Yuk Bertamasya dan Merayakan Hari Ibu Bersama

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

Kebahagiaan 6 pasien penerima bantuan Tzu Chi dengan 11 pendamping di dalam Happy Bus Tzu Chi saat menuju ke Orange Groves, PIK 2 untuk bertamasya.

Tak terlihat seperti anak yang sedang sakit, Muhammad Maulana Akbar (8) atau yang akrab disapa Maulana tampak aktif dan bersemangat saat ingin menaiki bis Tzu Chi. Hari itu Minggu, 22 Desember 2024 yang bertepatan dengan Hari Ibu, Maulana bersama dengan lima penerima bantuan Tzu Chi lainnya akan bertamasya sejenak bersama Happy Bus yang diinisiasi oleh Divisi Bakti Amal Tzu Chi Indonesia.

Maulana berasal dari Desa Rungau Raya, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Ia menjalani pengobatan di Jakarta karena mengalami jantung bocor dengan didampingi ibunya, Dwi Susanti (31). Sejak lahir, Maulana tidak mengalami kelainan fisik atau permasalahan pada jantungnya.

“Pernah malam-malam di bulan Februari 2024 curiga karena jantung Maulana berdetak keras pas tidur. Saya pikir sama bapaknya ‘ini nggak mungkinlah kalau kecapekan’. Dari situ timbul niat untuk memeriksakan kondisinya,” cerita Dwi Susanti. Lalu setelah diperiksa di fasilitas kesehatan terdekat dokter pun menyimpulkan ada masalah di jantung Maulana. Karena fasilitas kesehatan yang kurang memadai, akhirnya Maulana dirujuk ke kota. setelah diperiksa akhirnya Maulana dirujuk kembali ke Jakarta.

Yully Kusnadi, Dept Head Divisi Bakti Amal Tzu Chi Indonesia membantu mengayun Muhammad Maulana Akbar yang begitu bahagia saat bermain ayunan.

Karena keterbatasan biaya, orang tua Maulana pun mencari cara untuk bantuan pengobatan. Mereka mencoba mencari informasi di internet dan menemukan informasi tentang Tzu Chi. Dwi Susanti akhirnya teringat dengan temannya yang menjadi relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Lalu ia pun mencoba bertanya-tanya tentang pengajuan bantuan pengobatan. “Bu seandainya saya mengusulkan bantuan buat anak saya Maulana untuk berobat jantung ke Jakarta bagaimana?” tanya Dwi Susanti.

Setelah diberikan arahan serta melengkapi data-data, permohonan bantuan untuk Maulana lalu ditindak lanjuti oleh relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Kemudian pada tanggal 23 Juli 2024, Maulana bersama Dwi Susanti berangkat ke Jakarta. Sampai di Jakarta, akhirnya di-echo dan ditemukan katup jantung Maulana bermasalah. “Dokternya bilang ini karena trauma. Lalu saya pikir-pikir kalau trauma memang pernah karena jatuh dari motor,” ungkap Dwi Susanti.

Saat usia 3 tahun, Maulana bersama ayah dan ibunya pernah jatuh dari motor karena menghindar dari mobil yang pecah ban, Maulana pun tertindih di bawah. Pada kesempatan lainnya, Maulana juga pernah terjatuh hingga dadanya terbentur. Lalu saat bersekolah, Maulana pernah tertendang di dada oleh temannya.

“Perasaan saya sedih pas dokter bilang begitu, anak saya itu kan awalnya nggak ada kelainan,” keluh Dwi Susanti. Dokter pun akhirnya menyarankan pengobatan Maulana berlanjut ke operasi jantung. Setelah dijelaskan, akhirnya Dwi Susanti mengambil langkah opersai jantung lewat jalur BPJS. “Bapaknya Maulana itu kan kerjanya hanya menjaga kebun orang, jadi ya setelah kesepakatan kita pakai BPJS,” kata Dwi Susanti.

Relawan-relawan Tzu Chi juga menemani para pasien penerima bantuan Tzu Chi dan pendamping saat berjalan-jalan sejenak melepas penat di Orange Groves.

Selama di Jakarta, Maulana dan Dwi Susanti dibantu, biaya hidup, rumah singgah, serta biaya transportasi ke rumah sakit oleh Tzu Chi. “Alhamdulillah, terbantu banget,” ucap Dwi Susanti. Saat diajak untuk ikut Happy Bus, Dwi Susanti pun lantas mengiyakan karena Maulana begitu bersemangat untuk jalan-jalan. “Kalau saya sih senang, tapi awalnya nggak pengen ikut karena Maulana mabukan kalau naik bis atau mobil. Tapi alhamdulillah tadi tidak,” kata Dwi Susanti.

Begitu pula dengan Maulana, saat rombongan Happy Bus tiba di Orange Groves, PIK 2, Maulana langsung berlari ke lokasi playground. “Aku seneng, bisa main ayunan, bisa main prosotan,” kata Maulana. Para penerima bantuan yang lain kemudian berjalan-jalan mengelilingi Orange Groves dengan didampingi relawan Tzu Chi. Tak lupa sebelum pulang, rombongan juga mampir untuk berfoto bersama di patung naga emas raksasa yang ada di PIK 2.

Merayakan Hari Ibu
Selain Happy Bus, dalam kesempatan ini para penerima bantuan juga diajak ke Tzu Chi Center untuk tur, bermain games, dan merayakan Hari Ibu bersama-sama. Dibantu dan dipandu oleh anak-anak Beasiswa Karier Tzu Chi, para penerima bantuan kemudian diajak untuk bermain games ketangkasan antar kelompok dengan kardus bekas, botol bekas, tali, dan bola ping-pong. Suasana pun menjadi semarak dan hangat saat permaianan berlangsung.

Kebahagiaan para penerima bantuan saat diajak bermain games ketangkasan antar kelompok bersama anak-anak Beasiswa Karir Tzu Chi di Tzu Chi Center.

Pelesai permainan, para penerima bantuan kemudian diajak untuk merayakan Hari Ibu bersama. Mereka pun duduk berhadap-hadapan dengan para pendamping /orang tua. Tak terkecuali Dwi Susanti, ia lalu menggenggam kedua tangan Maulana sesuai instruksi MC. Lambat laun matanya terlihat berkaca-kaca menatap buah hatinya. Tak lama, Dwi pun memeluk Maulana dengan erat. “Senang, bisa berjuang terus sampai detik ini buat Maulana,” ungkap ibu 3 anak ini. Para peserta lainnya juga banyak yang terharu dan meneteskan air mata.

Dwi Susanti dengan bersukacita memeluk erat putranya Muhammad Maulana Akbar saat merayakan hari ibu di Tzu Chi Center.

Yully Kusnadi, Dept Head Divisi Bakti Amal Tzu Chi Indonesia juga merasa senang karena kegiatan Happy Bus ini bisa membantu menghilangkan penat para penerima bantuan yang sedang menjalani pengobatan di Jakarta.

“Intinya hari ini kita mengajak penerima bantuan bersama pendampingnya tamasya, terutama para ibu-ibu yang kuat. Mereka kita ajak berjalan-jalan, senang-senang supaya menghilangkan penat ke dokter ataupun rawat inap. kita juga liat pasien anak, mereka mungkin belum pernah main playground karena dilarang atau apa. Tetapi hari ini kita pelan-pelan bisa main prosotan, ayunan, wajah-wajah mereka bahagia banget dan dari sini kita memberikan pemahaman bahwa mereka nggak berjuang melawan penyakitnya sendiri, tetapi berjuang bersama-sama dengan insan Tzu Chi,” ungkap Yully.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Yuk Bertamasya dan Merayakan Hari Ibu Bersama

Yuk Bertamasya dan Merayakan Hari Ibu Bersama

23 Desember 2024

Sejenak melepas penat dalam menjalani pengobatan, para pasien penerima bantuan Tzu Chi dan pendampingnya diajak untuk bertamasya dengan Happy Bus ke Orange Groves, PIK 2.

Happy Bus, Bring Happiness

Happy Bus, Bring Happiness

30 April 2024

Bakti Amal Tzu Chi membuat sebuah agenda jalan-jalan bertajuk Happy Bus, yakni jalan-jalan happy naik bis Tzu Chi yang mengunjungi beberapa tempat yang asik. Bakti Amal Tzu Chi mengajak pasien penerima bantuan Tzu Chi dan para pendampingnya pergi bersama bertamasya.

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -