Ceramah Master Cheng Yen: Bekerja Sama untuk Membina Insan Berbakat

Master sering mengungkit tentang satu hal, yakni tujuan Tzu Chi membangun sekolah di Tainan adalah demi menyebarkan benih budaya humanis Tzu Chi ke kota ini. Visi sekolah kami berdasarkan pada nilai dan semangat budaya humanis Tzu Chi. Tujuan utama kami adalah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tenang bagi fisik dan batin para siswa. Saya sangat bersyukur hari ini karena kita telah membangun Sekolah Tzu Chi di Tainan.

Ini semua bermula dari wali kota pada saat itu, Bapak Chang  yang berkunjung secara langsung ke Hualien untuk meminta Tzu Chi  membangun sekolah dasar dan menengah di Tainan. Saya tidak dapat menolak ketulusan hatinya. Akan tetapi, untuk mengintegrasikan  semangat budaya humanis ke dalam pendidikan,  juga dibutuhkan tenaga manusia. Karena itu, kita mulai mencari kepala sekolah pada saat proyek pembangunan dimulai. Kita ingin mencari seseorang yang dapat memahami semangat budaya humanis Tzu Chi serta bersedia membangun tekad dan ikrar luhur.

Orang ini harus memiliki pengetahuan dan pandangan benar serta tidak berjalan menyimpang. Untuk mencari orang ideal seperti ini sungguh tidak mudah.  Akhirnya, kita bertemu dengan Kepala Sekolah Zeng.  Beliau adalah orang ideal di dalam hati saya. Beliau sangat membangun ikrar dan tekad luhur. Sekolah yang pernah dikelolanya  semuanya berjalan dengan baik. Beliau memiliki idealisme yang sangat tepat. Selain itu, beliau juga bersedia pindah dari Yilan ke Tainan. Ini sungguh membuat saya sedikit terkejut. Komitmennya dalam bekerja sungguh mengagumkan.

Pada tanggal 31 Januari 2007, Bapak Zeng mengundurkan diri dari Sekolah Putri Lan-Yang. Lalu, pada keesokan harinya, yakni pada tanggal 1 Februari, beliau secara resmi bergabung dengan Sekolah Menengah Tzu Chi Tainan. Di lokasi proyek pembangunan sekolah, beliau mulai melakukan persiapan kerja. Beliau datang ke Tainan hanya dengan membawa sedikit barang dan beberapa buku. Beliau tinggal di sebuah kamar berukuran kecil selama 9 tahun lamanya. Beliau sangat bekerja keras dan selalu menganggap sekolah itu sebagai rumahnya sendiri. Setiap hari, pagi-pagi sekali, beliau sudah tiba di sekolah. Saat proyek pembangunan sekolah belum rampung, beliau selalu berada di sana untuk memantau perkembangan proyek.

Setelah sekolah diresmikan, setiap pagi beliau selalu berdiri di depan sekolah untuk menjadi teladan nyata bagi para siswa. Saat melihat para siswa, beliau selalu memberi sapaan sehingga saat anak-anak melihatnya, mereka juga ikut menyapa, “Selamat pagi, Bapak Zeng.” Beliau mengajarkan tata krama kepada anak-anak pada saat bertemu dengan orang. Selain itu, beliau juga mengajarkan anak-anak untuk hidup harmonis dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Beliau juga mengajak anak-anak ke pantai untuk mengajarkan mereka cara mengasihi bumi dan menjaga kebersihan lingkungan. Beliau juga mengajari anak-anak untuk menyadari berkah dengan cara mengajak mereka melakukan kunjungan kasih bersama relawan Tzu Chi. Kepala Sekolah Zeng dapat melakukan kegiatan seperti relawan Tzu Chi lainnya.

Saya sungguh tersentuh melihat kontribusi kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan di Tainan. Beliau membantu para siswa menerima pendidikan akademik yang baik di Tainan yang persaingannya sangat keras. Mereka dapat memiliki prestasi yang baik di antara sekolah-sekolah lain. Saat melihat anak-anak Sekolah Tzu Chi, orang-orang selalu memuji bahwa para siswa kita sangat sopan dan tertib. Dengan penuh cinta kasih dan perhatian, para siswa kita juga berkunjung ke panti jompo untuk mencurahkan perhatian bagi para lansia. Singkat kata, kita terus berusaha untuk membina Bodhisatwa dunia.

Sejak kecil, kita sudah membina mereka agar bertumbuh menjadi Bodhisatwa yang berikrar luhur. Berkat kerja keras kepala sekolah dan para guru yang bersungguh hati memberikan pendidikan, para orang tua murid juga sangat melindungi sekolah ini. Beberapa orang tua murid bahkan ikut berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi. Inilah pendidikan yang kita tanamkan di Sekolah Tzu Chi Tainan. Bapak Zeng sudah bersumbangsih di sekolah kita selama hampir 10 tahun. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Zeng yang telah berhasil memberikan pendidikan di Tainan. Saya sungguh berterima kasih.

Saat Menteri Pendidikan menginformasikan bahwa masa jabatan Bapak Zeng tak boleh diperpanjang lagi karena ini adalah peraturan mereka, saya sungguh khawatir dan merasa kehilangan. Untungnya, Kepala Sekolah Chang Chin-kun yang sudah pensiun datang membantu kita. yang sudah pensiun datang membantu kita. Meski sudah pensiun, tetapi beliau masih sangat muda. Beliau adalah relawan Tzu Chi yang sangat senior. Beliau bergabung dalam tim keamanan dan merupakan anggota Tzu Cheng gelombang pertama yang dilantik. Nomor anggota Tzu Cheng-nya adalah nomor 92. Dari sini dapat kita ketahui bahwa beliau sudah lama bergabung dengan Tzu Chi. Beliau selalu berpartisipasi dalam segala jenis kegiatan Tzu Chi. Terlebih lagi, beliau juga menerima banyak pujian dalam kariernya di bidang pendidikan. Sekolah-sekolah yang pernah dikelola olehnya juga semuanya sangat unggul. Sungguh, kita sangat beruntung karena memiliki relawan Tzu Chi yang bertalenta.

Masa awal pembangunan sekolah sangat penting. Kepala Sekolah Zeng sudah membangun fondasi yang kokoh dan kini Kepala Sekolah Chang yang akan meneruskan nilai dan semangat budaya humanis Tzu Chi di sana. Hari ini saya dipenuhi rasa syukur. Saya selamanya merasa bersyukur. Kepala Sekolah Zeng adalah kepala sekolah kita selamanya. Kita harus berterima kasih kepada Kepala Sekolah Zeng. Kita juga berharap Kepala Sekolah Chang dapat meneruskan misi dan tradisi sekolah kita yang baik. Kita jangan melupakan Kepala Sekolah Zeng. Semua guru di sekolah hendaknya selamanya mengingat kerja keras Kepala Sekolah Zeng pada masa awal berdirinya Sekolah Tzu Chi Tainan. Saya yakin para guru dan orang tua murid akan senantiasa mengingatnya. Singkat kata, kita harus bersyukur selamanya. Rasa syukur kita tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Memikul tanggung jawab dan mengemban misi pendidikan Tzu Chi

Menjadi teladan nyata bagi para siswa

Memberikan pendidikan sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa

Meneruskan semangat budaya humanis di Sekolah Tzu Chi Taiwan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Juli 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal  31 Juli 2016

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -