Mauritz Wakil Ketua RW 08, Lilis Sanyoto, istri Ketua RW 08. dan relawan menutup kegiatan di RW 08 Taman Aries.
Menutup kegiatan Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi (10 September 2021), relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 melakukannya secara sederhana namun cukup memuaskan. Dimulai selama sepekan sejak 6 September lalu, kegiatan ini diakhiri di Taman Aries Jakarta Barat.
Kegiatan ini memiliki tiga tujuan, yakni: membantu UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang terdampak pandemi, berbagi nasi vegetaris kepada para petugas yang menjaga lingkungan, dan yang tak kalah pentingnya adalah mensosialisasikan pola makan vegetaris.
Dihadiri 3 relawan, mereka mengucap rasa syukur dan terima kasih kepada Ketua RW 06 Widyatmoko, istri Ketua RW 08 Lilis Sanyoto, Wakil Ketua RW 08 Maurits, serta beberapa petugas kebersihan dan keamanan. Mereka juga berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah mewujudkan welas asihnya dengan tindakan nyata.
Husin (kiri) petugas kebersihan yang sudah sepuh tersentuh oleh keramahan para relawan.
“Pokoknya salut kegiatan ini, melatih mereka mengurangi makanan dari sumber hewani, tanpa memaksakan tapi melatih, membiasakan, karena dilakukan tidak hanya sehari namun 5 hari berturut-turut,” kata Lilis Sanyoto. “Saya sendiri juga lebih suka sayuran, tempe, dan tahu. Mudah-mudahan dengan kegiatan semacam ini dampaknya baik bagi kita semua,” lanjutnya.
Tanggapan dari para penerima makanan juga sangat baik. Sani, seorang petugas keamanan yang nampak segar bugar, “Saya berterima kasih atas pemberian ini. Tentang vegetarian, saya tahu banyak. Bukan karena penghematan, tapi tahu betul bahwa makan yang terlalu banyak lemak hewan akan membuat kita tidak sehat, bisa-bisa jadi galak lho seperti macan,” candanya dengan wajah serius.
Sementara Husin, petugas kebersihan yang paling sepuh dari RW 08 mengatakan, “Saya berterima kasih, Ibu-ibu tidak hanya memberikan nasi, tapi ramah tamah. Saya didekati, disapa, dan diajak berfoto,” ungkapnya polos. “Saya makan apa yang ada, terutama sayuran,” ungkap kakek lanjut usia yang masih bertugas saat ditanya apakah sering makan daging, ayam, atau ikan.
Relawan menemani para petugas kebersihan menyantap makanan vegetaris.
Rasmin: “Wah benar2 terharu saya menerima pemberian ini. Saya memang jarang sekali makan ayam, daging dan ikan, Bukan hanya karena penghematan, tapi sungguh keluarga kami mempraktekkan makan sehat, bahkan anak saya yang kecil sama sekali tidak doyan daging. Ternyata tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga menyelamatkan bumi ya?” Ungkapnya heran.
Iwan, seorang petugas kebersihan mengungkapkan rasa harunya dengan obrolan khas, “Kalau saya dan kawan-kawan senang menerima pemberian, itu pasti wajar ya? Tapi yang sangat menggembirakan itu ibu-ibu tidak hanya mengasih, tapi juga mengasihi. Nih kita bisa ditemani makan di rerumputan bersama karung sampah. Nih bareng-bareng jongkok di sini.”
Dari ungkapan para petugas kebersihan dan keamanan tersebut, termuat pemahaman tentang bervegetaris adalah demi kesehatan diri. Sementara pemahaman bahwa dengan bervegetaris adalah bentuk welas asih terhadap makhluk hidup dan bumi, masih menjadi PR bagi relawan Tzu Chi.
Iwan petugas kebersihan mengatakan wajar kalau senang karena “dikasih”, tapi sangat terharu bahagia karena merasa “dikasihi”.
Oleh karena itu dari awal kegiatan relawan menghimbau, “Kalau sudah tidak ada kendala dalam mengurangi makan dari produk hewani. Mari niatkan bahwa yang bapak-bapak lakukan adalah selain perwujudan dari welas asih terhadap diri sendiri, juga terhadap hewan-hewan, dan terhadap Bumi.” Relawan menambahkan, dengan pengurangan peternakan dan lahannya, maka gas yang ditimbulkan oleh limbah peternakan yang merusak Bumi akan berkurang. “Saat ini kita rasakan Bumi makin panas kan? itu karena “selimut” Bumi bocor maka panas matahari tidak tersaring,” ungkap relawan.
Kegiatan itu cukup memuaskan untuk relawan, namun juga masih menyisakan tugas lanjutan tentang bagaimana menindaklanjuti pengenalan tentang vegetarisme dengan pemahaman yang benar dan diwujudkan dengan praktik nyata. Seperti yang diajarkan Master Cheng Yen: wujudkan welas asih dengan tindakan nyata.
Editor: Metta Wulandari