Bersikap Mawas Diri, Berhati Tulus, dan Mencurahkan Perhatian bagi Dunia

Dari laporan berita, kita bisa melihat pencemaran udara telah berdampak pada beberapa wilayah di Taiwan. Ini sungguh mengkhawatirkan. Saya sering berkata bahwa kita semua yang hidup di bumi ini adalah saling berkaitan. Kita semua menghirup udara yang sama. Di dalam Buddhisme, sering diulas tentang empat unsur. Sesungguhnya unsur alam terdiri atas lima. Selain unsur tanah, air, api, dan angin, masih terdapat unsur ruang.Apakah ruang yang dimaksud? Ia adalah ruang di alam semesta. Di ruang alam semesta ini, udara terus mengalir ke berbagai tempat. Bukan berarti jika kita tinggal di tempat yang tidak terdapat pabrik, maka udara kita bersih. Tidak. Ini karena udara mengalir ke seluruh dunia.

Kini Taiwan juga tengah menghadapi krisis air. Krisis air membawa banyak ketidaknyamanan bagi kehidupan manusia. Kita harus hemat dalam menggunakan air. Selama puluhan tahun ini, saya terus mengimbau setiap orang untuk menghargai sumber daya air. Namun, Namun, perkataan saya tidak didengar. Perkataan saya tidak membawa pengaruh besar. Selama puluhan tahun ini, saya terus memberi imbauan. Namun, saya sangat bersyukur karena ada sekelompok insan Tzu Chi yang sejak dahulu selalu menggunakan satu air yang sama untuk beberapa keperluan yang berbeda. Ini sungguh pantas dipuji.  Jika setiap orang bisa menghemat air dengan cara menggunakannya berulang kali, maka akan ada banyak air yang bisa dihemat.

Kini pemerintah Taiwan sudah mulai mengimbau para warga untuk menghemat air dan listrik. Pemerintah bahkan menawarkan insentif kepada warga yang menghemat air dan listrik. Niat pemerintah memang sangat baik, tetapi menghargai sumber daya alam merupakan kewajiban kita. Janganlah kita melakukannya demi insentif. Semua orang hendaknya berusaha bersama-sama untuk melewati masa sulit ini. Kita harus berpikir untuk jangka panjang, janganlah berpikir pendek. Tujuan pemerintah adalah ingin meningkatkan kewaspadaan kita. Kita hendaknya mawas diri dan berhati tulus. Kita harus tahu bahwa sumber daya air di dunia bersifat terbatas. Saat tidak turun hujan, manusia akan menyedot air dari dalam tanah. Namun, sumber daya air bersifat terbatas.

Yang terbaik adalah kita harus menaati sila, waspada, dan berhati tulus. Menaati sila berarti kita harus menjaga pikiran dengan baik, berbuat baik sesuai dengan hukum alam, serta mengasihi diri sendiri dan orang lain. Ini yang disebut menaati sila. Waspada berarti kita harus sangat berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus bijak dalam menggunakan sumber daya alam. Janganlah kita menghamburkan dan memboroskan sumber daya alam. Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan bersungguh hati untuk menghargai segala sesuatu.

Kita juga melihat dokter kita yang sangat menghormati dan melindungi kehidupan. Di Taichung, ada seorang anak berusia 5 tahun yang menderita penyakit langka. Ayahnya bahkan menjual rumah demi membayar biaya pengobatannya karena obat suntiknya tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional. Setelah memahami kasus ini, Tzu Chi memberi bantuan kepada mereka sebesar ratusan ribu dolar NT. Setelah mendengar kasus ini, para tenaga medis dari RS Tzu Chi Taichung segera berkunjung ke rumah keluarga tersebut. Mereka menemukan bahwa ternyata kakek dari anak perempuan itu juga menderita penyakit. Karena itu, mereka membawa kakek ke rumah sakit untuk menjalani pengecekan kesehatan.

Demikianlah cara mereka menghormati kehidupan. Kita harus menginspirasi setiap orang untuk membangkitkan kekuatan cinta kasih karena dunia pada masa sekarang ini telah dipenuhi oleh Lima Kekeruhan. Ini sungguh membuat orang tidak tenang. Belasan tahun lalu pernah terjadi insiden pesawat menabrak menara kembar di New York, perang antara Amerika Serikat dan Irak, lalu disusul dengan wabah penyakit SARS di Taiwan. Insiden yang terjadi selama dua hingga tiga tahun itu sungguh membuat banyak orang khawatir. Karena itu, kita mulai mengajak orang-orang untuk bertobat dari dalam hati.

Saya menghabiskan waktu selama 5 tahun untuk membabarkan Syair Pertobatan Air Samadhi. Selama 5 tahun itu, kita bisa melihat kondisi dunia di masa sekarang yang dipenuhi Lima Kekeruhan. Bagaimana cara kita mengurangi kekeruhan ini? Dalam keseharian, setiap orang harus mengurangi emisi karbon dan menghemat energi. Dalam keseharian, kita harus menghemat penggunaan air dan listik. Dengan begitu, baru kehidupan kita bisa aman dan tenteram. Dalam kehidupan sehari-hari, kita jangan menciptakan kekeruhan yang bisa membuat masyarakat tidak tenang. Pikiran manusia yang tidak tenang bisa mendatangkan bahaya. Kita bisa melihat seorang anak kecil di Suriah yang mengangkat kedua tangannya karena mengira kamera adalah senapan. Mereka menjalani hidup dalam ketakutan. Bayangkanlah betapa menderitanya mereka. Karena itu, kita harus berusaha untuk menenangkan dan menyucikan hati manusia. Setelah pikiran manusia damai, barulah kehidupan masyarakat bisa tenteram.

Sungguh, kita harus memperhatikan hal-hal yang terjadi di dunia setiap hari. Berkat kemajuan teknologi, saya yang setiap hari memiliki jadwal yang padat  bisa melihat hal-hal yang terjadi di dunia dalam waktu yang singkat. Saya sangat bersyukur karena adanya berita Da Ai TV yang memungkinkan saya   untuk melihat hal-hal yang terjadi di dunia. Bencana yang terjadi membuat saya tidak berani bermalas-malasan dan mengingatkan saya bahwa tidak ada waktu lagi, sementara hal yang harus dilakukan masih sangat banyak. Waktu terus berlalu tanpa henti. Yang bisa kita lakukan adalah menggenggam dan memanfaatkan setiap detik dengan baik.

 

Semua makhluk di dunia ini hendaknya hidup saling berdampingan

Menghargai air dan segala sesuatu

Mencurahkan perhatian bagi seorang anak  yang menderita penyakit langka

Anak-anak di Suriah hidup dalam ketakutan

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 17 April 2015

Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -