Ceramah Master Cheng Yen: Aliran Jernih Pelestarian Lingkungan Mengitari Seluruh Dunia

Pelestarian lingkungan kita telah berusia 30 tahun. Kita sudah 30 tahun mengajak orang-orang untuk melakukan daur ulang dengan kedua tangan yang bertepuk tangan.

Bodhisatwa sekalian, kita telah melakukan daur ulang dengan baik sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat melihat hasilnya dan terinspirasi untuk melakukan daur ulang. Pelestarian lingkungan kita dilandasi oleh konsep bersih dari sumbernya dan bagaikan aliran jernih yang mengitari seluruh dunia.

Para relawan kita sudah 30 tahun melakukan daur ulang dan tidak pernah berhenti hingga kini. Entah penghargaan apa yang harus saya berikan pada kalian. Karena itu, saya memberi kalian penghargaan yang tidak berwujud. Segala sesuatu yang berwujud akan mengalami perubahan. Karena itu, saya memberi kalian penghargaan yang paling murni dan tak berwujud, yakni pujian dan rasa syukur.

Sebagai guru dan murid, hati kita selalu bersatu. Kita memiliki kesatuan tekad. Saya hanya berbicara, kalianlah yang menjalankannya. Bukan hanya menjalankannya, kalian juga berbagi pengalaman. Apa yang kalian bagikan telah memperluas wawasan saya dan memberi saya banyak informasi. Pengalaman yang kalian bagikan adalah Dharma nyata yang kalian terapkan dalam keseharian.

Kini pendidikan pelestarian lingkungan ialah yang paling dibutuhkan. Pelestarian lingkungan merupakan isu besar yang harus diperhatikan di seluruh dunia.

 

Belakangan ini, saya terus mengulas tentang pelestarian lingkungan. Banyak negara yang telah memahami pentingnya pelestarian lingkungan. Namun, bagaimana melakukannya dan siapa yang akan melakukannya? Siapa yang dapat mendedikasikan diri?

Para relawan kita bersumbangsih tanpa pamrih, bahkan menyetir sendiri dan merogoh kocek sendiri untuk membeli kendaraan. Sebagian relawan daur ulang yang tidak bisa menyetir juga belajar menyetir. Mereka semula memiliki mobil dan sopir, tetapi demi mengangkut barang daur ulang, mereka juga belajar menyetir. Semua ini merupakan kisah nyata.

Ada banyak Bodhisatwa daur ulang yang mengulurkan tangan mereka sehingga terhimpun kekuatan besar, bagaikan Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan Seribu. Saat mengulas tentang ritual namaskara, saya selalu mengimbau orang-orang untuk melakukan ritual namaskara setiap hari dengan membungkukkan badan untuk mengumpulkan plastik, kertas, dan barang lainnya. Saat kita melihat sesuatu yang dibuang, bungkukkanlah badan untuk mengumpulkannya. Saat membungkukkan badan dengan tulus, kita bagaikan melakukan ritual namaskara. Inilah Bodhisatwa daur ulang.

Setiap hari, mereka dengan tulus melakukan ritual namaskara dan memberi penghormatan. Pahala mereka semakin besar karena demi komunitas dan masyarakat, mereka berbagi dengan orang-orang bahwa daur ulang harus dimulai dari rumah.

Bodhisatwa sekalian, kerja keras kita telah membuahkan hasil. Para relawan daur ulang kita menjadikan kebajikan dan cinta kasih sebagai permata. Kita mengasihi semua sumber daya alam. Saya sungguh sangat bersyukur.

Bodhisatwa sekalian, saya sering berkata bahwa kalian merupakan permata bagi saya. Kalian memiliki jalinan jodoh dengan saya di kehidupan sekarang sehingga selalu menuruti kata-kata saya.


Hidup pada zaman sekarang, saya memahami banyak hal. Saat memahami satu hal, saya selalu berbagi dengan kalian. Berhubung kalian memiliki jalinan jodoh dengan saya, maka begitu saya mengatakan sesuatu, kalian akan bersungguh hati menjalankannya. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Kalian memiliki semangat seperti ini. Terlebih, kalian bersumbangsih tanpa pamrih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Saya sangat bersyukur pada kalian.

Para Bodhisatwa kita tidak menerima upah. Kalian bersumbangsih bagi masyarakat dan dunia ini. Sungguh, saya berutang budi pada kalian. Saya banyak berutang budi pada kalian. Dari kehidupan ke kehidupan, utang ini tidak dapat saya lunasi. Kita harus mempertahankan jalinan jodoh dari kehidupan ke kehidupan.

Setiap kali saya melakukan perjalanan, saat saya selesai memberikan ceramah, kalian akan melantunkan Gatha Pelimpahan Jasa dan menyerukan tekad kalian untuk menapaki Jalan Bodhisatwa bersama saya dari kehidupan ke kehidupan. Jalinan jodoh di antara kita sangat mendalam dan selamanya tidak akan terputus. Saya sangat bersyukur.

Saat memberikan ceramah, saya tidak pernah lupa untuk mengingatkan bahwa kehidupan tidaklah kekal. Berapa lama lagi kita bisa hidup? Kita tidak tahu.

Setiap kali memberikan ceramah, saya mengingatkan orang-orang untuk menggenggam kehidupan dan waktu. Jangan lengah dalam mengembangkan nilai kehidupan. Dengan menggenggam setiap hari untuk membawa manfaat bagi dunia, kehidupan kita akan bernilai. Jika menyia-nyiakan waktu, kehidupan kita akan sia-sia.

 

Hidup di dunia ini, kita harus membuat kehidupan kita berguna. Jika kita tidak menggenggam waktu untuk membuat kehidupan kita berguna, itu sungguh disayangkan. Sungguh, kita harus menggenggam waktu.

Intinya, saya ingin memberi tahu kalian bahwa untuk membalas budi kalian, saya harus membabarkan Dharma. Jadi, saya harus membabarkan Dharma dan kalian harus mendengarkan Dharma. Inilah harapan saya.

Pada saat seperti ini, kita harus memupuk berkah sekaligus mengembangkan kebijaksanaan. Untuk mengembangkan kebijaksanaan, kita harus mendengar Dharma. Kita harus menciptakan berkah dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Saya berbagi Dharma dengan kalian agar kalian dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sutra Teratai mengandung prinsip kebenaran yang dapat dipraktikkan dalam keseharian. Bodhisatwa dunia bisa mempraktikkannya. Inilah yang disebut menapaki Jalan Bodhisatwa. Jadi, kita harus yakin, tekun, dan bersemangat. Saya berharap kalian selalu sehat dan dapat terus bersumbangsih.

Kita melakukan daur ulang untuk melindungi Bumi dan cinta kasih demi generasi mendatang. Kalian juga harus melindungi Empat Misi Tzu Chi. Empat Misi Tzu Chi merupakan fondasi Tzu Chi. Jadi, kalian harus melindunginya untuk saya. Dengan demikian, saya bisa merasa tenang.

Murid dan guru bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa
Aliran jernih pelestarian lingkungan mengitari seluruh dunia
Menerapkan Dharma dalam keseharian
Memupuk berkah dan mengembangkan kebijaksanaan tanpa pamrih

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 03 September 2020     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 05 September 2020
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -