Warna-warni Sosialisasi
Jurnalis : Noorizkha ( He Qi Barat), Fotografer : Hendrik Wijaya (He Qi Barat)
|
| ||
Sambil menunggu acara dimulai, peserta diajak menonton Discovery Channel yang menayangkan kisah awal mula Master Cheng Yen mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi dan jejak langkah beliau hingga sekarang. Tepat pukul 09.00, acara dibuka dengan sapaan ceria dari Christine Desyliana Shijie, dilanjutkan dengan presentasi mengenai makna lambang Tzu Chi, landasan Tzu Chi, misi dan kegiatan Tzu Chi. Para peserta terlihat menyimak dengan serius semua penjelasan tersebut. Pada sosialisasi kali ini, peserta yang mengikuti acara terlihat sangat beragam. Ada yang sudah berumur, ada pula yang remaja. Latar belakang mereka juga beraneka macam, di antaranya tampak seorang shijie yang beragama muslim dan mengenakan jilbab, sementara ada pula shijie yang berasal dari Jepang. Dalam setiap kegiatannya, Tzu Chi menerima dengan tangan terbuka setiap orang yang ingin ikut bersumbangsih tanpa membeda–bedakan usia, suku, ras, ataupun agama, dimana Tzu Chi berlandaskan pada cinta kasih universal.
Keterangan :
Salah seorang peserta sosialisasi, Tang Hui Hua Shigu sudah berusia 67 tahun. Ia mengenal Tzu Chi dari DAAI TV. Karena sering menonton tayangan DAAI TV, Tang Hui Hua Shigu menjadi tertarik untuk ikut mengulurkan tangan membantu yang membutuhkan dengan menjadi relawan. Usia tidak membuatnya berkecil hati untuk ikut berbuat baik. Ia bertekad untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi ke depannya. Di sisi lain, Rika Kawamoto Shijie (42 tahun) dan Marie Nagatami Shijie (42 tahun) yang berasal dari Jepang mengaku sangat suka dengan filosofi yang diajarkan Master Cheng Yen, yakni lakukan saja jika itu memang hal yang benar. Mereka yang datang dari Jepang sejak tiga bulan yang lalu ini, kini bekerja sama dengan tim medis Tzu Chi (Tzu Chi International Medical Association, TIMA) sebagai terapis dan sudah mengikuti beberapa kegiatan seperti bedah buku, baksos, dan sebagainya. Keterbatasan bahasa yang mereka miliki tidak menghalangi langkah mereka untuk berbuat baik. Mereka mengaku sangat senang bisa menolong orang lain dengan kemampuan yang mereka miliki. Kisah-kisah semangat para calon relawan ini sangat menginspirasi kita sebagai insan Tzu Chi, bahwa dengan adanya tekad maka usia, keterbatasan, maupun perbedaan adat dan budaya tidak mempengaruhi langkah kita untuk berbuat baik bagi sesama. | |||
Artikel Terkait

Suara Kasih: Menyelamatkan Nyawa
23 September 2011
Penyuluhan tentang HIV/AIDS di Muara Wahau Kaltim
27 September 2016Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas menggelar penyuluhan tentang HIV/AIDS dan pengaruhnya bagi tubuh manusia. Penyuluhan yang digelar di Puskesmas Muara Wahau, Kalimantan Timur ini memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi 30 ibu-ibu peserta.

Memperkenalkan Seni Dokumentasi Jejak Cinta Kasih
06 November 2023Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan perekrutan dan pelatihan tim dokumentasi yang berfokus pada teknik pembuatan artikel dan fotografi.