Ceramah Master Cheng Yen: Bahu-membahu untuk Melindungi Dharma
Saya sangat tersentuh melihat ketekunan dan semangat insan Tzu Chi. Meski setiap sesi acara dihadiri oleh banyak orang, tetapi alur setiap orang sangat teratur. Yang membuat saya gembira adalah setiap orang menyelami Sutra dengan kesatuan hati sehingga terlihat lautan Dharma yang kompak. Kesatuan hati setiap orang yang penuh ketulusan dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa.
Gema suara semua orang dapat terdengar oleh para Buddha dan Bodhisatwa. Selama beberapa hari ini, saya dapat melihat ketulusan setiap orang. Para partisipan pementasan sangat bersungguh hati. Beberapa kepala polisi dan bhiksu juga mengambil bagian dalam pementasan itu. Dengan hati yang tulus, mereka berusaha menginspirasi hati manusia.
Para bhiksu bersama dengan umat perumah tangga naik ke atas panggung untuk membimbing semua makhluk. Sekelompok kepala polisi ini juga sangat bersungguh hati melakukan pementasan di atas panggung. Sebagai pelindung masyarakat, mereka juga sangat berusaha keras bagaikan praktisi. Ini sungguh membuat saya tersentuh.
Usai acara Pemberkahan Akhir Tahun, yang membuat saya sangat tersentuh adalah sekelompok besar partisipan ini dengan tertib mengikuti saya mengelilingi lokasi acara. Saya sungguh tersentuh. Sekelompok besar murid saya ini berusaha melindungi ajaran Buddha di dunia. Kemudian, saya berkata kepada semua orang bahwa sekelompok kepala polisi ini bekerja demi menjaga kedamaian dunia dan keharmonisan masyarakat. Tujuan mereka adalah sama dengan para praktisi.
Untuk pementasan itu, mereka membutuhkan waktu yang lama untuk latihan. Mereka semua sangat sibuk. Namun, mereka bersedia melepaskan status diri dan bekerja sama dengan para bhiksu untuk mementaskan kisah Mahabhiksu Jian Zhen yang melakukan perjalanan ke Jepang untuk menyebarkan Dharma dan mewariskan sila. Setelah turun dari panggung, mereka mengikuti saya berkeliling lokasi acara sambil mengucapkan terima kasih kepada orang-orang.
Lihatlah, dengan adanya bapak polisi yang begitu rendah hati, masyarakat kita pasti sangat harmonis. Kita harus menyucikan hati manusia agar kehidupan masyarakat dapat harmonis. Kita yang berada di Taiwan harus sangat menghargai lingkungan Taiwan. Kita menjalani hidup dengan damai di Taiwan.
Namun, lihatlah ke seluruh dunia, dalam waktu satu tahun kemarin, relawan Tzu Chi telah menjangkau lebih dari 30 negara untuk memberi bantuan. Dimulai dari bulan Januari hingga bulan Desember, saat ada negara yang dilanda bencana, terkadang relawan Tzu Chi dari Taiwan akan berangkat untuk memberi bantuan. Terkadang, relawan Tzu Chi lokal yang langsung memberi bantuan di negara masing-masing. Terkadang dibutuhkan bantuan relawan Tzu Chi dari beberapa Negara untuk berkumpul dan menyalurkan bantuan.
Bodhisatwa sekalian, kita semua memiliki cinta kasih dan kekuatan tekad di dalam hati untuk bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia. Setiap orang hendaknya mengembangkan kekuatan cinta kasih di dalam diri. Inilah harapan saya yang terbesar. Kekuatan cinta kasih kita harus dapat membawa dampak positif.
Selama 51 tahun ini, kita sangat giat mempraktikkan ajaran Jing Si dan menjalankan mazhab Tzu Chi. Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran di dunia. Mulai tahun ini, kita akan secara resmi mewariskan ajaran Jing Si dan membangun mazhab Tzu Chi. Jadi, setiap orang hendaknya bersungguh hati. Sutra menunjukkan jalan, dan jalan harus dipraktikkan.
Sesungguhnya, ajaran yang dibabarkan oleh Buddha menunjukkan satu arah kepada kita, yakni jalan untuk mempraktikkan kebenaran. Ajaran Jing Si adalah mempraktikkan jalan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran di dunia. Kita harus mempraktikkannya dengan giat.
Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia ini. Jalan ini harus dipraktikkan. Jadi, para umat perumah tangga dapat menapaki jalan ini untuk mengemban misi Tzu Chi. Orang-orang dari profesi yang berbeda-beda dapat menapaki satu jalan yang sama untuk mengemban misi Tzu Chi.
Untuk itu, kita harus mencurahkan cinta kasih. Inilah yang disebut mazhab Tzu Chi. Berhubung kita semua mengemban misi yang sama dan mendalami kebenaran yang sama, maka berarti kita sudah menapaki Jalan Tzu Chi. Inilah jalan yang ditapaki relawan Tzu Chi sejak 50 tahun lalu hingga sekarang. “Jalan Cinta Kasih Membentang Luas ke Seluruh Dunia; Jalinan Kasih Sayang Terus Bertahan untuk Selamanya.” Inilah tema kita pada tahun lalu.
Saya ingin memberi tahu kalian bahwa Tzu Chi didirikan di Taiwan dengan sumber daya yang terbatas hingga kini sudah tersebar ke seluruh dunia. Sejak berkalpa-kalpa yang lalu, ajaran Buddha terus diwariskan hingga kini. 50 tahun lalu, Tzu Chi berdiri dari tidak ada apa-apa hingga kini kita sudah membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia. Kita berharap dari dahulu hingga sekarang cinta kasih Bodhisatwa yang berkesadaran dapat terus diwariskan.
Inilah yang kita lakukan dari dahulu, dan akan terus dilakukan di masa sekarang dan masa depan. Kita adalah generasi pertama yang membangun ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Kita semua adalah generasi pertama. Jalan yang kita tapaki sekarang harus dilanjutkan hingga masa depan.
Saya berharap setiap orang dapat bersungguh hati melatih diri dan terus mewariskan semangat Tzu Chi. Kita jangan membiarkan akar keyakinan orang terputus. Kita harus membimbing mereka untuk memperdalam akar keyakinan dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita harus sangat bersungguh hati.
Bersama-sama mementaskan adaptasi Sutra dengan penuh ketulusan
Bersatu hati untuk melindungi Dharma
Bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia
Memperdalam akar keyakinandan mewariskan Dharma
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina