Ceramah Master Cheng Yen: Air Dharma Mengobati Virus Batin

“Dahulu, di dalam pekerjaan, saat melihat orang lain lebih baik dari saya, hati saya akan merasa tidak nyaman. Saya ingin selalu menang atau sama dengannya. Karena itu, saya selalu menderita dan risau. Setelah mengikuti ceramah pagi Master, saya bisa melepas belenggu di hati ini. Saya merasa lebih tenang dan damai,” tutur Huang Cai-yin, relawan Tzu Chi.

“Kita tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, melainkan harus terjun ke tengah masyarakat. Setelah mendengar ajaran Buddha, kita harus terjun ke tengah masyarakat agar ajaran itu bisa diterapkan. Saya mengingatkan diri sendiri untuk lebih bersemangat dan tidak boleh lengah,” kata Tran Thi Bich Tuyen, relawan Tzu Chi.

Saya sering berkata bahwa kerisauan bagaikan racun bagi batin kita. Buddha menjelaskan tentang tiga atau lima racun batin. Tiga racun batin ialah ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Lima racun batin berarti ditambah dua lagi, yaitu kesombongan dan keraguan. Ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan keraguan, inilah noda di dalam setiap orang.

Saat noda batin ini bangkit, tubuh, ucapan, dan pikiran kita menciptakan berbagai karma buruk yang tak terhingga. Ada orang yang sengaja menciptakan karma buruk, ada pula yang tidak sengaja melakukan kesalahan akibat tabiat buruk. Kesalahan seperti ini juga akan menambah kerisauan kita. Meski kesalahan itu tidak disengaja, kerisauan tetap ada di dalam hati.

 

Contohnya, ada kata-kata yang tidak patut diucapkan, tetapi kita tidak sengaja mengucapkannya. Setelah mengucapkannya, batin kita tidak mau bertobat dan tidak mengaku salah. Namun, kita jelas-jelas tahu bahwa kita bersalah. Kita telah salah bicara. Lalu bagaimana? Kita harus bagaimana? Kita menambah kerisauan akibat salah bicara. Kerisauan ini kita rasakan di dalam batin sendiri, tetapi kita tidak mau mengakui bahwa kita sangat gegabah dan ucapan kita tidak benar.

Jadi, setelah berucap, kita menambah banyak kerisauan. Kerisauan dalam batin kita terus bertambah. Saya sering berpikir bahwa virus batin ini sama seperti virus penyakit saat ini yang membuat kita semakin risau. Saat kerisauan atau noda batin bertambah, virus penyakit juga bertambah.

Lihatlah, virus penyakit yang mewabah saat ini terus menyebar. Salah satu cara penyebarannya ialah lewat tetesan cairan tubuh. Saat kita bersin atau batuk, cairan yang berisi banyak virus bisa menyembur. Di dalam batin kita terdapat noda batin yang sangat halus. Bukankah noda batin ini bagaikan virus penyakit yang tak terlihat? Bagaimana kita mengantisipasinya? Agar kehidupan ini bebas dari penyakit serta tubuh dan batin kita sehat, kita harus memulai dari pikiran kita sendiri.

Seperti saat ini, cara yang paling baik saat ada orang yang terjangkit virus ialah segera mengisolasi pasien dan orang-orang yang telah mengalami kontak dengannya agar virus tidak semakin menyebar. Dengan prinsip yang sama, kita melakukan hal serupa dalam pelatihan diri kita. Saat pikiran kita terjangkit virus ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, atau keraguan, virus pikiran ini juga dapat memengaruhi orang lain. Pandangan orang lain dapat terpengaruh oleh lima jenis virus tadi.


Bayangkan, dalam hubungan antarmanusia, jika kita berada bersama-sama orang yang bergosip, kita juga mungkin dengan cepat ikut menjadi penyebar gosip. Kita sering membahas bahwa saat satu orang menyebarkan kebohongan, puluhan ribu orang akan menganggapnya benar. Gosip ini akan menyebar dan membuat banyak orang turut terinfeksi noda batin. Inilah bahaya kekeruhan batin.

Kita mungkin tidak sengaja berbicara salah, tetapi kesalahan ini sudah menyebar menjadi gosip. Jadi, setelah kita mempelajari ajaran Buddha, saat bersentuhan dengan kondisi luar, setelah kondisi itu berlalu, hendaknya semua itu tidak dimasukkan ke dalam hati. Yang paling penting untuk kita masukkan ke dalam hati ialah air Dharma. Dharma bagaikan nektar atau embun yang membersihkan noda batin kita.

Setelah bangun tidur setiap pagi, saat hari yang baru dimulai, kita mungkin mendengar lantunan Sutra atau membaca Sutra. Alangkah baiknya jika isi Sutra ini dapat meresap ke dalam batin kita sehingga batin kita pada hari itu menjadi jernih dan kita dapat senantiasa berintrospeksi. Tekad yang telah kita bangun hendaknya kita perbaharui setiap hari dan kita praktikkan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, air Dharma akan dapat mengobati virus batin kita.

Jika kita tidak sungguh-sungguh menggunakan air Dharma untuk mengobati batin kita, virus batin kita akan terus bertambah. Dari kehidupan ke kehidupan, karma buruk akan semakin banyak. Karma buruk kolektif semua makhluk bersumber dari akumulasi karma masing-masing individu yang saling memengaruhi. Karma ini bagaikan virus yang terus bermutasi seperti virus penyakit. Virus penyakit ini terus berlipatganda dan bermutasi sehingga semakin berbahaya.

 

Saudara sekalian, virus penyakit apa pun itu, setelah dibasmi, ia akan menghilang. Namun, tidak begitu dengan virus batin. Kekuatan karma ini terus berlipatganda. Jadi, jika setiap orang dari kita setiap hari dan setiap detik terus-menerus menambah noda batin,kita hendaknya sungguh-sungguh mengingatkan diri dan mengendalikan setiap niat kita.

Jadi, saya ingin menyampaikan bahwa kita harus menggenggam saat ini dan mempertahankan tekad. Dengan demikian, kita mengatasi virus batin. Jika setiap hari dan setiap detik kita terus menambah noda batin, berarti kini kita harus melatih diri dan menggenggam saat ini untuk memperbaiki diri. Kita harus melakukan yang harus dilakukan dan memperbaiki yang harus diperbaiki.

Jika kita dapat memperbaiki pikiran kita dan mempertahankan tekad yang telah kita bangun, niat buruk tidak akan terus muncul dan bertambah. Jadi, bagaimana agar kita memiliki vaksin batin? Kita harus selalu menjaga pikiran kita. Seperti yang saya katakan di awal, tetes-tetes Dharma harus meresap ke dalam batin kita. Dengan demikian, barulah setiap saat kita dipenuhi rasa sukacita dalam Dharma. Harap semua orang selalu bersungguh hati.

Virus batin menciptakan karma buruk
Gosip menyebar bagai wabah penyakit
Air Dharma menyucikan kekotoran batin
Senantiasa melatih diri setiap saat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Februari 2020
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 24 Februari 2020
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -