Barisan Bodhisatwa Bersatu Hati
Di dunia ini, kita bisa melihat banyak orang hidup di negara yang cuacanya sangat dingin, hidup serba kekurangan, dan tidak memiliki tempat tinggal. Sekelompok besar insan Tzu Chi turun ke jalan di tengah cuaca dingin dan gelapnya malam untuk mengantarkan makanan hangat, kantong penghangat, selimut, dan lain-lain. Banyak warga Suriah yang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke berbagai negara. Hanya di Lebanon saja, jumlah pengungsi Suriah ada lebih dari sejuta orang. Salju lebat yang turun belakangan ini membuat para pengungsi yang tinggal di tenda semakin menderita. Fisik dan batin mereka mengalami penderitaan.Saya sungguh tidak tega melihat kondisi mereka.
Kita juga bisa melihat Australia. Laporan cuaca selama dua hari ini menyatakan bahwa ada dua siklon tropis yang mengarah ke Australia. Ini terjadi karena ketidakselarasan empat unsur. Kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan, mawas diri, dan tulus. Pada zaman sekarang, kehidupan setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Jika hidup kita aman dan tenteram, maka kita harus menghargainya. Kita harus meningkatkan kewaspadaan, mawas diri, dan tulus. Jika dapat melewati setiap hari dengan aman dan tenteram, kita harus senantiasa bersyukur. Hal yang harus kita syukuri sangat banyak karena kini kita tengah melewati Tahun Baru Imlek.
Pada saat-saat seperti ini, kita bisa melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Mereka bertekad untuk bersatu hati dan bergandengan tangan untuk mengikuti langkah saya. Insan Tzu Chi dari setiap wilayah menyatakan hal ini. Ini adalah kesungguhan hati mereka. Kemarin, saat pertemuan relawan pagi, insan Tzu Chi di New Jersey mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Suhu udara di tempat mereka adalah -15 derajat. Begitu pula dengan insan Tzu Chi di Dallas, Texas. Mereka menyampaikannya dengan gaya yang jenaka.
“Musim panas di Dallas sangat panas. Sinar matahari juga sangat terik. Karena teriknya matahari, lembu putih menjadi hitam mengilap. Namun, hati kami tetap dipenuhi semangat lembu putih. Kereta Lembu Putih terjun ke tengah masyarakat untuk menyelamatkan semua makhluk ke pantai kebahagiaan. Kereta Lembu Putih terjun ke tengah masyarakat untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia. Membimbing diri sendiri sekaligus orang lain dengan cinta kasih, welas asih, dan kebijaksanaan. Mewariskan ajaran Jing Si, menyempurnakan kesadaran dan praktik, dan menyebarkan cinta kasih universal di Dallas. Kami akan terus mendedikasikan diri. Lakukan saja!” ucap relawan Tzu Chi di Dallas.
Saya bisa melihat mereka mendedikasikan diri dengan cinta kasih universal. Ini karena mereka telah menyerap Dharma ke dalam hati. Mereka bertekad menggerakkan Kereta Lembu Putih untuk menyelamatkan diri sendiri sekaligus orang lain. Kita juga bisa melihat Toronto. Meski suhu udara setempat mencapai -35 derajat, tetapi insan Tzu Chi setempat tetap mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Sepasang suami istri yang sudah lanjut usia juga hadir meski cuaca begitu dingin. Sang istri berkata bahwa mereka sangat berterima kasih kepada relawan-relawan lain. Setiap kali mendengar ceramah pagi Master, kami selalu mendapatkan jawaban dari pertanyaan kami. Akibat menderita penyakit Parkinson, tubuh suami saya semakin lemah. Kata Renungan Jing Si sangat membantunya dalam menjalani pemulihan.
“Kami juga berterima kasih kepada Kakak Jian-hao dan Kakak Jin-fen yang setiap hari bangun setengah jam lebih awal untuk memanaskan mobil dan mengantarkan kami mendengar ceramah pagi agar kami semakin dekat dengan Master. Ini menjadi motivasi kami untuk tetap tekun,” tutur sang istri. Karena dapat membina jiwa kebijaksanaan, mereka sangat bersyukur. Inilah Bodhisatwa yang ada di Toronto. Mereka sungguh membuat orang tersentuh.
Kita juga bisa melihat Xiamen. Saya sangat gembira melihat para Bodhisatwa lansia, Bodhisatwa muda, dan Bodhisatwa cilik yang begitu tekun dan bersemangat melatih diri. Di antara mereka, saya mengenali dua orang. Salah satunya adalah Xiaodong yang duduk dengan tegak. “Master yang saya kasihi, kini saya dan ibu saya sering datang ke Tzu Chi untuk membantu membersihkan lingkungan dan melakukan daur ulang. Terima kasih, Master. Saya akan semakin membaik,” ucap Xiaodong
“Master, para bhiksuni Griya Jing Si, dan insan Tzu Chi di seluruh dunia, selamat Tahun Baru Imlek. Kakek Guru yang saya kasihi, saya Tuanzhi. Saya berterima kasih kepada Kakek Guru, insan Tzu Chi di seluruh dunia, dan setiap orang yang telah memperhatikan saya dengan penuh cinta kasih. Kini, saya tekun menjalani fisioterapi setiap hari. Saya akan terus berusaha. Terima kasih, Master. Master, para bhiksuni Griya Jing Si, Kepala RS Chen, dan seluruh insan Tzu Chi, selamat Tahun Baru Imlek, semoga hidup tenteram dan sehat selalu,” tambah Tuanzhi.
Kita juga melihat kemeriahan dan banyaknya orang di Indonesia. Sekitar 1.600 orang berkumpul bersama. Pemandangan ini sungguh menakjubkan. Seorang relawan yang memakai kostum Dewa Rezeki juga menyanyikan lagu bahasa Inggris. Kita juga melihat sekelompok penabuh genderang. Mereka juga mengibarkan bendera Tzu Chi dan bendera negara. Ada banyak pengusaha yang berkumpul bersama. Pemandangan di dalam dan di luar Aula Jing Si dengan lebih dari 1.600 orang sungguh menampilkan barisan Tzu Chi yang panjang. Saya sangat tersentuh melihatnya. Inilah barisan Bodhisatwa.
Insan Tzu Chi di Kunshan juga sangat bersungguh hati. Insan Tzu Chi di setiap tempat membangun ikrar dengan sepenuh hati. Semua ikrar mereka sangat menyentuh. Saya bisa merasakan relawan di seluruh dunia memiliki kesatuan hati. Setiap orang membangun tekad dan ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Karena merindukan saya, mereka pun mengadakan konferensi video dengan saya. Mendengar perkataan mereka yang penuh perhatian, saya sangat tersentuh.
Sesungguhnya, mereka yang membimbing saya atau saya yang membimbing mereka? Melihat semangat murid-murid saya, bagaimana saya bisa tidak tekun dan bersemangat? Setelah memahami kesungguhan hati saya, bagaimana mereka bisa bermalas-malasan? Jadi, kita semua saling membimbing. Inilah kekuatan cinta kasih. Setiap orang sangat dekat dengan hati saya. Hal-hal yang ingin saya lakukan tetapi tidak dapat saya lakukan, kalian menggantikan saya melakukannya. Orang yang ingin saya kasihi tetapi tidak dapat saya jangkau, kalian menggantikan saya untuk mengasihi dan bersumbangsih bagi mereka. Dibutuhkan jalinan jodoh yang sangat istimewa untuk melakukan estafet cinta kasih seperti ini. Dengan bergandengan tangan dan bersatu hati, kita terus melangkah maju.
Saya sangat bersyukur melihat semangat Tzu Chi yang mengakar dan tumbuh subur di berbagai negara. Ketulusan jalinan kasih sayang akan membawa kebaikan bagi dunia. Pendidikan moral yang nyata akan menciptakan masyarakat yang penuh berkah. Jika setiap orang bisa berpikir demikian dan mempraktikkannya secara nyata, maka dunia ini pasti akan aman dan tenteram. Inilah tujuan yang harus kita capai dengan berusaha semaksimal mungkin.
Mencurahkan perhatian kepada para tunawisma dan memberi bantuan kepada para pengungsi
Menghargai ketenteraman hidup dengan senantiasa tulus dan mawas diri
Barisan Bodhisatwa bersatu hati
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 21 Februari 2015