Ceramah Master Cheng Yen: Bekerja Sama dengan Harmonis untuk Menciptakan Berkah
Waktu dapat mendukung segala pencapaian. Kemarin, saya melakukan percakapan yang sangat berharga. Saya terlebih dahulu menonton video kilas balik yang memperlihatkan betapa kotornya Kali Angke, dan betapa bobroknya rumah mereka. Kini kondisi di sana sudah berbeda.
Kali Angke ini telah menjadi sungai yang jernih dan indah. Setelah Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi didirikan, warga yang semula tinggal di rumah yang bobrok di bantaran Kali Angke pun pindah ke sana. Pembenahan Kali Angke sungguh memperbaiki kondisi masyarakat setempat. Ini berkat adanya cinta kasih.
Dengan cinta kasih universal, para relawan kita bersumbangsih tanpa pamrih. Kekuatan dari kesatuan hati ini terhimpun karena mereka bersedia bersumbangsih tanpa pamrih. Dengan bersumbangsih tanpa pamrih, mereka telah menciptakan berkah dan mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Para pengusaha dapat mengembangkan bisnis mereka dengan tenang sehingga warga berpenghasilan rendah juga dapat memperoleh pekerjaan. Dengan terus berkembangnya bisnis para pengusaha dari waktu ke waktu, kondisi masyarakat pun menjadi semakin tenteram dan stabil, berbeda dengan sebelumnya.
Perubahan ini terjadi seiring berjalannya waktu. Para relawan di Indonesia menyatukan hati dan menghimpun kekuatan untuk memperbaiki kondisi masyarakat dengan cepat. Saya sungguh kagum pada mereka. Ini karena mereka memiliki arah yang benar.
Bertahun-tahun yang lalu, Bapak Eka Tjipta Widjaja berkunjung ke Taiwan dan bertanya pada saya bagaimana cara menstabilkan kehidupan masyarakat dan menyatukan semua orang. Saya menjawab bahwa hanya cinta kasih yang dapat menyembuhkan luka serta menghapus rasa benci dan dendam; hanya kekuatan cinta kasihlah yang dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Karena itu, beliau mengesampingkan status sosialnya, terjun secara langsung untuk bersumbangsih, dan menghimpun cinta kasih dari para pengusaha setempat. Kata-kata saya sangat sederhana, tetapi mengandung makna yang mendalam.
Saya sangat bersyukur kepada para relawan Tzu Chi dan pengusaha di Indonesia yang telah membangkitkan sebersit niat untuk memperbaiki kondisi masyarakat setempat. Kita tidak mengubah keyakinan orang-orang. Kita hanya menyatukan hati semua orang, membawa harapan bagi mereka, dan menenteramkan kehidupan mereka.
Ini berawal dari sebersit niat atau pikiran. Pikiran adalah pelopor segala sesuatu. Berawal dari sebersit niat, kita dapat menciptakan berkah bagi dunia. Untuk menciptakan berkah bagi dunia, dibutuhkan kontribusi banyak orang. Jadi, niat atau pikiran sangatlah penting.
Kita bisa melihat beberapa tahun ini, dalam satu kompleks, Tzu Chi Indonesia mendirikan rumah sakit, Aula Jing Si, sekolah dasar dan menengah, sekolah dasar dan menengah, dan kantor operasional DAAI TV. Jadi, badan misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis didirikan di atas lahan yang luasnya lebih dari 20 hektare. Karena itulah, saya berkata bahwa mereka sungguh luar biasa.
Saya juga sangat kagum kepada para pengusaha di sana. Dengan segenap hati dan tenaga, mereka berusaha untuk memperbaiki kondisi masyarakat. Kisah yang menyentuh sungguh banyak. Saat ini, lantai 9 Tzu Chi Hospital Indonesia telah resmi beroperasi. Kemarin, lewat telekonferensi, mereka mengajak saya mengelilingi lantai tersebut dan memperlihatkan pos perawat, area istirahat, area makan, kamar pasien, dan lain-lain pada saya. Semua fasilitas sangat lengkap.
Di Aula Jing Si bahkan disiapkan ruangan untuk tempat tinggal dan ruang kerja saya. Semua ini sangat menyentuh. Inilah yang saya lihat dalam telekonferensi dengan Tzu Chi Indonesia kemarin. Ini sungguh menakjubkan. Bertahun-tahun yang lalu, sekelompok pengusaha ini sangat bersungguh hati. Setelah mengunjungi saya dan menyerap Dharma ke dalam hati, mereka pun menghimpun kekuatan untuk bekerja sama dengan harmonis setelah kembali ke Indonesia.
Hanya dalam waktu beberapa tahun, mereka telah membangun Kompleks Tzu Chi yang indah di sana. Jadi, ini sungguh menakjubkan. Pikiran adalah pelopor segala sesuatu. Para relawan di Indonesia telah membangkitkan cinta kasih universal. Saya berkata pada mereka, "Saya telah menjalankan Tzu Chi selama 50 tahun lebih. Namun, dalam waktu kurang dari 30 tahun sejak kalian bertekad untuk menjalankan Tzu Chi, kalian telah merampungkan Empat Misi Tzu Chi di sana. Gerakan kalian lebih cepat dari saya."
Karena itulah, dikatakan bahwa lima ratus tahun lalu guru membimbing murid; lima ratus tahun kemudian murid membimbing guru. Saya sangat kagum pada mereka. Para relawan di Indonesia dapat menjalankan Tzu Chi dengan baik karena mereka bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Kekuatan mereka telah terlihat jelas. Saya sangat tersentuh.
Kisah yang menyentuh sungguh banyak. Semuanya berawal dari sebersit niat. Saya sungguh mendoakan dan memuji mereka. Saya yakin seluruh insan Tzu Chi juga akan mendoakan mereka.
Waktu mendukung penghimpunan cinta kasih yang tak terbatas
Menyatukan hati untuk mewujudkan masyarakat yang damai dan tenteram
Menghapus rasa benci dan dendam serta menampilkan keindahan
Menciptakan berkah berawal dari sebersit niat baik
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Juni 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 17 Juni 2021