Ceramah Master
Menghargai Air Bagaikan Emas dan Senantiasa Berpikiran Tenang
03 Maret 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 Februari 2015 Dalam kehidupan kita sehari-hari, aktivitas apa yang tidak membutuhkan air? Kita membutuhkan air untuk memasak. Saat bangun di pagi hari, kita juga membutuhkan air untuk cuci muka dan lain-lain. Tanpa air, berapa lama kita bisa bertahan hidup?
Menghargai Sumber Daya Alam dan Menyerap Inti Sari Dharma
02 Maret 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Februari 2015“Saya ingin mengumpulkan airnya. Sayang kalau dibuang begitu saja. Air sangatlah berharga. Dahulu kami harus bersusah payah mengambil air. Kamu tidak tahu. Untuk mengambil dua ember air saja, kami harus berjalan sangat jauh. Karena itulah, sekarang kami tidak rela memboroskan air,” jawab nenek.
Menumbuhkan Jiwa Kebijaksanaan dan Membuka Pikiran
02 Maret 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Februari 2015Kita juga melihat para relawan daur ulang. Mereka juga mendedikasikan kehidupan mereka untuk menyelamatkan semua makhluk. Para lansia ini sangat mengagumkan. Sungguh, sepanjang hidup, mereka terus bersumbangsih dan belajar. Inilah filosofi dalam kehidupan mereka, yakni rela bersumbangsih. Saat muda, mereka bersumbangsih bagi keluarga dan masyarakat. Kini, mereka bersumbangsih bagi bumi, manusia, dan keluarga besar dunia ini.
Insan Tzu Chi dari Berbagai Suku Giat Melatih Diri
02 Maret 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Februari 2015Para Bodhisatwa berkulit hitam di Afrika senantiasa bertekad untuk mengikuti langkah saya. Dengan tekad seperti ini, saya yakin dari kehidupan ke kehidupan, mereka pasti akan terus bersama dengan saya. Saya tidak akan berpisah dengan mereka. Saya selalu memuji mereka. Melihat mereka, hati saya dipenuhi sukacita.
Barisan Bodhisatwa Bersatu Hati
02 Maret 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Februari 2015Setiap orang sangat dekat dengan hati saya. Hal-hal yang ingin saya lakukan tetapi tidak dapat saya lakukan, kalian menggantikan saya melakukannya. Orang yang ingin saya kasihi tetapi tidak dapat saya jangkau, kalian menggantikan saya untuk mengasihi dan bersumbangsih bagi mereka. Dibutuhkan jalinan jodoh yang sangat istimewa untuk melakukan estafet cinta kasih seperti ini. Dengan bergandengan tangan dan bersatu hati, kita terus melangkah maju.
Telekonferensi dalam Rangka Tahun Baru Imlek
24 Februari 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Februari 2015Pada momen Tahun Baru Imlek, para saudara se-Dharma kita kembali ke Griya Jing Si, rumah batin kita semua. Mereka berasal dari berbagai negara. Kemarin, insan Tzu Chi dari belasan negara berkumpul bersama. Ada pula insan Tzu Chi yang mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek lewat telekonferensi.
Menyambut Tahun Baru Imlek dengan Menciptakan Berkah
24 Februari 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Februari 2015Dengan datangnya Tahun Baru Imlek, kita juga harus membangkitkan harapan baru, bagaikan menggarap sawah pada musim semi sebagai persiapan sebelum mulai menabur benih. Meski dahulu kita pernah menyia-nyiakan waktu atau batin kita dipenuhi oleh noda dan kegelapan batin, tetapi itu telah berlalu. Kini kita harus kembali pada hakikat yang murni. Lenyapkanlah noda dan kegelapan batin masa lalu. Ketidakdisiplinan dan kemalasan di masa lalu juga harus kita tinggalkan.
Bekerja dengan Semangat Misi dan Berpegang Teguh pada Tekad
24 Februari 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Februari 2015 Kini, insan Tzu Chi di seluruh dunia melakukan hal ini. Melihat kekuatan cinta kasih dari kesatuan Empat Misi Tzu Chi, saya merasa sangat bersyukur. Saya berterima kasih kepada para staf dari Empat Misi Tzu Chi, baik para dokter, dosen, maupun para staf dari berbagai departemen. Saya berterima kasih karena setiap hari, kalian berada pada posisi masing-masing untuk menjalankan tugas dengan sebaik mungkin serta mendedikasikan diri sebagai relawan untuk melakukan begitu banyak kebaikan di dunia ini.
Melenyapkan Kegelapan Batin dan Mengembangkan Cinta Kasih Tanpa Pamrih
24 Februari 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Februari 2015 Setiap hari, pikiran kita diliputi oleh kegelapan batin dan ketamakan yang tiada batasnya. Ini bagaikan hidup di tengah kabut. Langit jelas-jelas sangat cerah. Namun, kabut yang menyelimuti sekeliling kita menghalangi cahaya mentari yang cerah sehingga yang terlihat hanyalah kabut.
Melenyapkan Penderitaan Semua Makhluk demi Membalas Budi Buddha
24 Februari 2015Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Februari 2015Kita harus mengendalikan nafsu keinginan dan mengenal rasa puas. Jika seseorang dapat mengendalikan nafsu keinginan dan berpuas hati, maka kehidupannya akan sangat bahagia, gembira, tenang, damai, dan bebas dari kerisauan. Saat menghadapi masalah, dia juga bisa tetap tenang. Ini karena dia telah memahami kebenaran dan hukum karma.