Ceramah Master Cheng Yen: Bekerja Sama Untuk Melakukan Kebajikan

“Kita tujuannya satu, bisa kerja sama dengan masjid ini karena kita tidak membedakan agama. Dan kami harus berterima kasih kepada masyarakat di lingkungan masjid tersebut karena memberi kesempatan kita berbuat kebajikan. Kedua, mereka mempercayai kita untuk membangunkan masjidnya. Ketiga, kami Tzu Chi di Indonesia merupakan agama yang minoritas, tentu kita tidak mengembangkan minoritas untuk melawan mayoritas. Yang kita bangun itu yang baik-baik dan kita kembangkan supaya negara kita NKRI ini aman dan nyaman,” kutipan wawancara Ketua Tzu Chi Medan, Mujianto.

“Bukan saja oleh seluruh muslim saja, tetapi yang non muslim ikut. Dan ini memang bagian dari tatanan kehidupan bangsa kita yang rukun dan saling membantu antara satu sama lain. Sehingga didalam membangun masjid pun seperti Al-Hasanah ini juga ada kerja sama dan saling menolong. Karena kita dalam berbangsa dan bernegara harus saling membantu dan menolong,” petikan wawancara ulama dari masjid Al-Hasanah, Medan.

“Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih sekali atas bantuan material dan spiritual bagi keluarga kami, terutama bagi empat rumah yang mengalami musibah kebakaran ini,” petikan wawancara salah seorang korban kebakaran di komplek perumahan polisi di Medan.


“Kalau ada bencana kita tetap kerja sama, kita yang menikmati kemerdekaan. Sekarang apa yang kita bisa perbuat untuk negara, bukan apa yang kita dapat dari negara. Jadi untuk sosial ya ini yang kita lakukan,” petikan wawancara Ketua Tzu Chi Medan, Mujianto.

Manusia harus saling menghormati agar tidak terjadi masalah yang dapat memicu terjadinya pertikaian. Inilah penyebab ketidaktenteraman di dunia. Bukankah ini yang terlihat di masyarakat setiap hari? Lihatlah kondisi di masyarakat. Jelas-jelas kita bisa duduk untuk berunding tanpa perlu menciptakan pergolakan, tetapi entah mengapa manusia suka menghabiskan banyak sumber daya dan tenaga.

Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mencari tahu siapa yang bersalah atau bahkan mencari kesalahan orang lain. Pertikaian seperti ini membuat hubungan keluarga, masyarakat, dan antarsesama menjadi rumit. Masalah-masalah di dunia terjadi akibat sebersit pikiran manusia yang menyimpang. Akumulasi hubungan antarsesama yang tidak harmonis menyebabkan ketidakselarasan empat unsur alam. Ini sungguh memprihatinkan.

Meski tahu demikian, tetapi manusia sulit untuk mengubah pola pikir mereka. Meski kita tahu, tetapi untuk melakukannya bukan hal yang mudah. Karena itulah, penderitaan di dunia begitu banyak. Ajaran Buddha terus mengingatkan kita untuk menyadari hukum sebab akibat. Sebagaimana benih yang ditanam dan jalinan jodoh yang dijalin, demikianlah buah yang dituai.


Saat menuai buah karma buruk, maka kita akan mengalami penderitaan. Ya, ini karena kita tidak berpikir dengan seksama. Asalkan bersedia mengubah pola pikir, maka akan tercipta keharmonisan dan masalah pun dapat terselesaikan. Contohnya, di Indonesia, ada sebuah keluarga yang tinggal di pulau terpencil. Mereka hidup menderita. Saat menerima informasi ini, relawan Tzu Chi sangat tidak tega.

“Nenek penghuni rumah tersebut berkata: setiap malam kalau sudah hujan tidak bisa tidur, rasa gelisah dan khawatir kalau tiba-tiba dia tidur tidak bisa bangun lagi,” petikan wawancara Xie Xiuyuan, relawan Tzu Chi.

“Kok rumah jadi begini, jadi saya pulang kerumah saya mikir bagaimana ya saya bisa bantu dia? Ada teman yang berkata kepada saya kalau Tzu Chi bisa bantu,” petikan wawancara Su Ing, warga yang menghubungi Tzu Chi.

Relawan Tzu Chi mengatasi berbagai kesulitan untuk membantu keluarga tersebut. “Pasir itu kalau diangkut pakai motor hanya bisa 4 kantong semen saja sekali angkut,” petikan wawancara Sadiman, seniman bangunan yang merenovasi rumah.

Mereka melewati proses yang sulit. Setiap kali ada angin atau hujan, nenek Lin yang sudah berusia 95 tahun selalu sangat khawatir. Kini rumahnya telah direnovasi. Sang nenek berkata bahwa sekarang jika terjadi angin ribut atau turun hujan lebat, beliau sudah tidak takut. Beliau dapat merasa tenang. Asalkan memiliki niat, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan.


Di Taiwan juga ada banyak kasus seperti ini. Sungguh, akumulasi dari kontribusi kecil dapat membawa perubahan besar. Akumulasi dari sumbangsih yang penuh cinta kasih dapat menjadi kekuatan dukungan bagi masyarakat. Selain itu, kita juga harus membangkitkan kesadaran orang-orang. Contohnya Relawan Li Xue-xiang yang sudah berusia 70-an tahun.

Beliau mengetahui pentingnya menyucikan hati manusia. DaAi TV berkomitmen untuk membabarkan Dharma dan menyucikan hati manusia. Beliau rela bekerja keras demi berdana untuk DaAi TV. DaAi TV adalah sumber mata air yang jernih. Sumber mata air jernih ini perlahan-lahan menyucikan hati manusia sehingga setiap orang mulai membangkitkan kekuatan untuk bersumbangsih bagi masyarakat dan dunia serta saling mendukung untuk menuju arah yang benar.

Setiap orang hendaknya saling mendukung dan bersikap tulus. Tak peduli apa keyakinan yang dianut, keyakinan itu haruslah mengajarkan kebenaran. Asalkan keyakinan itu dapat membawa keharmonisan dalam hubungan antarsesama dan membimbing kita ke arah yang benar, maka keyakinan itu patut kita yakini. Kita harus memiliki keyakinan agar dapat menuju arah yang benar.

Tanpa keyakinan benar, maka kita tak akan memiliki arah yang benar. Dengan memiliki keyakinan yang benar, maka kita tidak akan berjalan tersesat. Saat setiap orang memiliki keyakinan benar, maka prinsip kebenaran akan menyatu sehingga tidak akan terjadi pertikaian. Ini karena semua agama memiliki satu tujuan yang sama, yakni mengajarkan cinta kasih.

Cinta kasih yang tulus selalu dapat mendatangkan kedamaian. Memiliki cinta kasih yang damai adalah tujuan setiap orang. Yang paling kita butuhkan sekarang adalah cinta kasih yang damai. Untuk memiliki cinta kasih yang damai, terlebih dahulu kita harus merenung secara mendalam. Saya sering mendengar bahwa Kata Renungan Jing Si membawa pencerahan bagi orang.

Saya sering mendengarnya. Dengan pencerahan yang didapat, mereka dapat berjalan menuju arah yang benar. Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih sangatlah penting. Satu Kata Renungan Jing Si setiap hari dapat menyucikan diri kita dan membantu kita untuk merenung. Sangatlah pentung untuk memiliki arah yang benar dalam hidup ini.


Bekerja sama untuk melakukan kebajikan

Saling menghormati untuk menciptakan keharmonisan

Sebersit pikiran menyimpang dapat memicu terjadinya pergolakan

Memiliki cinta kasih yang damai dan menyucikan hati sendiri


Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Maret 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 18 Maret 2018

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -