Ceramah Master Cheng Yen: Bekerja Sama untuk Menciptakan Berkah

Bodhisatwa sekalian, melihat kalian semua hidup tenteram dan gembira, saya juga turut bergembira. Waktu terus berlalu. Kali ini saya melakukan perjalanan dengan penuh usaha keras. Saya berterima kasih kepada diri sendiri. Mengapa saya berterima kasih kepada diri sendiri? Karena saya sudah berusaha keras. Berusaha keras demi apa? Coba kalian tebak. Demi mendoakan kalian hari ini. Saya berharap setiap hari saya dapat mendoakan orang-orang yang telah bersumbangsih bagi bumi ini.

Tahun yang baru sudah semakin dekat. Kalian telah bersumbangsih dalam jangka panjang, mana boleh saya tidak keluar untuk mendoakan kalian. Kalian semua sangat mengasihi saya, benar? (Benar) Kalian juga mengasihi orang yang saya kasihi, benar? (Benar) Kalian juga mengasihi bumi ini, benar? (Benar) Bumi ini adalah milik kita dan generasi penerus kita. Jadi, demi hidup aman dan tenteram dan agar generasi penerus kita memiliki lingkungan hidup yang hijau dan baik, kita harus berusaha untuk melindungi bumi ini, benar tidak? (Benar).

Terima kasih karena  telah melakukan daur ulang. Kegiatan daur ulang tidak membeda-bedakan status sosial, jenjang pendidikan, dan kaya atau miskin. Banyak orang yang merupakan pemilik usaha kecil dan penjual stan di pinggir jalan. Saudara sekalian, kita semua mengasihi bumi karena tidak tega melihat bumi ini dirusak. Kita menggunakan sepasang tangan kita untuk mengasihi bumi.

 

Bumi telah menopang kehidupan kita. Bumi ini bagaikan ibu kita. Dahulu, demi kemajuan masyarakat, orang-orang merusak bumi untuk mencari keuntungan. Manusia tidak dapat membangun gunung dan dataran luas. Alam membutuhkan perhatian dari manusia. Kini Bodhisatwa daur ulang tengah melindungi bumi ini. Kalian juga melindungi bumi ini demi generasi penerus. Yang terpenting adalah juga demi diri kita sendiri.

Pada kehidupan mendatang, kita juga akan terlahir kembali ke bumi ini. Belasan tahun lalu,  saya sudah menyerukan bahwa sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih yang mengalir ke seluruh dunia. Setiap hari saya menonton berita Da Ai TV. Saya menonton Da ai TV pada pagi hari, siang, dan malam hari. Lewat tayangan Da Ai TV, kita dapat melihat hal-hal yang terjadi di dunia. Inilah yang saya lakukan dalam keseharian.

Kita harus mengetahui apa yang tengah terjadi di dunia. Sungguh, lewat kegiatan daur ulang, kita menciptakan pahala yang tak terhingga. Para relawan daur ulang menghimpun setetes demi setetes cinta kasih. Penghasilan dari kegiatan daur ulang kita gunakan untuk  mendukung biaya operasional Da Ai TV. Da Ai TV menyebarkan informasi kepada banyak orang dan menginspirasi orang-orang untuk membangkitkan cinta kasih.

Saya terus menyerukan pentingnya menyucikan hati manusia. Melihat orang yang diliputi noda batin, saya terus menyerukan orang-orang untuk menyucikan hati. Suara saya sendiri mungkin tidak dapat menjangkau banyak orang. Karena itu, kita membutuhkan bantuan Da Ai TV. Berkat kemajuan teknologi, kita dapat mengirimkan pesan lewat internet yang kemudian kembali dipancarkan sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat melihat kegiatan daur ulang kalian.

 

Bahkan relawan berusia 90-an dan 100-an tahun pun melakukan daur ulang. Intinya, Bodhisatwa sekalian, melihat kalian dapat leluasa bergerak dan sehat, saya sangat gembira. Kalian dapat dengan bebas datang ke posko daur ulang untuk melakukan daur ulang bersama-sama dengan hati yang gembira dan saling berbagi kebaikan.

Kalian datang pada pagi hari dan pulang pada sore hari. Kalian melewati setiap hari dengan gembira. Selain ada yang menemani, kalian juga melewati setiap hari dengan gembira. Banyak orang yang masih belum keluar. Banyak orang tua di masyarakat yang hidup sendiri dan kesepian. Kita sangat beruntung karena ada yang menemani.

Bodhisatwa sekalian, kita semua memiliki kehidupan yang bermakna. Saya mendoakan kalian semoga di tahun yang baru nanti segala sesuatu berjalan dengan lancar. Kini kita akan menyalakan lilin. Dengan hati yang tulus, kita bukan hanya berdoa untuk keselamatan sendiri, tetapi juga harus berdoa untuk keselamatan dunia, mengerti? (Ya) Baik. Saya berterima kasih kepada kalian. Selamat Tahun Baru kepada kalian.

“Kami tidak akan melupakan tekad awal; menggunakan sepasang tangan yang bertepuk tangan untuk melakukan daur ulang; dan menjadikan jalan dan gang-gang kecil sebagai tempat pelatihan kami. Dengan penuh cinta kasih dan welas asih, Master menolong dunia. Sebagai murid, kami akan tekun menjalankan misi Tzu Chi, memperteguh tekad pelatihan, memperdalam keyakinan, dan melakukan praktik nyata. Master adalah permata bagi kami. Mohon Master menjaga kesehatan dengan baik. Kami akan tekun melakukan daur ulang dan mendalami Dharma setiap hari agar bebas dari kerisauan. Saya sangat berterima kasih dan tersentuh.”

 

Kalian bilang bahwa saya adalah permata bagi kalian, tetapi sesungguhnya kalian adalah Bodhisatwa agung dalam hidup saya. Untuk melindungi bumi, kita harus melakukan praktik nyata. Saya sangat bersyukur melihat relawan lansia dan relawan muda dapat bekerja sama dengan baik. Bumi ini adalah milik kita bersama. Kita harus menggunakan sepasang tangan kita untuk melindunginya agar ia dapat selalu bekerja denga normal.

Bodhisatwa sekalian, saya sangat berterima kasih kepada kalian yang telah melakukan daur ulang untuk melindungi bumi ini. Lihatah, lampion ini dibuat dari botol plastik. Sungguh menggemaskan. Lihatlah. Angkat yang tinggi. Apa ini? Hati yang terbuat dari botol plastik. Ini terbuat dari bagian bawah botol plastik. Lihatlah, sungguh cantik.

Saya berterima kasih atas kekuatan cinta kasih kalian. Kita harus saling mengasihi dan mendoakan. Saya juga ingin mendoakan kalian. Terima kasih atas kasih sayang kalian terhadap saya. Saya juga sangat mengasihi kalian. Terima kasih.

Melakukan daur ulang sebagai wujud cinta kasih
Mengalirkan aliran jernih ke hati semua orang
Memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan kebajikan
Berkerja sama untuk melindungi bumi dan menciptakan berkah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 November 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 24 November 2019

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -