Dr. Dindin Hardiono Hadim, SpPD, MARS, FINASIM, FIHFAA, membawakan materi dengan topik “Hypertensi The Silent Killer.”
Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan salah satu penyakit yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat bahkan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi disebut The Silent Killer (Sang Pembunuh Sunyi) karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Oleh sebab itu, Tzu Chi Batam mengundang tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan kesehatan pada tanggal 2 Juni 2024 di Aula Jing Si Batam.
Setiap dua bulan sekali, Tzu Chi Batam menghimpun para penerima bantuan Tzu Chi atau Gan En Hu untuk menghadiri acara yang dikenal dengan Gathering Gan En Hu. Acara dimulai dengan menonton Lentera Kehidupan Ceramah Master Cheng Yen, dilanjutkan dengan anggota Tim TIMA (Tzu Chi International Medical Association) memberikan edukasi kepada para Gan En Hu. Acara ini dihadiri 72 relawan dan 225 Gan En Hu.
Martin, penderita gagal ginjal menyarankan untuk tidak meremehkan gejala seperti pusing.
Dr. Dindin Hardiono Hadim, SpPD, MARS, FINASIM, FIHFAA, membawakan materi dengan topik “Hipertensi The Silent Killer” untuk para peserta dewasa. Dr. Dindin juga menerangkan kunci dalam pencegahan hipertensi, yakni makan makanan yang sehat, mengurangi konsumsi garam dan kafein, tidak merokok dan menghindari asap rokok, menurunkan berat badan (bb normal), menghindari konsumsi minuman beralkohol, berolahraga serta pengecekan rutin terhadap tekanan darah.
“Yang punya darah tinggi, harusnya ada alat untuk cek tensinya setiap bangun tidur, jangan lupa berdoa dan beristirahat, makan obat tepat sasaran sesuai kondisi, dokter kasih obat sesuai dosis sesuai penyakit pasti aman,” Tutur dr Dindin.
Panitia membawakan isyarat tangan satu keluarga.
Salah satu Gan En Hu, Martin, turut berbagi tentang kisah hidupnya sebagai kru kapal ferry Singapore yang setiap hari bekerja tanpa henti dari dini hari sampai tengah malam. Untuk menghidupi kelangsungan hidup istri dan tiga anaknya, ia bekerja tanpa beristirahat sepanjang kurun waktu 8 tahun.
Tepat pada bulan Desember 2023, ketika sedang bekerja, ia merasakan sakit yang luar biasa sampai dilarikan kerumah sakit dan masuk ICU selama dua hari tidak sadarkan diri. Setelah dicek dokter, ia didiagnosa hipertensi yang sudah komplikasi gagal ginjal.
“Saya sangat kaget waktu dokter bilang cuci darah karena selama ini saya rasa sehat-sehat saja. Makanya saran saya bagi yang merasa sehat-sehat aja atau ada riwayat keturunan lebih baik dijaga, apalagi merasa sakit kepala, pusing jangan sembarang makan obat, lebih bagus cek ke dokter, kalau tensi tinggi makan obatnya rutin biar jangan seperti saya sudah terlambat. Saya sangat bersyukur Tzu Chi bisa membantu biaya pengobatan saya, soalnya saya sudah tidak bekerja” tuturnya.
Dr. Brain Gantoro, Mgizi, SpGK, AIFO-K, membawakan materi dengan topik “Konsep Gizi Seimbang Anak Sekolah dan Remaja”.
Di waktu yang bersamaan di lobi lantai 4, Dr. Brain Gantoro, Mgizi, SpGK, AIFO-K, membawakan materi dengan topik “Konsep Gizi Seimbang Anak Sekolah dan Remaja”. Pada materi ini, anak-anak dan remaja dibekali dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat agar mereka bisa bertumbuh kembang dengan baik. Asupan gizi yang optimal, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas sangat penting untuk pertumbuhan serta perkembangan yang optimal. Untuk itu, pola makan anak-anak dan remaja perlu ditingkatkan ke arah konsumsi seimbang.
Semangat dana kecil, amal besar terus dipraktikkan oleh para Gan En Hu.
“Penyuluhan kali ini saya rasa sangat bagus dan bermanfaat, karena membuka wawasan kita tentang kesehatan, seperti kata Dr. Dindin ada menyinggung makanan yang harus diperhatikan. Dengan adanya penyuluhan kesehatan dari dokter, mereka (Gan En Hu) mendapatkan informasi dan mendorong mereka pola hidup sehat,” ungkap Sujati Ng, koordinator acara hari ini.
Editor: Khusnul Khotimah