihat dari kesungguhan mereka berlatih mempersiapkan perlombaan ini. Latihan sudah berjalan sebanyak 2 kali pada hari Sabtu dan Minggu lalu di Danau Sunter dan gladi resik terakhir pada tanggal 8 Juli 2011 di Kali Angke bersama dengan 22 orang relawan Tzu Chi lainnya yang terdiri dari perwakilan setiap HeQi (Utara, Barat, Timur, dan Selatan). “Mudah-mudahan dengan adanya acara ini para warga menjadi lebih perhatian terhadap Kali Angke dengan tidak membuang sampah ke kali,” ujar Iwan Tjia Shixiong salah satu peserta Lomba Perahu Naga.

Selain Lomba Perahu Naga terdapat pula lomba lain seperti panjat pinang, tarik tambang dan sebagainya. Semua warga terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara Festival Perahu Naga 2011 ini hingga akhir acara dan semoga antusiasme ini terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari dengan merawat dan menjaga kebersihan dari Kali Angke itu sendiri.

  
 

Artikel Terkait

“Citra Diri” dan Pengenalan Budaya Humanis Tzu Chi

“Citra Diri” dan Pengenalan Budaya Humanis Tzu Chi

03 September 2013 Bila kita dapat merubah diri kita menjadi baik, perubahan baik ini mungkin tidak hanya dapat dirasakan oleh orang lain tetapi juga lingkungan sekitar.
Kasih Orang Tua Sungguh Luar Biasa

Kasih Orang Tua Sungguh Luar Biasa

19 Desember 2013 Sudahkah kita membalas jasa orang tua? Peran orang tua sangatlah penting, sebagai seorang ibu harus menanggung kesulitan ketika mengandung, melahirkan, dan membesarkan serta mendidik anak-anaknya.
Merasa Masih Ada yang Memperhatikan, Masih Ada Yang Peduli

Merasa Masih Ada yang Memperhatikan, Masih Ada Yang Peduli

09 Oktober 2019
Kasih (22) masih tak menyangka, di bedeng berukuran 3x6 meter yang ia tinggali bersama suami dan dua anaknya, ia dikunjungi rombongan dokter dari Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi. Ada Dokter Toto Suryana, Dokter Febriana Josephine, dua perawat, dan dua relawan pemerhati.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -