Wisata Pendidikan Karakter di Tzu Chi (Bag. 1)
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Agus D (He Qi Barat), Mettasari (He Qi Utara), Teddy Lianto, Sukianto (He Qi Utara))
|
| ||
kita juga dapat melihat laporan media massa tentang kehidupan sekelompok anak muda zaman sekarang. Di negara maju seperti Eropa dan Amerika Utara, banyak anak muda yang tidak bekerja, tidak berkeluarga, dan terus bergantung hidup pada orang tuanya. Banyak sekali. Inilah yang disebut “generasi gagal”. Di Kanada, ada pula sekelompok anak muda yang disebut “NEETs”, yaitu orang-orang yang tidak bekerja, tidak bersekolah, dan tidak mengikuti pelatihan untuk mempelajari suatu keterampilan. Melihat berita seperti itu, saya sungguh merasa khawatir. Menjaga Nilai-nilai Kehidupan
Keterangan :
Kegiatan ini juga diadakan agar para murid bisa memahami cinta kasih orang tua mereka serta cara mengungkapkan rasa terima kasih terhadap orang tua mereka. Ini merupakan pendidikan yang baik dan pendidikan yang sangat nyata. Tidak hanya melalui ucapan saja, tetapi anak-anak dibimbing untuk mempraktikkannya agar mereka mengetahui bahwa cinta kasih harus dimulai dari diri sendiri. Pada hari pertama, para murid diajak untuk mengenal ruangan-ruangan yang ada di Aula Jing Si, seperti lorong poster, exhibition Hall, ruang auditorium, dan lainnya. Pengenalan ini dirasa perlu mengingat mereka juga merupakan bagian dari keluarga besar Tzu Chi, sehingga ketika mereka dewasa nanti mereka akan dapat memberikan informasi yang benar mengenai Aula Jing Si dan Tzu Chi kepada orang tua dan teman-teman mereka di sekolah. Selain pengenalan, para murid dibagi menjadi beberapa kelompok untuk bermain beberapa permainan di lima titik yang berbeda. Setiap kali berhasil memenangkan satu permainan, mereka akan mendapatkan stiker Tzu Chi lalu mereka akan mencari spot permainan berikutnya hingga siapa yang mendapat stiker Tzu Chi paling banyak itulah yang menang. Keceriaan dan kegembiraan terlihat dari gelak tawa anak-anak yang hanyut dalam setiap permainan.
Keterangan :
Setelah asyik bermain, para murid kembali ke ruang kelas untuk belajar etika bersyukur (Gan En), Menghormati ( Zhung Zong), dan Ai ( cinta kasih). Etika ini diajarkan karena ketiga hal ini saling berkaitan dan merupakan sebuah pendidikan dasar dalam berkehidupan di masyarakat umum. Dengan bersyukur, kita dapat belajar untuk merendahkan hati dan melihat kelebihan orang lain. Dengan melihat kelebihan yang dimiliki setiap orang, otomatis kita akan timbul rasa hormat, dan dari rasa hormat ini akan timbul rasa menyayangi. Itulah yang ingin diberikan pada anak-anak ini. Selain pendidikan etika, para relawan Tzu Chi juga ingin memberikan pelajaran tatakrama dalam bersikap. Seperti ketika makan, anak-anak dilarang berbicara dan begitu selesai makan, anak-anak harus mencuci peralatan makan sendiri. Dalam berjalan, para anak-anak diajarkan untuk mengenal budaya mengantri dan berbaris rapi. Ketika duduk, para murid dilatih untuk duduk dengan sikap sempurna dan tidak menyilangkan kaki. Kesemuanya adalah nilai-nilai moral yang kini mulai luntur di masyarakat. Dalam kegiatan ini, relawan Tzu Chi bermaksud mengajarkan kembali nilai-nilai positif ini, sehingga budaya positif ini dapat membangun para generasi muda menjadi generasi yang smart dan berbudaya humanis. Anak yang Berbakti Adalah Anak yang Paling Beruntung | |||
Artikel Terkait
Menumbuhkan Hati untuk Bersumbangsih
09 September 2015Kesibukan begitu terasadi dapur relawan Aula Jing Si, lantai Basement, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Minggu pagi, 6 September 2015. Para relawan hilir mudik menyiapkan berbagai sajian yang akan disantap oleh para peserta Pelatihan Relawan Abu Putih He Qi Utara Keempat.
Program Pertanian Amal, Menuju Pertanian Berkelanjutan (Bag 2)
26 Desember 2013 Program pertanian amal ini termasuk dalam misi amal Tzu Chi. Perlu diketahui, Tzu Chi merupakan lembaga swadaya masyarakat (NGO) internasional yang bergerak dalam sosial kemanusiaan lintas suku, agama, ras, dan negara.Penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti di Kota Medan
25 November 2021Tak terasa kita hampir sampai di penghujung tahun 2021. Acara Penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan tahun ajaran 2021 pun diadakan pada 14 November 2021.