Yang Muda, yang Kreatif

Jurnalis : Cindy Kusuma, Fotografer : Anand Yahya

fotoTidak hanya dari tampilan dan rasa masakan, tim juga dinilai dari kekompakan dan kebersihannya.

Siapa yang menyangka makanan sesederhana tempe ternyata bisa dikreasikan menjadi masakan yang enak, unik, sekaligus menyehatkan? Di tangan para muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching), itu semua menjadi mungkin. Pada tanggal 18 Maret 2012, lebih kurang 70 Tzu Ching berkumpul di dapur Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara untuk mengikuti kegiatan Vegetarian Food Competition. Perlombaan masak ini bertujuan untuk memperkenalkan tren bervegetarian sebagai sebuah gaya hidup yang sehat dan tidak sulit kalau dijalankan secara bersungguh-sungguh.

Total ada 11 tim yang mengadu kebolehannya dalam kompetisi ini. Masing-masing tim terdiri dari 4 orang, 2 di antaranya Tzu Ching, dan 2 orang lainnya berasal dari kalangan umum. Tidak hanya peserta dan panitia, banyak juga teman dan kerabat dari peserta hadir di kegiatan ini untuk menonton dan memberi semangat. Suasana pun menjadi meriah dan ceria berkat bantuan pembawa acara (MC) yang energik.

Panitia menentukan setiap kelompok untuk memasak main course (makanan utama) dari bahan tempe. Selain tentu saja tidak boleh mengandung unsur daging, peserta juga dilarang untuk menggunakan telur, bawang, keju, susu, kucai, MSG (penyedap rasa), dan makanan kalengan. Pembatasan ini bertujuan untuk menghasilkan masakan-masakan yang lebih bergizi tidak membuat para peserta kehabisan ide. Melalui olahan tangan-tangan muda Tzu Ching, lahirlah menu-menu unik seperti bistik tempe, nasi goreng tempe, gulai tempe, dan sebagainya. Bahkan, kreasi-kreasi ini menginspirasi para shigu untuk menambah koleksi menu vegetarian yang dapat mereka praktikkan di lingkungan keluarga mereka. Salah satu juri, Marlinda Shijie terkesan dan sambil tertawa berkelakar, “Lain kali (kalau ada kegiatan) Tzu Ching yang masak di dapur yah!

foto  foto

Keterangan :

  • Setiap anggota dalam tim mempunyai perannya masing-masing, bersatu hati dan bergotong royong untuk menghasilkan masakan vegetarian yang sehat dan lezat (kiri).
  • Para peserta di tengah kesibukannya dalam memasak memberi penjelasan kepada Chef Rio selaku juri (kanan).

Ikrar Bervegetarian
Meski dipenuhi dengan keceriaan, tapi bukan berarti para peserta tidak bersungguh-sungguh. Jessica, Martha, Deliana, dan Wiliana yang tergabung dalam tim Hao Yuan (Jodoh Baik) masing-masing mengucapkan ikrar. Martha dan Deliana yang sudah bervegetarian berikrar untuk tidak mengonsumsi bawang dan telur selama 2 minggu. Wiliana yang belum bervegetarian penuh berikrar untuk bervegetarian setidaknya 2 hari seminggu, serta Jessica yang berikrar selama sebulan tidak akan mengkonsumsi daging tertentu.

Salah seorang juri lainnya, Lynda Shijie yang juga Ketua He Qi Timur berujar, “Kadang-kadang saat kita menyuruh orang untuk bervegetarian, banyak yang bilang susah, ribet. Tapi dari yang kita lihat hari ini, mereka semua bukan koki, atau bahkan mungkin belum pernah turun ke dapur, tapi dari bahan tempe bisa diolah menjadi bermacam-macam menu. Bahannya (tempe) juga sebenarnya ada tersedia di semua rumah. Ini membuktikan bahwa bervegetarian itu tidak susah. Jadi asalkan ada niat, dan mau mencoba, pasti bisa.”

foto  foto

Keterangan :

  • Perwakilan dari setiap tim mengambil alat dan bahan makanan yang telah dipersiapkan oleh panitia (kiri).
  • Xi Fu dengan kreasinya yang diberi nama “tempe curry with fried rice” dan “mix max pine and skewer” keluar menjadi juara pertama. (kanan).

Kreativitas Tanpa Batas
Saat jam makan siang, para peserta, panitia dan pengunjung bersama-sama menyantap masakan yang dilombakan. Sembari menikmati makanan, mereka menonton video-video yang dibuat sendiri oleh para peserta lomba. Inovasi baru di tahun kedua diselenggarakannya Vegetarian Food Competition ini adalah setiap tim diberi tantangan tambahan untuk membuat video tentang vegetarianisme. Setiap video diunggah ke Facebook dan pemenang ditentukan dari banyaknya “like” yang diberikan. Vege Rangers yang mendapat like terbanyak  akhirnya keluar menjadi pemenang Video Challenge ini.

Chef Rio (juru masak Sekolah Tzu Chi Indonesia), Marlinda, dan Lynda Awaludin sebagai juri melakukan penilaian atas semua masakan yang dilombakan dengan kriteria “kebersihan, keindahan, dan rasa”. Selain dari hasil masakan, tim juga dinilai dari semangat dan kekompakannya selama mengikuti lomba. Setelah penilaian yang seksama, akhirnya keluarlah Tim XiFu dengan kreasinya yang diberi nama “tempe curry with fried rice” dan “mix max pine and skewer” sebagai pemenang pertama.

  
 

Artikel Terkait

Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Bara-Baraya, Makassar

Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Bara-Baraya, Makassar

22 Agustus 2024

Relawan Tzu Chi Makassar memberikan bantuan kepada 27 warga korban kebakaran di Kel. Bara-Baraya, Makassar, Sulawesi Selatan. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako, serta barang-barang keperluan sehari-hari yang sangat dibutuhkan warga di pengungsian.

Kamp 4 in 1 2017: Melatih Diri, Menenangkan Batin

Kamp 4 in 1 2017: Melatih Diri, Menenangkan Batin

18 September 2017
Jika sehari-harinya relawan Tzu Chi terus bergerak bersumbangsih membantu orang lain yang membutuhkan, maka ada kalanya mereka memerlukan waktu sejenak untuk recharge batin dengan menyelami Dharma Master Cheng Yen. Pelatihan yang diadakan selama dua hari (16-17 September 2017) ini mengusung tema “Sutra Makna Tanpa Batas.”
Penantian Enam Tahun yang Berakhir Bahagia

Penantian Enam Tahun yang Berakhir Bahagia

25 November 2019

Bekerja sama dengan Polda Jabar, Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Kota Cianjur, Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, TIMA Indonesia berhasil menangani 310 pasien dari berbagai wilayah di Cianjur.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -