Wujud Bakti dan Cinta Kasih Kepada Keluarga

Jurnalis : Chrestella Budyanto (Tzu Chi School), Fotografer : Tim Tzu Chi School


Siswa-siswi PAUD Tzu Chi memeluk opa dan oma masing-masing setelah memberikan teh dalam kegiatan Minggu Budaya Humanis.

Bukan hal yang asing lagi bagi para siswa-siswi di TK Tzu Chi Indonesia untuk memberi salam dan menyapa guru dengan ‘Zhao An!’ (Selamat Pagi) setiap paginya. Pendidikan humanis yang memang menjadi karakteristik Sekolah Tzu Chi, ditanamkan sejak dini demi mempersiapkan karakter anak untuk menghadapi dunia pendidikan secara lanjut.

Untuk mengenalkan nilai-nilai budaya humanis yang lebih dalam kepada anak-anak, setiap tahunnya TK Tzu Chi mengadakan Minggu Budaya Humanis yang tahun ini diselenggarakan pada tanggal 24 hingga 28 Februari 2020.

 

Jayamangala, siswa KB TK Tzu Chi sedang menghias kartu ucapan bertuliskan “Grandma, Grandpa I Love You Forever”.

Tema dari Minggu Budaya Humanis tahun ini adalah Berbakti, yang memang merupakan salah satu nilai penting yang kerap dijunjung oleh Sekolah Tzu Chi Indonesia. Tahun ini, TK Tzu Chi ingin mengingatkan bahwa berbakti bukan hanya kepada orang tua, tetapi juga kepada kakek dan nenek. Maka dari itu, di minggu yang berbahagia ini, para siswa mengundang oma dan opa mereka untuk berbagi kasih dan menghabiskan quality time bersama.

Rangkaian aktivitas bersama oma dan opa meliputi kegiatan minum teh serta membuat kartu ucapan untuk menunjukan kasih sayang kepada oma dan opa. Anak-anak berlomba-lomba mendekorasi kartu mereka dengan tulisan ‘I Love You’ penuh warna.

 

Salah satu kegiatan pengajaran Daily Life Skills, para siswa diminta untuk menyapu lantai dan membuang sampah pada tempatnya.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Minggu Budaya Humanis juga mengajarkan daily life skills agar murid-murid lebih mandiri. Daily life skills membekali siswa dengan keterampilan lain seperti menyapu, mengelap meja, dan merapikan alat makan sendiri. “Kita punya keinginan untuk melatih keterampilan mereka. Keterampilan sederhana seperti pakai kaos kaki, melipat baju. Hal-hal ini sederhana tapi jika mereka selalu dibantu ketika di rumah, mereka nggak akan bisa mandiri,” tutur Hsu Min Yu, guru kelas budaya humanis TK Tzu Chi.

 

Zhang Meng Han (tengah) memainkan karakter Putri Jasmine dalam pertunjukan drama Aladdin.

Puncak dari acara Minggu Budaya Humanis adalah pertunjukan drama yang dimainkan oleh siswa-siswi TK dan PAUD Tzu Chi. “Kita menggunakan tokoh dari drama Aladdin yang jalan ceritanya diubah. Ceritanya Aladdin dan Putri Jasmine ini mereka menunjukan bakti kepada orang tuanya dengan pergi mencari obat untuk mengobati orang tua dan desanya. Lalu karena sikap baik dari keduanya, mereka dapat bantuan dari peri atau jin baik sehingga bisa menemukan buah untuk menyembuhkan penyakit orang tua mereka,” kata Hsu Min Yu.

 

Menurut Zhao Yang, ibu dari Zhang Meng Han, rasa bakti kepada orang tua dapat diwujudkan dalam bentuk keberanian dan rasa cinta kasih.

Zhao Yang, orang tua dari Zhang Meng Han, siswi KB yang berperan sebagai Putri Jasmine merasa haru dan bangga ketika melihat putrinya tampil di panggung. Menurut Zhao Yang, selain berbakti kepada orang tua, banyak sekali nilai-nilai yang bisa dipetik dari drama ini. “Berbakti itu kepada orang tua dan semua keluarga. Selain itu saya lihat anak-anak diajarkan untuk berani, serta perhatian dan penuh cinta kasih kepada keluarga,” ucap Zhao Yang.

Tanpa keberanian dan niat yang berasal dari cinta kasih kepada orang tua, Aladdin dan Putri Jasmine tidak akan mampu menyelesaikan misi mereka untuk mencari obat yang sulit didapat. TK Tzu Chi berharap kegiatan seminggu ini dapat mengingatkan siswa untuk senantiasa menunjukan rasa bakti dan kasih kepada orang tua serta keluarga.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Wujud Bakti dan Cinta Kasih Kepada Keluarga

Wujud Bakti dan Cinta Kasih Kepada Keluarga

03 Maret 2020

TK Tzu Chi Indonesia melaksanakan kegiatan Minggu Budaya Humanis dengan mengusung tema Berbakti pada tanggal 24 hingga 28 Februari 2020.

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -