Wujud Kasih untuk Bumi

Jurnalis : Christine (Tzu Ching Medan), Fotografer : Albert Khosasih (Tzu Ching Medan)
 
 

foto
Minggu, 15 Juli 2012, relawan Tzu Ching Medan melakukan kegiatan sosialisasi pelestarian lingkungan di Komplek Perumahan Cemara Asri, Medan.

Di bulan Juli tanggal 15 merupakan hari spesial dimana Tzu Ching, perkumpulan muda-mudi mahasiswa Tzu Chi yang berada di 16 negara berbeda serentak  menjalankan acara pelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan jalinan jodoh ini dan berpegang pada semangat “waktu dan tempat memiliki perbedaan, namun cinta kasih tak berbeda sedikit pun”, maka acara yang bertajuk “Pelestarian Lingkungan Bagai Mentari Tak Terbenam—Estafet Cinta Kasih bagi Bumi Kita” pun dilaksanakan dengan harapan menyebarkan semangat keteladanan kaum muda ke seluruh dunia untuk bergandeng tangan dan sama-sama melestarikan lingkungan.

Seperti negara lainnya, pada tanggal 15 Juli 2012 di beberapa titik di Indonesia, salah satunya Medan, acara ini dilaksanakan di bundaran komplek perumahan Cemara Asri. Tepat pukul 5 pagi, para Tzu Ching telah melakukan persiapan dekor lokasi, pembersihan lokasi dan persiapan meja serta kursi. Setelah segala persiapan selesai pukul 6.45 pagi, masyarakat sekitar komplek mulai terlihat berdatangan ke stan. Ketua Tzu Ching Medan, Rina Tong xue pun mulai menjelaskan pada para pengunjung yang datang mengenai pelestarian lingkungan, dalam hal ini 5R + V (Rethink, reduce, reuse, repairrecycle dan Vegetarian). Selain mendapatkan penjelasan mengenai pelestarian lingkungan, para pengunjung juga mendapat sajian bubur vegetarian dari tim konsumsi di sela-sela sosialisasi pelestarian lingkungan yang dibawakan oleh Yugo Tong xue. Di perkirakan sekitar 150 pengunjung yang datang silih berganti ke lokasi sosialisasi Pelestarian Lingkungan dan Vegetarian ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Tzu Ching menjelaskan kepada para pengunjung yang datang mengenai  5R + V (Rethink, reduce, reuse, repairrecycle dan Vegetarian) (kiri).
  • Pada kegiatan ini, para relawan juga menyediakan santapan vegetarian kepada para pengunjung (kanan).

Salah seorang pengunjung yang antusias bernama bapak Kalimat. Ia sangat mendukung gerakan pelestarian lingkungan. Ia pertama kali mengenal Tzu Chi dari kegiatan amal bantuan korban bencana Tsunami di Aceh dan melihat langsung secara nyata bagaimana para relawan Tzu Chi terjun langsung membantu masyarakat. Ia pun mulai banyak menyaksikan tayangan DAAI TV hingga saat ini. bapak Kalimat sadar dirinya juga terlibat dalam pelestarian lingkungan. Oleh karenanya, ia banyak menunjukan tindakan nyata dalam mendukung pelestarian lingkungan seperti menyapu halaman agar bersih, menegur orang yang buang sampah sembarangan. Ia sangat menyayangkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Namun ia berharap agar Tzu Chi banyak mengadakan acara serupa agar lebih banyak masyarakat luas yang mengerti betapa bermanfatnya pelestarian lingkungan.

Acara pun di tutup pukul 10.30 WIB. Semoga dengan diadakannya kegiatan sosialisasi pelestarian lingkungan yang diadakan serentak di berbagai negara mampu menghimpun lebih banyak hati Bodhisatwa untuk lebih peduli pada lingkungan.

 

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Menolong Tanpa Pamrih

Suara Kasih : Menolong Tanpa Pamrih

23 Juli 2010
Selama lebih dari 40 tahun ini kita telah menyaksikan banyak sekali penderitaan di dunia ini. Insan Tzu Chi memikul tanggung jawab yang sangat besar. Sumbangsih insan Tzu Chi membawa kestabilan bagi fisik, batin, maupun kehidupan orang-orang yang menderita.
Turut Menjadi Pewaris Masa Depan Bumi

Turut Menjadi Pewaris Masa Depan Bumi

19 Juni 2019
Para mahasiswa yang tergabung dalam Bina Nusantara Mandarin Club (BNMC) memberikan donasi botol plastik  yang mereka kumpulkan ke Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Tzu Chi Center PIK, Selasa, 18 Juni 2019. Para mahasiswa ini juga juga langsung belajar memilah botol-botol tersebut.
Baksos ke-95: Keberanian Riski untuk Sembuh

Baksos ke-95: Keberanian Riski untuk Sembuh

04 Desember 2013 Ketika itu, dokter menyarankan Riski harus menjalani operasi untuk mengobati mata katarak. Mendengar ini pun Sudarto hanya bisa pasrah dan berharap ada acara baksos kembali yang bisa menerima anak-anak.
Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -