Bersatu Hati dan Tulus Melindungi Bumi

“Bagi kami sebagai penjual grosir baju, kantong plastik adalah masalah sampah yang besar. Bahkan truk barang daur ulang juga tidak cukup untuk memuat semuanya. Bahkan petugas kebersihan juga meminta kami untuk mengantarnya ke truk sampah yang ada di depan. Sejak relawan Tzu Chi datang mengumpulkan kantong plastik, lingkungan kami menjadi lebih rapi dan bersih. Masalah para penjual grosir baju juga terselesaikan,” ucap warga.

”Saya mencari botol dan kantong plastik. Pascakecelakaan, kaki saya menjadi pincang, tetapi saya tetap bisa ke posko daur ulang. Meski kaki pincang, tetapi tangan saya masih bisa bergerak. Saya sangat gembira. Karena merasa gembira, saya tidak merasa lelah. Di posko daur ulang ini, ada banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan. Kami juga sudah mengajak banyak relawan laki-laki untuk bergabung dengan kami. Kini jumlah barang daur ulang yang terkumpul semakin lama semakin banyak. Kami bisa menggunakan hasil pendapatan daur ulang untuk membantu orang dan mendukung biaya operasional Da Ai TV. Dengan bersungguh-sungguh,kita akan memiliki kekuatan untuk membantu Master,” tutur relawan daur ulang.

Hati yang murni mewujudkan bumi yang indah. Luar biasa! Para Bodhisatwa daur ulang sungguh melindungi bumi, mengasihi umat manusia, menyayangi generasi penerus, dan menjaga lingkungan ini. Pahala mereka sungguh tak terhingga. Lihatlah, pagi-pagi sekali, mereka sudah mulai melakukan daur ulang. Botol kaca sangatlah berat dan tidak bisa dijual dengan harga yang tinggi. Namun, kita melakukan daur ulang bukan demi mendapatkan uang. Kita hanya berharap botol-botol kaca itu tidak dibuang di sembarangan tempat. Botol-botol kaca tidak bisa terurai dan jumlahnya juga sangat banyak. Kabarnya, dalam waktu sehari, mereka bisa mengumpulkan 1.700 kg botol kaca. Untungnya ada insan Tzu Chi yang mengumpulkannya setiap hari.

Hanya di satu tempat saja, botol yang terkumpul sudah sedemikian banyak. Coba pikirkan, jika bukan relawan Tzu Chi yang mengumpulkannya, maka siapa lagi? Para relawan juga pergi ke pasar untuk mengumpulkan busa pembungkus buah-buahan dan lain-lain. Dahulu, busa ini tidak bisa dijual, tetapi kita tetap mengumpulkannya. Para pedagang di pasar juga sangat mendukung kita. Bahkan ibu lurah juga memberi dukungan dan ikut serta dalam menyosialisasikan konsep pelestarian lingkungan kepada setiap keluarga. Setiap orang melakukannya dengan hati yang tulus.

Tahun ini, kita berharap bisa mendukung setiap orang untuk memiliki ketulusan terhadap sesama. Ketulusan kasih sayang antarmanusia bisa membawa kebaikan bagi dunia. Artinya, setiap orang harus menggunakan hati yang tulus untuk melindungi bumi dan menghargai antarsesama agar bisa terbina hubungan yang penuh kasih sayang. Jika bisa demikian, maka dunia kita ini akan selamanya diliputi keharmonisan dan kebaikan. Inilah yang harus kita usahakan pada tahun depan.

Pendidikan juga sangat penting. Kita semua harus bisa menjadi teladan bagi orang lain. Untuk menjadi teladan bagi sesama, kita harus memberi bimbingan dengan penuh ketulusan. Selain pendidikan di sekolah, sesungguhnya setiap insan Tzu Chi adalah pembimbing bagi orang lain. Relawan daur ulang kita juga selalu menjadi teladan bagi masyarakat. Kini banyak orang dari luar negeri yang datang ke Taiwan untuk mempelajari konsep daur ulang Tzu Chi. Kegiatan daur ulang kita telah menjadi teladan dan menjadi pendidikan bagi orang lain. Ini karena kita menggunakan hati yang tulus untuk melakukan daur ulang. Ini disebut pendidikan moral yang nyata. Kita menggunakan hati yang paling tulus untuk memberikan pendidikan moral guna menciptakan masyarakat yang penuh berkah. Untuk itu, setiap orang haruslah menjadi teladan bagi antarsesama.

Hari ini ada 1.600 relawan daur ulang di sini. Selain itu, mereka juga telah menjalani pelantikan. Apa persyaratan untuk dilantik menjadi relawan daur ulang? Mereka harus mengubah tabiat buruk masa lalu. Ada orang yang dahulu gemar mengonsumsi alkohol, merokok,berjudi, dan mengunyah buah pinang. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, mereka mulai berubah.

”Dahulu, sebelum menjadi relawan daur ulang,setiap hari, saya pergi minum alkohol hingga pukul 2 atau 3 pagi baru pulang. Kini saya sudah berubah. Kini saya bangun pukul 4 pagi dan keluar rumah sekitar pukul 5 pagi untuk mengumpulkan botol kaca. Dahulu saya merasa alkohol sangat manis. Namun, kini saya merasa ia sangat asam dan berbau tidak sedap. Saya melakukan daur ulang dengan hati penuh pertobatan, tekad yang teguh, dan hati penuh sukacita. Terakhir, saya juga berikrar untuk selalu mengikuti jejak langkah Master dan segera mengikuti pelatihan untuk dilantik menjadi anggota Tzu Cheng. Terima kasih,” ucap seorang relawan.

Segala sesuatu bergantung pada sebersit niat. Asalkan bisa mengubah tabiat buruk, setiap orang bisa mencapai kebuddhaan lewat Jalan Bodhisatwa. Kita bisa melihat barisan relawan yang panjang di atas panggung. Kita mendengar seorang relawan yang berikrar dan suaminya juga sangat memberi dukungan. ”Saya berharap istri saya dapat sepenuh hati melakukan daur ulang dan tekun mendalami ajaran Master. Saya akan menjaga keluarga dengan baik,” ucap relawan. Saya juga sangat berharap suami itu bisa berkata pada istrinya, “Mari kita bersama-sama menjaga keluarga dan bersama-sama melakukan kegiatan Tzu Chi.” Jika sepasang suami istri bisa melatih diri bersama-sama dan bersatu hati untuk melakukan kegiatan Tzu Chi dan menjaga keluarga, saya yakin keluarga mereka akan lebih gembira dan harmonis.

Kita juga melihat seorang nenek yang melakukan daur ulang. Ia berkatan, ”Master mengajarkan kepada kita bagaimana cara melakukan daur ulang. Kegiatan daur ulang sangatlah baik. Master juga membabarkan Dharma kepada kita. Mendengar ajaran Master juga sangat baik. Marilah kita bersama-sama melakukan daur ulang”. Tadi pagi, dia berbagi dengan saya bahwa dia sangat bersyukur karena bisa melakukan daur ulang. Dia juga berkata kepada anak-anaknya dan menantunya, “Kita harus melakukan daur ulang untuk melindungi bumi dan menghargai berkah. Melakukan daur ulang baik untuk anak cucu dan baik untuk kesehatan tubuh kita.” Ya. Kita harus giat melakukan daur ulang.

Sebagian besar orang yang berdiri di atas panggung tadi adalah anggota keluarganya. Mereka saling menyemangati untuk melatih diri dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Ini sangatlah baik. Saya berharap para relawan di Tainan bisa saling mendukung untuk menerapkan semangat pelestarian lingkungan. Jika demikian, maka kondisi masyarakat kita akan semakin baik. Saya juga berharap semua orang yang duduk di sini hari ini, baik anggota komisaris kehormatan maupun donatur Tzu Chi, dapat bersungguh hati merasakan kekuatan cinta kasih ini. Kekuatan cinta kasih adalah yang paling menyentuh hati. Kita harus menggunakan hati yang tulus untuk berdoa semoga dunia bebas dari bencana dan semoga harapan semua orang bisa terwujud.

Saya berterima kasih kepada semua anggota komisaris kehormatan Tzu Chi, anggota TIMA, Asosiasi Polisi Tzu Chi, anggota Tzu Ching, dan semua relawan daur ulang yang paling saya kasihi. Kalian semua telah bersumbangsih dengan bersungguh hati dan penuh cinta kasih. Saya menggunakan hati yang tulus untuk mendoakan kalian semua. Saya mendoakan kalian semua semoga di tahun yang baru semua hal berjalan dengan lancar. Semoga para relawan daur ulang bisa maju selangkah demi selangkah agar bisa semakin dekat dengan saya untuk dilantik menjadi anggota komite atau Tzu Cheng. Saya masih menunggu kalian.

Membangkitkan ketulusan dan bersatu hati untuk melindungi bumi

Banyak orang dari luar negeri datang ke Taiwan untuk mempelajari konsep daur ulang Tzu Chi

Melindungi kesehatan fisik dan batin serta mengubah tabiat buruk

Melatih diri bersama-sama agar tercipta keluarga yang harmonis

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -