Bekerja Sama Menyalurkan Bantuan Bencana

Kini bahan pangan di dunia semakin lama semakin berkurang. Akibat meningkatnya populasi di dunia, maka jumlah pangan yang dibutuhkan juga semakin banyak. Selain itu, harga pangan juga mengalami kenaikan. Begitu harga beras naik, maka bahan pangan lain ikut mengalami kenaikan harga. Orang dari kaum menengah saja merasa khawatir, terlebih lagi orang yang kurang mampu. Kehidupan mereka sangat sulit. Selain itu, bencana kekeringan, banjir, dan badai juga telah merusak tanaman pangan. Inilah yang kini tengah terjadi di dunia. Selain itu, juga ada banyak bencana lain. Contohnya, hujan deras di Rusia mengakibatkan jalan rusak, jembatan runtuh, dan lain-lain.

Di Indonesia kembali terjadi letusan gunung berapi. Abu vulkanik letusan tersebut menyembur ke atas hingga ketinggian sekitar 3.000 meter dan telah berdampak pada Bandara Internasional Darwin yang terletak di Australia bagian utara. Gunung itu berjarak 1.400 km dari Bandara Internasional Darwin. Bayangkanlah, jaraknya begitu jauh, tetapi penerbangan di bandara itu juga ikut terganggu sehingga banyak penerbangan yang dibatalkan. Inilah ketidakselarasan unsur alam. ketidakselarasan unsur tanah dengan sangat jelas.

Tahun ini,selain beberapa gunung berapi yang meletus silih berganti, Indonesia juga sering diguncang gempa bumi. Selain itu, ada pula bencana banjir akibat ketidakselarasan unsur air. Sejak awal bulan Januari, hujan terus mengguyur beberapa wilayah. Saat terjadi banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya, insan Tzu Chi segera bekerja sama dengan pihak militer untuk menyalurkan makanan hangat dan membagikan paket kebutuhan harian bagi korban banjir. Bencana banjir yang lebih parah terjadi di Manado, Sulawesi Utara.

Saat itu, pihak militer menyiapkan sebuah pesawat militer untuk membawa insan Tzu Chi dan mengangkut barang bantuan ke lokasi bencana. Insan Tzu Chi di Indonesia juga belajar dari Filipina untuk menjalankan program Solidaritas dan Kerja Bakti. Program itu dijalankan oleh insan Tzu Chi Indonesia dengan sangat terkoordinasi. Baik sekop maupun gerobak, semuanya tersedia sangat lengkap di sana. Itu karena mereka bekerja sama dengan pihak militer. Insan Tzu Chi Indonesia sangat berpengalaman dalam menyalurkan bantuan bencana. Karena itu, peralatan kebersihan di sana sangat lengkap. Mereka juga menyusunnya dengan sangat rapi. Saat berangkat ke lokasi pembersihan, semua orang juga berbaris dengan tertib. Setiap warga datang untuk mengambil peralatan kebersihan seperti sapu dan gerobak dengan sangat teratur. Mereka juga mengadakan upacara sederhana dan melakukan serangkaian penyaluran bantuan bencana di sana dengan sangat baik agar warga bisa segera kembali ke rumah mereka.

“Kerja sama Tzu Chi (Indonesia) dengan pihak militer bermula pascakerusuhan Mei 1998. Kerusuhan saat itu mengakibatkan gejolak dalam masyarakat. Master Cheng Yen yang penuh cinta kasih dan welas asih mengutus kami untuk menyalurkan bantuan. Sejak saat itu, Tzu Chi dan pemerintah Indonesia menjalin hubungan kerja sama yang erat. Hingga pada tahun 2002, Tzu Chi membantu membangun Perumahan Cinta Kasih bagi warga di bantaran Kali Angke. Sejak itu, kita menjalin hubungan yang erat dengan pihak tentara dan kepolisian,” kata Stephen Huang, CEO Tzu Chi internasional dalam sharingnya.

“Jadi, kita bisa melihat selama belasan tahun ini, banyak warga Tionghoa di Indonesia yang terinspirasi oleh Master Cheng Yen, terutama para pengusaha. Setelah terinspirasi oleh ajaran Master, mereka berdedikasi bagi masyarakat, terutama Pak Sugianto Kusuma. Saya sering mendengarnya berbagi di atas panggung. Beliau selalu berkata, ‘kalian jangan berpikir kita sedang menolong orang lain. Sesungguhnya, kita sedang menolong dan membantu diri sendiri. Kalian semua adalah pengusaha.” “Jika terjadi gejolak dalam masyarakat, selain harus menyelamatkan diri, usaha kalian juga akan terpengaruh’,” lanjut Stephen Huang.

Jadi, kita membutuhkan insan Tzu Chi di setiap tempat. Di setiap tempat, kita membutuhkan warga setempat. Seperti dukungan dari pemerintah dan para pengusaha, dan bantuan dari tentara dan polisi. Jika setiap orang bisa turut mengerahkan tenaga, maka pemulihan pascabencana akan lebih cepat. Jadi, tenaga dari setiap orang sungguh bisa membawa banyak manfaat bagi umat manusia. Kita bisa melihat insan Tzu Chi Indonesia berdedikasi dengan sepenuh hati. Pemerintah setempat juga sangat menghargai Tzu Chi dan berharap Tzu Chi bisa  menandatangani nota kesepahaman dengan mereka.

“Pada tanggal 19 Mei lalu, kami diundang secara resmi untuk datang ke Markas Besar TNI. Panglima TNI diutus oleh presiden untuk mewakili negara menandatangani nota kesepahaman dengan Tzu Chi Indonesia di ruang utama Markas Besar TNI,” kata Stephen Huang. "Dengan aksi nyata, Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan kontribusi kepada masyarakat kita di Indonesia dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Dengan mengajak para pengusaha, Tzu Chi membantu membersihkan Kali Angke dan membangun Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi untuk merelokasi lebih dari 1.000 keluarga yang tinggal di sepanjang sungai. Saya percaya Yayasan Buddha Tzu Chi dan TNI memiliki misi yang sama,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam sambutan penandatanganan kerjasama Tzu Chi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan jangka panjang dan bantuan dari militer Indonesia, yang tidak hanya menyediakan pesawat militer dan truk, yang memungkinkan relawan kami untuk pergi ke daerah-daerah bencana untuk membantu para korban, mereka juga mengirim tentara untuk membantu mendistribusikan bantuan.  Tzu Chi akan bekerja dengan militer yang lebih erat di masa depan,” kata Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

“Penandatanganan nota kesepahaman kali ini dilakukan dengan sangat saksama dan bukan asal-asalan. Di dalam nota kesepahaman itu tertulis jelas tentang kerja sama dalam empat misi. Yang pertama, di dalam misi amal, kelak tiga angkatan TNI bersedia dan bertanggung jawab untuk membantu Tzu Chi dalam menyalurkan bantuan bencana. Yang kedua, mereka akan membantu kita dalam baksos kesehatan. Yang ketiga adalah tentang bantuan dana pendidikan. Jika ada orang yang hidup kekurangan, baik personel tentara maupun warga sipil, pihak TNI akan membantu kita dalam penyaluran berbagai jenis bantuan. Yang keempat adalah tentang pelestarian lingkungan. Jadi, ini merupakan pengakuan pemerintah terhadap Tzu Chi. Karena itu, kelak personel tentara di seluruh Indonesia akan membantu Tzu Chi dalam menjalankan misi Tzu Chi di Indonesia,” jelas Stephen Huang.

“Saat berada di sana, kami juga menjelaskan semangat celengan bambu. Kami menggalang dana dan menceritakan kisah celengan bambu kepada semua jenderal di sana. Sesungguhnya, satu atau dua tahun sebelumnya, Pak Sugianto Kusuma sudah mulai menggalang hati dan dana dari para personel TNI Angkatan Laut. Sebagian dari mereka juga telah memulangkan isi celengan bambu. Hari itu, Panglima TNI berkata, ‘Indonesia memiliki 600.000 personel tentara. Kami menyambut kalian datang menggalang dana dari kami’. Para tentara di sana sangat kagum terhadap prinsip Master Cheng Yen, yakni menghimpun tetes demi tetes donasi untuk membantu orang yang membutuhkan. Jadi, bisa dibilang prinsip dan semangat Master Cheng Yen bisa diterapkan di seluruh Indonesia,” jelas Stephen Huang.

Sungguh, insan Tzu Chi Indonesia sangat menghormati saya. Mereka juga bekerja sama dengan harmonis. Berkat kontribusi mereka, masyarakat setempat sangat damai dan harmonis sehingga bisnis para pengusaha bisa berjalan lancar. Namun, itu bukanlah yang paling penting. Yang terpenting adalah keluhuran mereka yang sangat membuat orang merasa kagum dan hormat. Tidak hanya masyarakat sipil yang melihat cinta kasih universal Tzu Chi, bahkan Presiden Indonesia hingga Kepala TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan polisi juga sangat bersedia bekerja sama dengan Tzu Chi. Saat terjadi suatu bencana, semua personel tentara dan polisi akan bergerak untuk membantu. Kekuatan yang terbentuk akan sangat besar. Intinya, semua yang kita lakukan bertujuan untuk memberi manfaat bagi warga sipil. Dengan sikap saling menghormati dan mengasihi, barulah kita bisa membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi negara.


Krisis pangan membuat warga kurang mampu merasa sangat khawatir.

Menolong yang miskin dan membimbing yang kaya untuk menciptakan keharmonisan di masyarakat

Melanjutkan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia dalam penyaluran bantuan bencana

Masyarakat yang harmonis tercipta berkat kerukunan antarsesama

 

Link Video (teks Mandarin dan Inggris) : Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Juni 2014

Sumber: DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Rita, Yuni

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -