Wujud Kepedulian Terhadap Anak Bangsa
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya Dua tahun lalu, banjir merendam Sekolah Al Muttaqin di daerah Kapuk Muara, Jakarta Utara. Relawan Tzu Chi turun membantu membersihkan sekolah dan rumah warga. Tzu Chi juga membangun gedung baru untuk SMP Al Muttaqin yang kondisinya sudah rusak. | Panas terik matahari yang memanggang di atas kepala, tidak menghalangi kegembiraan dan keceriaan siswa-siswi SMP Al Muttaqin atas peresmian gedung baru sekolah mereka. Gedung yang pembangunannya dimulai pada 13 April 2008 ini, akhirnya rampung dan siap untuk digunakan. Ini merupakan wujud kerjasama berbagai pihak, yakni: Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Polres Jakarta Utara, dan warga Perumahan Pantai Indah Kapuk. |
Para tamu yang datang pun cukup beragam, terdiri dari Walikota Jakarta Utara, Kapolres Jakarta Utara, dan tentunya pimpinan dan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Beragam atraksi dan pertunjukan kesenian mereka peragakan, seolah bentuk penyambutan dan janji mereka untuk belajar dan berprestasi lebih baik lagi. Gedung baru memberi harapan baru, laksana sepetak sawah yang subur dan cukup akan air siap ditanami benih. Wujud Kepedulian Tzu Chi Akan Pendidikan Sementara Kapolres Jakarta Utara, Kombes Riko Amelza Daniel mengatakan, “Hari ini membuktikan bahwa persaudaraan itu nggak memandang suku, agama, ras, dan warna kulit.” Dalam kesempatan itu, Riko juga berpesan agar pihak sekolah dapat mensyukuri berkah ini dan merawat serta menjaga gedung dengan sebaik mungkin. “Kita (gedung ini) terima, jaga, dan mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak ita,” ujarnya berharap. Ket : - Gedung sekolah SMP Al Muttaqin diresmikan dengan acara membuka selubung kain papan nama Gedung Sekolah Al Muttaqin ini adalah gedung ke-21 yang dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi di Indonesia. Selain gedung bangunan, sekolah ini juga dilengkapi dengan bangku, meja, dan laboratorium komputer. Gedung dengan luas bangunan 1.200 m2 ini terdiri dari dua lantai, dimana masing-masing terdiri dari 6 kelas, sehingga total menjadi 12 ruang kelas. Dari 12 ruang kelas, dua diantaranya dimanfaatkan untuk ruang guru dan juga laboratorium komputer. “Master Cheng Yen menekankan bahwa pendidikan sangat penting untuk menciptakan dunia yang damai, tenteram, dan sejahtera,” ujar Mansjur Tandiono, relawan Tzu Chi yang juga bertindak sebagai Ketua Pelaksana Yayasan Buddha Tzu Chi Wiyata (pendidikan). Lebih Nyaman untuk Belajar Ket : - Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky O. Widjaja mengajak putri dan teman- Demikian pula yang dirasakan Astri Nugrahaeni, “Dulu kondisinya sangat menyedihkan, kalo ujan dikit aja, banjir.” Satu hal yang paling membedakan bagi Astri dan Jaelani adalah kebersihannya. “Harus bisa jaga kebersihan, taati peraturan, disiplin, dan jangan mencoret-coret tembok,” kata Astri dan Jaelani berpesan kepada adik-adik kelasnya. Meski sebentar lagi tak lagi bersekolah di tempat ini, Jaelani dan Astri merasa berbahagia dengan berkah yang diterima sekolahnya. “Terima kasih untuk Tzu Chi yang sudah bantu sekolah kami,” ucap Jaelani dan Astri. H. Jaelani, Kepala SMP Al Muttaqin merasa bahwa pembangunan gedung ini merupakan doa mereka (guru dan murid-murid) yang dikabulkan oleh Allah SWT. “Ini anugerah yang sangat besar,” ucapnya dengan wajah penuh seri. Bernaung di bawah Yayasan Ittiqon, Sekolah Al Muttaqin yang memiliki 836 siswa—TK, SD, dan SMP—ini menampung anak-anak dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu. “Insya Allah, meski dengan gedung baru dan kualitas pendidikan yang meningkat, kita tidak akan menaikkan iuran sekolah,” kata H. Jaelani berjanji. Di sekolah ini, bagi siswa yang tidak mampu, mereka dapat mengajukan keringanan biaya dan bahkan dibebaskan dari kewajiban apapun. “Yayasan (Ittiqon) yang tanggung semua, SPP, buku, dan seragam siswa,” ujar H. Jaelani. Ket : - Dengan penuh kesederhanaan, siswa-siswi Sekolah Al Muttaqin ini belajar menimba ilmu. Terkadang Berawal dari Banjir Dengan gedung baru ini, Sugianto Kusuma berharap para siswa dan guru dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk belajar. “Kalau mereka pintar, kemudian sukes, kan nantinya mereka bisa membantu yang lain yang membutuhkan,” ungkapnya. Seperti pembangunan-pembangunan gedung sekolah, bebenah kampung dan lainnya yang dilakukan Tzu Chi, sesuai dengan anjuran Master Cheng Yen bahwa Tzu Chi harus bisa menjadi pelopor dan teladan bagi orang lain. “Di Indonesia masih banyak gedung-gedung sekolah dan juga rumah yang harus diperbaiki, dan itu membutuhkan partisipasi banyak pihak. Tzu Chi dalam hal ini bertindak sebagai pelopor, dan mudah-mudahan ada yayasan sosial atau perusahaan yang tergerak untuk melakukan hal yang sama,” tutur Sugianto seusai acara. | |
Artikel Terkait
Bersungguh Hati dalam Pembekalan Diri Sebagai Relawan Tzu Chi
25 Februari 2020Pelatihan pertama tahun 2020 yang membawakan materi tentang misi amal sebagai misi pertama Tzu Ch, digelar dengan sederhana namun kaya manfaat dan sukacita. Hal ini karena dilakukan dengan sungguh hati oleh para relawan penyelenggara, koordinator maupun peserta. Dengan pelatihan yang bermanfaat diharapkan menjadikan semua yang hadir Bersungguh Hati dalam Pembekalan Diri Sebagai Relawan Tzu Chi.