Ceramah Master Cheng Yen: Bekerja Sama dengan Harmonis Menyebarkan Cinta Kasih ke Seluruh Dunia

Bodhisatwa sekalian, rasa haru yang kalian rasakan beberapa hari ini berasal dari kekuatan cinta kasih. Seorang peserta kamp berbagi bahwa Tzu Chi telah meninggalkan jejak di lebih dari 90 negara di seluruh dunia. Ada pula peserta lainnya yang beberapa kali berkata pada saya bahwa Tzu Chi sangat mulia. Menurut saya, kemuliaan ini bukan berkat satu orang atau segelintir orang saja, melainkan berkat dedikasi banyak orang. Ini berkat dedikasi setiap orang. Ada dia, kamu, dan saya yang membentuk sebuah kelompok. Lebih dari tiga orang bisa membentuk kelompok.

Relawan Tzu Chi terus bertambah hingga menjadi tak terhingga. Benar. Untuk menyalurkan bantuan, kita membutuhkan sumbangsih banyak orang. Para relawan yang bisa menjangkau negara lain terus menjangkau satu demi satu negara tetangga untuk mencurahkan perhatian. Tentu saja, mereka menempuh jarak yang jauh untuk mencurahkan perhatian lintas negara.

Saat bencana terjadi di negara yang tidak terdapat insan Tzu Chi, insan Tzu Chi dari negara lain akan pergi ke sana untuk bersumbangsih. Contohnya Ekuador yang diguncang gempa bumi pada bulan April tahun lalu.

Satu-satunya orang yang kita kenal di sana adalah Bapak Huang. Beberapa tahun yang lalu, dia juga mengikuti kamp pengusaha. Saat Ekuador dilanda bencana, dia memberikan informasi pada kita. Setelah insan Tzu Chi AS tiba di Ekuador, saya berkata pada mereka, “Kalian bisa bekerja sama dengan Bapak Huang. Kalian juga bisa menjalankan program bantuan seperti yang kita jalankan di Filipina pascatopan Haiyan.” Seorang relawan kita, Ji Jue, berkata, “Benar. Saya juga pernah pergi ke Filipina untuk memberikan bantuan pascatopan Haiyan.” Saya berkata, “Ya. Karena itu, kalian harus mencoba untuk menjalankan program bantuan di Ekuador seperti yang dijalankan di Filipina.”

doc tzu chi

Mereka lalu mengunjungi pemerintah daerah di lokasi bencana dan memberi tahu mereka tentang program bantuan lewat pemberian upah Tzu Chi yang dijalankan di Filipina pascatopan Haiyan. Pemerintah setempat menyetujui program bantuan lewat pemberian upah Tzu Chi. Setiap daerah bekerja sama dengan Tzu Chi. Insan Tzu Chi segera bergerak untuk bekerja sama dengan pemerintah setempat menjalankan program bantuan. Inilah negara baru yang menerima bantuan Tzu Chi tahun lalu.

Pada awal bulan lalu, insan Tzu Chi AS kembali menuju Ekuador untuk menggelar upacara peletakan batu pertama bagi sebuah gereja. Setelah tiba di Ekuador, insan Tzu Chi mengunjungi para korban bencana yang hingga kini masih tinggal di kawasan tenda. Mereka masih mengingat insan Tzu Chi karena mereka pernah berpartisipasi dalam program bantuan lewat pemberian upah dan menjalin hubungan yang baik dengan relawan kita. Karena itu, saat relawan kitakembali mengunjungi kawasan tenda, setiap orang merasa sangat gembira.

Relawan kita lalu berkata pada mereka, “Untuk membangun kembali gereja, masih ada banyak hal yang harus dilakukan. Apakah kalian ingin berpartisipasi?” Setiap orang sangat gembira mendengarnya. Dalam sekejap, semua orang berkumpul di lokasi peletakan batu pertama gereja. Mereka mengerahkan kekuatandan bekerja sama dengan harmonisuntuk mempersiapkan lahan.Mereka membentuk gundukan tanahdan menancapkan tianguntuk peletakan batu pertama. Semua itu membutuhkan kekuatan. Kekuatan ini terinspirasi oleh insan Tzu Chi. Jadi, insan Tzu Chi menyediakan tenaga dan materiuntuk mendukung upacara peletakan batu pertama.

doc tzu chi

Untuk mendapatkan tenaga yang cukup, relawan kita meminta bantuan warga setempat. Warga setempat bersedia membantu karena hubungan mereka dengan relawan kita dan mereka ingin membangun kembali gereja itu. Keesokan paginya,upacara peletakan batu pertama digelar.Jadi, semuanya berjalan dengan cepat.Tzu Chi telah meninggalkan jejak di satu negara lagi dan menabur benih Tzu Chi di sana. Seorang warga setempat yang semula membantu kita menerjemahkan kini telah menginspirasi banyak orang menjadi relawan.

Di Afrika, Tzu Chi juga meninggalkan jejak di Botswana. Di sana terdapat pengusaha dari Taiwan. Berhubung tinggal di Afrika, dia juga ingin memperhatikan warga kurang mampu di Afrika. Namun, dia merasa jika seorang diri, kekuatannya terbatas. Karena itu, Direktur Lin mencari mantan rekan bisnisnya di Lesotho, Mei-juan. Dia berkata bahwa ada puluhan pengusaha dari Taiwan di Botswana. Dia berharap bisa menghimpun kekuatan mereka untuk membalas budi warga setempat yang hidup menderita. Karena itu, insan Tzu Chi dari Lesotho, Johannesburg, dan Durban bersama-sama pergi ke Botswana.

Bodhisatwa sekalian, mengulas tentang apa yang telah dilakukan Tzu Chidan orang-orang yang telah dibantu Tzu Chi, saya sungguh sangat bersyukur. Berkat para insan Tzu Chi yang bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih, Tzu Chi baru bisa memperoleh pencapaian seperti ini. Banyak orang yang berkata, “Master Cheng Yen sangat luar biasa.” Sesungguhnya, bukan begitu. Saya tidak pernah meninggalkan Taiwan. Bodhisatwa yang sesungguhnya adalah yang bertindak secara nyata untuk menolong sesama. Banyak di antara kalian yang telah menolong sesama. Tanpa kalian, Tzu Chi tak akan memiliki begitu banyak relawan.

doc tzu chi

Orang yang saya kenal terbatas. Selain itu, saya sudah lanjut usia dan penglihatan saya tidak baik.Saya tidak bisa langsung mengingat seseorang begitu melihatnya sekarang. Kini daya ingat saya juga memburuk. Namun, saya bisa mengandalkan banyak orang yang bersumbangsih dengan kekuatan mereka. Jadi, kemuliaan bukan berkat segelintir orang, melainkan berkat banyak orang. Ini mencakup kalian semua. Dengan adanya kalian, kekuatan Tzu Chi terus meningkat dan relawan Tzu Chi terus bertambah.

Saya berharap setiap relawan bisa menginspirasi relawan baru. Dengan begitu, jumlah relawan kita akan berlipat ganda. Saya sangat bersyukur pada kalian yang bersumbangsih dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih. Saya juga berharap setiap Bodhisatwa yang berbagi di atas panggung bisa mempertahankan tekad awal kalian. Ikrar yang kalian bangun hari ini harus selamanya disimpan di dalam ingatan kalian dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang ingin saya bagikan dengan kalian. Terima kasih.

Jika ada waktu, sering-seringlah kembali ke sini.Griya Jing Si adalah kampung halaman batin yang merupakan rumah kalian untuk selamanya. Kami menyambut kepulangan kalian. Terima kasih, saya mendoakan kalian.

Dibutuhkan kekuatan banyak orang untuk mendukung pencapaian besar
Mempertahankan tekad awal dan menginspirasi relawan baru
Satu benih bertumbuh menjadi tak terhingga sehingga kekuatan meningkat berlipat ganda
Jejak kebajikan dan cinta kasih tersebar di seluruh dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 9 April 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 11 April 2017

Editor: Metta Wulandari

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -