Ceramah Master Cheng Yen: Berbagi Pelajaran Besar dengan Menyosialisasikan Vegetarisme

“Saya rasa ini masih terlalu dini dan tidak realistis untuk berpikir bahwa pandemi ini akan berakhir tahun ini,” ujar Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat WHO.

“Kasus COVID-19 dilaporkan meningkat di empat dari enam wilayah WHO, yaitu Amerika, Eropa, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur,” Tedros Adhanom Ghebreyesus, kata Direktur Jenderal WHO.

Pandemi COVID-19 merupakan isu global. Bagaimana kita menghentikannya? Manusia tidak dapat menghentikannya. Kita hanya bisa menggunakan hati tertulus untuk berbagi dengan orang-orang tentang pelajaran besar yang didatangkan oleh pandemi ini. Para dokter juga harus mengemban tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi agar para pasien bukan hanya menaati protokol kesehatan dengan ketat saat keluar untuk berobat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dokter kita menggenggam kesempatan untuk membimbing pasien di rumah sakit.

“Seperti yang kita ketahui, COVID-19 adalah penyakit menular. Karena itu, kami harus mengenakan alat pelindung diri yang lengkap untuk melindungi diri sendiri sekaligus pasien. Di sini, ada beberapa protocol yang sangat penting. Pertama, kami harus memastikan setiap pasien mengenakan masker. Kedua, semua orang harus menjaga jarak. Lalu, pasien akan melewati bagian ini. Setelah disemprot disinfektan, barulah pasien bisa masuk ke dalam. Di dalam ini, kita bisa melihat ada tanda jejak kaki di dalam setiap kotak. Dengan begitu, mereka tahu bahwa mereka bisa berdiri di atasnya. Di dekat setiap kotak, terdapat sebuah poster terdapat sebuah poster yang berisi informasi tentang protokol kesehatan. Berhubung pasien kita berasal dari berbagai suku, maka kita menyediakan informasi dalam berbagai Bahasa,” tutur Fu Zhi-liang, Ketua Misi Kesehatan Tzu Chi KL dan Selangor.

Kita bisa melihat Klinik Tzu Chi di Malaysia menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Para dokter dan perawat di sana menjalankan protokol kesehatan dengan ketat agar bisa mengobati pasien. Pengobatan gratis di klinik tersebut tidak bisa dihentikan karena ada banyak pasien yang membutuhkan. Orang-orang yang menderita tidak punya tempat untuk berobat saat jatuh sakit. Karena itulah, klinik kita harus tetap beroperasi.


Untuk itu, para dokter dan perawat kita menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Mereka mengenakan alat pelindung diri yang lengkap. Mereka juga menggunakan bel untuk mengingatkan para dokter, perawat, dan pasien guna mencuci tangan. Pasien juga diajari cara mencuci tangan yang benar. Semua ini dilakukan dengan ketat.

Melihat apa yang mereka lakukan, saya sangat tersentuh, juga lebih tenang. Mereka bersumbangsih tanpa henti dengan penuh cinta kasih serta tetap menaati protokol kesehatan. Inilah yang disebut ketulusan.

“Kami bukan hanya mengobati pasien di sini. Saat kami ada waktu senggang dan ada tempat yang membutuhkan bantuan, kami akan bergerak untuk membantu, baik mengantarkan makanan maupun mengantarkan obat-obatan pada pasien. Mereka sangat gembira melihat kami. Mereka juga sangat terharu karena di tengah pandemi ini, kami tidak melupakan mereka. Saya sangat bersyukur kepada tim kami yang tidak mundur meski menghadapi kesulitan dan berpegang pada ajaran Master untuk menapaki Jalan Bodhisatwa,” kata Fu Zhi-liang, Ketua Misi Kesehatan Tzu Chi KL dan Selangor.


Mereka sungguh telah memetik pelajaran besar dari pandemi ini. Untuk mewujudkan dunia yang harmonis, dibutuhkan kesungguhan hati. Saya sering berkata bahwa pandemi ini tidak bisa dihentikan oleh manusia. Kita harus memetik pelajaran besar dari pandemi ini dan menggalakkan praktik kebajikan di dunia ini. Kita harus berbuat baik.

Penutupan wilayah akibat pandemi kali ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Bagi para pekerja harian, sehari tidak bekerja berarti sehari tidak makan. Ada banyak orang seperti ini dan mereka sangat membutuhkan bantuan. Insan Tzu Chi selalu sangat bersungguh hati. Relawan kita mencari tahu tentang orang-orang yang kekurangan dan menjangkau mereka dengan cinta kasih.

Bagi lansia yang hidup sebatang kara dan keluarga yang membutuhkan, relawan kita juga mengantarkan suplemen dan barang bantuan. Demikianlah kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi. Adakalanya, saat memikirkan hal ini, saya sungguh bersyukur Tzu Chi memiliki relawan di berbagai negara. Melihat para relawan bersumbangsih dengan cinta kasih dan membagikan beragam barang bantuan pada orang yang membutuhkan, saya selalu berpikir, saya selalu berpikir, "Bagaimana jika tidak ada relawan Tzu Chi di sana?"


Ada banyak relawan luar negeri senior yang sudah bersumbangsih 20–30 tahun. Setelah membawa cinta kasih Tzu Chi ke suatu negara, mereka pun menggalang Bodhisatwa dunia di sana. Di saat seperti ini, mereka menggenggam waktu untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Saat ada yang dilanda penderitaan, Bodhisatwa hendaklah bersumbangsih di tengah masyarakat.

Jadi, di masa pandemi ini, kala orang yang menderita sangat membutuhkan, relawan kita tak gentar untuk bersumbangsih. Mereka berusaha untuk mengantarkan barang bantuan dengan tetap menjaga jarak fisik.

Mereka menapaki Jalan Bodhisatwa tanpa takut kesulitan. Selain itu, mereka juga menaati protokol kesehatan. Saya sangat bersyukur atas cinta kasih mereka.

Hal yang patut disyukuri sangatlah banyak. Intinya, kita harus bersumbangsih dan melakukan tindakan nyata. Setiap hari, saya berkata bahwa kita harus yakin dan berikrar untuk berbuat baik. Kita harus yakin bahwa benih yang baik dan kondisi pendukung yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula. Kita harus yakin pada hukum sebab akibat. Berfokuslah pada kebajikan.


Kita harus yakin bahwa benih yang baik pasti akan berbuah baik. Saya berharap kita dapat mengakhiri pandemi ini dengan menciptakan karma baik. Kita harus membangkitkan ketulusan dengan bervegetaris, berbuat baik, dan mengembangkan cinta kasih menyeluruh. Setiap hari, saya mengulas cinta kasih menyeluruh. Asalkan ada keyakinan dan praktik nyata, maka tiada hal yang tidak bisa dicapai.

Dengan adanya keyakinan dan ikrar, tidak ada hal yang tidak bisa dicapai. Jadi, kita harus yakin. Saya berharap dengan ketulusan dan praktik nyata kita, pandemi ini dapat segera berlalu. Terima kasih atas kekuatan cinta kasih kalian. Mari kita lebih giat menyosialisasikan vegetarisme.

Mencegah penyebaran pandemi dengan menaati protokol kesehatan
Mewujudkan keharmonisan dengan bervegetaris
Menyosialisasikan vegetarisme dan menyebarkan energi positif
Mengerahkan cinta kasih dengan keyakinan, ikrar, dan praktik nyata

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 04 Maret 2021   
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 06 Maret 2021
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -