Wujud Perhatian Relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Batam

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi (Tzu Chi Batam)


Relawan Tzu Chi Batam melakukan Penempelan 108 Kata Perenungan Master Cheng Yen di RS Khusus Infeksi (rumah sakit darurat Covid-19) Pulau Galang pada 4 Juli 2020.

Walau berbagai daerah di Indonesia sudah memasuki fase new normal, namun masih banyak warga yang lebih memilih untuk stay at home sampai kondisi pandemi ini benar-benar membaik. Agar warga yang tidak bisa keluar rumah tetap dapat bersumbangsih di tengah pandemi ini, setiap sekali dalam seminggu Tzu Chi Batam mengkoordinasi kegiatan Berbagi Kue Cinta Kasih bagi para pasien dan tenaga medis di RS Khusus Infeksi (rumah sakit darurat Covid-19) Pulau Galang.

Ide untuk menggalang kue dari relawan dan masyarakat ini timbul saat beberapa relawan Tzu Chi Batam mengunjungi RSKI Pulau Galang.


Setiap Sabtu pagi relawan mengumpulkan kue yang disumbangkan oleh para relawan Tzu Chi dan masyarakat Kota Batam untuk pasien dan tenaga medis di RS Khusus Infeksi (rumah sakit darurat Covid-19) Pulau Galang.

Sabtu itu, 4 Juli 2020, relawan datang untuk menghiasi rumah sakit dengan poster kartun berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen. Saat menanyakan keadaan para pasien dan tenaga medis di rumah sakit, timbul niat relawan untuk menyediakan makanan ringan bagi rumah sakit sekali dalam seminggu.

“Awalnya tekad dari Mina Shijie (panggilan bagi relawan perempuan). Setelah dia ikut kami ke rumah sakit, dia merasakan memang konsumsi yang diberikan kepada pasien dan nakes (tenaga kesehatan) memang sudah cukup, yakni pagi, siang, dan malam, tapi untuk snack masih kurang,” tutur Soehartieny, relawan Komite Tzu Chi Batam. “Jadi kami sangat mendukung dan memberi semangat agar pasien di sini selain bisa dijaga vitaminnya, juga merasa betah selama satu minggu diobservasi. Jangan sampai ada pasien yang pingin cepat pulang atau kabur,” lanjut Soehartieny.

Niat Menjadi Tindakan


Makanan ringan sebagai wujud dukungan dan penyemangat para tenaga medis yang terus bergerak di garis terdepan penanggulangan Covid-19.

Mina dan Soehartieny pun segera menyampai ide tersebut kepada para pengurus Tzu Chi Batam. Karena kegiatan Berbagi Kue Cinta Kasih akan dilakukan sebanyak 4 kali atau selama satu bulan penuh, mereka sempat khawatir kalau kue/roti yang disumbangkan tidak selalu dapat memenuhi jumlah yang diinginkan, yakni antara 600 sampai dengan 1.000 potong kue.

“Awalnya saat kami rapat, rasanya cukup sulit. Sampai ada kepikiran, seandainya shijie-shijie tidak ingin buat untuk kami, kami akan mencari dana atau memakai dana amal, tapi setelah kami sosialisasikan, ternyata ibu-ibu rumah tangga itu sangat simpatik dan antusias terhadap acara ini. Bahkan kami sampai buatkan jadwal, si A Sabtu ini dan si B Sabtu berikut, jadi tidak kelebihan,” jelas Soehartieny.

Mewujudkan Mimpi untuk Bersumbangsih


Agar tidak rusak di perjalanan, relawan membungkus rapi setiap kue yang disumbangkan.

Dengan diadakan kegiatan ini, relawan yang tidak bisa terjun langsung ke lapangan dapat turut bersumbangsih dengan membuat kue di rumah. Salah satu relawan tersebut ialah Selvi yang sudah 3 minggu berturut-turut  berpartisipasi pada kegiatan Berbagi Kue Cinta Kasih.

“Bagi saya, kegiatan ini sangat bagus sekali. Saya sendiri merasakan, selama beberapa bulan sejak Covid ini saya pun jarang ikut kegiatan Tzu Chi. Dengan adanya event ini, kami bisa ikut bersumbangsih walau tetap di rumah buat kue,” ungkap Selvi , relawan Komite Tzu Chi Batam.


Tzu Chi terus mendukung upaya rumah sakit dan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Selain membuat kue untuk disumbangkan, Selvi juga mengajak 4 orang temannya yang hobi membuat kue untuk bersama-sama menggarap ladang berkah ini. Walau setiap Sabtu pagi ia harus menjemput kue-kue tersebut lalu membawanya ke Aula Jing Si Batam, namun Selvi tetap sangat bersyukur Tzu Chi Batam telah menciptakan ladang berkah ini.

“Saya dari dulu ada kepikiran pengen mempunyai suatu keterampilan yang bisa saya gunakan untuk bersumbangsih bagi orang banyak. Karena Covid ini, saya berkesempatan bisa belajar buat kue. Lalu lewat event ini bisa bersumbangsih walaupun tidak banyak,” aku Selvi.


Selvi sangat bersyukur dapat terlibat dalam kegiatan Berbagi Kue Cinta Kasih.

Di pekan ke-4 kegiatan, tepatnya 1 Agustus 2020, Tzu Chi juga membawa berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh pihak rumah sakit, seperti mesin cuci, produk kebersihan, alat keperluan kantor, dan sebagainya.

“Barang-barang yang telah diberikan, makanan, alat-alat kantor yang kami butuhkan di sini, kami sangat berterima kasih. Dan ini bukan yang pertama, melainkan yang sudah berkali-kali kami menerima bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Sekali lagi semangat kami terus meningkat dengan ada bantuan ini,” tutur Wakil Kepala Rumah Sakit (Waka RSKI) Covid-19 Pulau Galang, Letkol Ckm. dr. Dumawan Harris Parhusip Sp.PD, KGEH, M.Kes, FINASIM.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Wujud Perhatian Relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Batam

Wujud Perhatian Relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Batam

06 Agustus 2020

Setiap sekali dalam seminggu Tzu Chi Batam mengkoordinasi kegiatan Berbagi Kue Cinta Kasih bagi para pasien dan tenaga medis di RS Khusus Infeksi (rumah sakit darurat Covid-19) Pulau Galang, Batam.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -