Yuk, Vegetarian

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Susanto, Yogie, Beverly, Melvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Sebanyak 32 Tzu Shao menuliskan ikrar vegetarian selama satu bulan untuk menyambut bulan tujuh penuh berkah pada kegiatan kelas budi pekerti Tzu Shao pada 9 Agustus 2015. 

“Vegetarian artinya tidak makan daging, sila artinya aturan, jadi selain harus menyayangi kehidupan sendiri, terlebih harus menghormati kehidupan segala mahkluk.” Sepenggal kata perenungan Master Cheng Yen ini menjadi pedoman para insan Tzu Chi dalam mengubah pola hidup, vegetarian mengajarkan kita untuk peduli pada diri sendiri, pada bumi dan pada semua mahkluk. Bumi semakin tua dengan ditandainya banyak terjadi bencana. Vegetarian menjadi salah satu solusi untuk membantu menyelamatkan bumi dari kehancuran, karena limbah-limbah dari peternakan menjadi penyumbang terbesar efek pemanasan global.

Minggu, 9 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas budi pekerti Tzu Shao. Kegiatan kali ini mengajak Tzu Shao untuk bervegetaris pada bulan Tujuh Penuh Berkah. Sebanyak 68 relawan dan ada 32 Tzu Shao yang ikut dalam kegiatan ini sama-sama bertekad untuk bervegetaris selama satu bulan. Beverly dan Patrick memandu kegiatan pagi ini. Setelah memberikan hormat pada Master Cheng Yen dan menyanyikan mars Tzu Chi, Ruxin memberikan sharingnya tentang vegetarian. Ruxin juga  memberikan pemahaman tentang pentingnya vegetarian memalui pemutaran video cara peternakan hingga pemotongan hewan. Video tersebut cukup membuat para peserta tergugah dan berpikir ulang untuk makan daging hewan karena rasa ngeri dan kasihan.

Para Tzu Shao juga menyuguhkan isyarat tangan  dengan judul “Bumi Biru”.

 

Ruxin memberikan sharing tentang vegetarian. Ia pun mengajak para Tzu Shao melakukan vegertarian. 

Cindy, salah satu peserta yang baru pertama ikut kegiatan Tzu Shao mengatakan, “saya merasa kasihan dengan hewan-hewan yang dipotong tadi, jadi saya memutuskan untuk ikut berikrar untuk bervegetarian selama satu bulan penuh.” Hal senanda juga diungkapkan oleh Catrina Liem yang mengungkapkan akan terus mengikuti kegiatan kelas Tzu Shao, meskipun ini kali pertama ia ikut. “Saya juga akan ikut bervegetarian, apabila orang lain bisa vegetarian kenapa saya tidak,” katanya mantap.

Kesempatan untuk Berbakti pada Buddha, Orang Tua, dan Leluhur

Vegetarian di bulan tujuh ini sebagai salah satu cara untuk berbakti pada Buddha, orang tua, dan para leluhur. Sebanyak 32 Tzu Shao menyatakan ikrar untuk bervegetaris sebulan penuh. Mereka dengan senang hati membubuhkan cap jari jempol di kertas sebagai bukti tekadnya untuk bervegetaris. Cap jempol itu akan terus mengingatkan mereka di saat mereka goyah selama satu bulan.

Hokky (tunjuk tangan) mengungkapkan dengan tidak makan daging setidaknya ada beberapa hewan yang tidak mati karena telah dimakannya. Ia pun berikrar untuk bervegetaris.


Para Tzu Shao berfoto bersama usai berikrar untuk bervegetaris selama bulan tujuh penuh berkah sebagai cara bakti kepada Buddha, orang tua, dan leluhur.

Hokky bahkan sudah mendapat restu dari orang tuanya untuk bervegetaris selama satu bulan. “Orang tua saya sangat mendukung kegiatan ini, mereka menyarankan kalau mau ikut ya silahkan asal jangan ada penyesalan setelahnya,” katanya. “Bervegetarian selama satu bulan di bulan tujuh penuh berkah ini menjadi salah satu cara saya untuk berbakti pada Buddha, orang tua, dan para leluhur. Selain itu kita juga bisa membantu menyelamatkan hewan agar tidak mati cepat. Dengan kita tidak makan daging setidaknya ada beberapa hewan yang tidak mati karena telah dimakan oleh saya,” terang Hokky.

Selama satu bulan vegetarian, para Tzu Shao akan diberikan makanan dari kantor Tzu Chi yang akan diantarkan ke sekolah masing-masing. Sungguh merupakan jalinan jodoh baik para insan Tzu Chi dalam berupaya menyelamatkan kehidupan dan sebagai wujud bakti kepada Buddha, orang tua, dan leluhur, dengan demikian kehidupan akan selaras dan semua makhluk hidup berbahagia. 


Artikel Terkait

Penutupan Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan

Penutupan Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan

24 November 2017
Saat anak-anak Tzu Shao di Tzu Chi Medan menyuapi orang tua mereka, air mata pun mulai menetes baik orang tua maupun anak. Sang MC pun mengarahkan anak-anak untuk memeluk orang tua mereka dan mengatakan “Saya sayang mama papa, maafkan kesalahan yang saya perbuat selama ini”.
Kesan Tak Terlupakan di Kamp Kelas Budi Pekerti Tzu Shao

Kesan Tak Terlupakan di Kamp Kelas Budi Pekerti Tzu Shao

17 April 2017

Kedatangan insan Tzu Chi dari tujuh kota membuat para relawan bekerja lebih keras mempersiapkan kamp ini. Ini agar para peserta kamp dapat merasa nyaman dan gembira seperti berada di rumah sendiri. Salah satu relawan yang  berusaha keras  menyelenggarakan kamp ini adalah Yenny Loa.

Memperingati Hari Guru dengan Cara yang Menyenangkan

Memperingati Hari Guru dengan Cara yang Menyenangkan

05 Desember 2019

Sabtu, 30 November 2019, malam itu kegiatan mulai pada jam 19.00 WIB. Sebanyak 80 orang relawan dan termasuk guru-guru yang mengikuti kegitan ini.

Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -