Ceramah Master

Berintrospeksi dan Mengubah Pola Pikir Untuk Menciptakan Berkah

09 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 19 Agustus 2014. Antarsesama manusia hendaklah bekerja sama membangun masyarakat yang harmonis, tenteram, dan serba berkecukupan. Setiap orang hendaknya tahu berpuas diri dan berhenti mengonsumsi daging hewan. 

Menyadari Ketidakkekalan, Selalu Tekun dan Bersemangat

09 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 18 Agustus 2014. Hal yang benar adalah yang dapat memberi manfaat bagi umat manusia. Selain tidak merugikan diri sendiri, kita juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. Orang yang dapat melakukan hal ini pastilah selalu diliputi sukacita dan senantiasa merasa tenang.

Menyelaraskan Pikiran dan Membantu Korban Bencana

09 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 17 Agustus 2014.Lihatlah mereka menyisihkan koin setiap hari. Yang terpenting bukanlah berapa jumlah donasi yang terkumpul, melainkan himpunan kekuatan setiap orang. Mereka melakukan apa yang bisa dilakukan setiap hari. Dengan sebersit niat baik, kita bisa melenyapkan bencana.

Penyaluran Bantuan Lanjutan di Kaohsiung

09 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 16 Agustus 2014. Banyak hal terjadi di dunia ini. Di dunia ini, baik bencana alam, ketidakkekalan akibat kecelakaan, bencana akibat ulah manusia, maupun kejadian lain dalam keseharian, semuanya sering kita temui. 

Melindungi Semua Makhluk dengan Cinta Kasih

08 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 15 Agustus 2014. Begitu ketamakan muncul, hakikat sejati manusia pun tertutup. Mereka selalu mengejar materi di luar diri. Saat yang mereka inginkan terpenuhi satu, mereka akan merasa kurang sembilan. Beginilah sifat manusia, selamanya tidak pernah puas. 

Bekerja Sama dengan Harmonis untuk Mengemban Misi

05 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 14 Agustus 2014.Sesungguhnya, di tengah kekacauan, kita bisa mempraktikkan hal yang kita pelajari dalam keseharian. Dalam menghadapi bencana dan kekacauan besar, kita hendaknya menenangkan hati untuk membuat perencanaan.

Memperhatikan Semua Makhluk, Bersatu Hati untuk Berdoa

05 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 13 Agustus 2014.Semua insan Tzu Chi adalah satu keluarga. Intinya, banyak sekali hal yang ingin saya katakan. Saya juga berterima kasih kepada para relawan, baik yang berasal dari Kaohsiung maupun daerah lain untuk ikut memberi bantuan secara bergiliran. Selama beberapa hari ini, relawan kita sudah mengunjungi lebih dari 10.000 keluarga dan mulai mendata bantuan apa saja yang dibutuhkan setiap keluarga.

Bervegetaris untuk Mengasihi Kehidupan Seluruh Makhluk

03 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 12 Agustus 2014.Pada saat seperti ini, setiap orang berdoa dengan hati yang tulus semoga dunia ini selalu aman dan tenteram, serta bebas dari bencana. Doa yang tulus bisa diwujudkan lewat tekad bervegetaris. Makna dari bervegetaris adalah kita harus mengembangkan cinta kasih untuk mengasihi kehidupan seluruh makhluk di dunia.

Membabarkan Dharma Lewat Pementasan

02 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 11 Agustus 2014.Kita juga melihat pementasan kali ini sangat memiliki nilai seni. Profesor Shi dan Profesor Wang datang bersama sekelompok murid mereka dari Beijing untuk mengajari para Bodhisatwa cilik kita bagaimana menampilkan tarian yang berseni. Mendengar para Bodhisatwa cilik berikrar untuk menjadi benih Tzu Chi, menjadi Bodhisatwa, dan menjadi pendukung saya.

Membangun Kembali Kehidupan, Melihat Pementasan Adaptasi Sutra

02 September 2014
Ceramah pada pertemuan pagi tanggal 10 Agustus 2014.Para relawan Tzu Chi sudah bekerja keras. Hujan yang terus turun membuat para relawan kita tidak leluasa untuk keluar masuk dan membuat proses pemulihan kota semakin sulit. Sungguh, para pekerja konstruksi juga sangat bekerja keras. Para warga yang tinggal di sekitar area bencana tetap merasa sangat khawatir dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -