Wujudkan Dukungan Kepada Tenaga Medis

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Roberto, Supardi, Budianto (Tzu Chi Batam)


Relawan Tzu Chi mempersiapkan bantuan yang akan diberikan ke rumah sakit dan Puskesmas berikutnya.

Tingginya permintaan terhadap masker dan alat pelindung diri (APD) tidak hanya mengakibatkan kenaikan harga, tapi juga kelangkaan perlengkapan medis tersebut di pasaran. Alhasil, banyak instansi kesehatan kesulitan memperoleh APD sehingga para tenaga medis harus bertugas dengan perlindungan yang sangat minim. Kondisi ini mendorong Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk ikut membantu menyediakan masker ke berbagai instansi kesehatan, Pusekasuskesmas dan rumah sakit.

Aksi Penanggulangan Covid-19 tersebut mulai dijalankan di Kota Batam pada tanggal 26 Maret 2020. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2020, Tzu Chi Batam telah menyalurkan sebanyak 44.100 masker bedah, 4.280 masker industri N95, 630 jas hujan dan 200 pasang pelindung mata. Selain itu, Tzu Chi Batam juga membagikan makanan ringan dan susu dengan harapan dapat meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh para tenaga medis.

 

Relawan Tzu Chi Batam menyerahkan bantuan alat medis kepada perwakilan dari Puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit di Batam.


Relawan mengisi ambulan puskesmas dengan makanan ringan yang disumbangkan masyakarat kepada Tzu Chi.

“Kita peduli tentang Covid-19 ini. Ini sudah ketiga kalinya kita memberikan (alat) pelindung untuk Covid-19 ini. Kita membagikan ke Ppuskesmas dan rumah sakit yang kekurangan alat medis. Inilah saatnya Tzu Chi bisa berkontribusi untuk seluruh rumah sakit dan Puskesma di Batam.” kata Rudi Tan, Ketua Tzu Chi Batam.

RS. Elisabeth Sei. Lekop merupakan salah satu dari 40 instansi kesehatan yang mendapatkan bantuan masker dari Tzu Chi. Saat Tzu Chi pertama kali berkunjung untuk menyalurkan bantuan, rumah sakit tersebut hanya tersisa 3 kotak masker. Bahkan pihak rumah sakit sudah mulai menjahit sendiri masker dari bahan flanel karena tidak ada satu pun distributor dapat menyediakan masker bagi rumah sakit.

 

Tim Medis dan relawan Tzu Chi Batam memberikan dukungan semangat kepada staf medis dan instansi kesehatan.

“Kami sangat senang sekali. Ini merupakan tanda empati dari pihak Buddha Tzu Chi yang sangat kami apresiasi dalam kerangka program bangsa untuk menanggulangan infeksi virus Corona.” Jawab dr Timbul M. Silitonga, Wakir Direktur Bagian Penunjang Pelayanan Medik RS. Elisabeth Sei. Lekop. “Kepedulian dan perjuangan relawan Tzu Chi untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan di rumah sakit dan juga di puskesmas itu sangat nyata kami rasakan,” tambahnya.

Masalah serupa juga dialami RS. Budi Kemuliaan Batam. “Sangat-sangat terbantu karena kita pas kemarin itu bentul-betul kita lagi kehabisan. Sampai-sampai ada perawat kita yang menangis karena menghadapi pasiennya langsung, tapi dengan APD seadanya. Dalam kondisi ini, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Pas ada bantuan dari Tzu Chi, kita langsung bagikan,” jawab dr. M. Yamin, perwakilan dari RS. Budi Kemuliaan.

 

Sebelum pembagian bantuan, relawan berdoa bersama agar wabah virus Corona dapat segera berlalu. 

Kelangkaan APD masih terus terjadi, bahkan makin serius seiring meningkatnya suspek Corana di Kota Batam. Banyak instansi kesehatan mengharapkan Tzu Chi bisa terus menyalurkan bantuan APD. Berapa pun jumlah yang bisa Tzu Chi salurkan akan sangat berarti untuk memproteksi para tenaga medis yang berada di barisan terdepan peperangan melawan wabah Virus Corona Covid-19.

Editor: Hadi Pranoto

Relawan mengisi ambulan puskesmas dengan makanan ringan yang disumbangkan masyakarat kepada Tzu Chi.


Artikel Terkait

Wujudkan Dukungan Kepada Tenaga Medis

Wujudkan Dukungan Kepada Tenaga Medis

03 April 2020

Kelangkaan APD mengakibatkan para tenaga medis harus bekerja dengan perlindungan yang sangat minim. Oleh sebab itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia gencar melakukan kegiatan pembagian masker. Di Kota Batam sendiri, Tzu Chi sudah 3 kali melakukan kegiatan pembagian masker ke beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Kota Batam dan juga pulau sekitarnya.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -