Ceramah Master Cheng Yen: Berdoa Bersama bagi Kecemerlangan Dunia


Kemarin, saya melakukan telekonferensi dengan relawan di Haiti dan Amerika Serikat. Kemarin, tanggal 11 September, merupakan hari yang menggegerkan dalam sejarah Amerika Serikat dan menggemparkan dunia. Banyak orang yang menderita karenanya. Ini sangat menakutkan. Jadi, serangan kali itu membuat semua orang di seluruh dunia sangat khawatir.

Saat itu, kita mulai berusaha untuk menyadarkan orang-orang. Jadi, kita menggalakkan "satu orang satu kebajikan demi menjauhkan bencana". Kita mengimbau insan Tzu Chi di seluruh dunia untuk berdoa bersama bagi dunia pada tanggal 13 Oktober.

Tahun itu, guru saya ada di Griya Jing Si dan saya ada di RS Tzu Chi Dalin. Dari Griya Jing Si, beliau duduk di kursi roda dan didorong ke luar. Untuk apa? Kita akan menggalang dana dan beliau hendak turut berpartisipasi. Beliau pergi ke pintu utama Griya Jing Si dan menyerahkan kotak donasi kepada bhiksuni Griya Jing Si.

Demikianlah gerakan "satu orang satu kebajikan" dimulai. Jadi, pada hari yang sama beliau melakukan hal tersebut di Griya Jing Si, saya berangkat dari RS Tzu Chi Dalin menuju Taipei. Malam itu, kita mengadakan acara doa di seluruh dunia. Kita juga terhubung lewat telekonferensi dengan para relawan di Amerika Serikat.

Di Kompleks Tzu Chi Guandu, lonceng kedamaian digantung di bawah pohon. Saat Bapak Du, komisaris kehormatan di Kaohsiung, membunyikan lonceng kedamaian itu, doa bersama di seluruh dunia pun dimulai. Di berbagai tempat, semua orang bersama-sama berdoa dengan tulus. Inilah yang terjadi tahun itu.


Kini dua puluh tahun telah berlalu. Singkat kata, seiring berlalunya detik demi detik, kesedihan dan kebahagiaan bisa terjadi secara bersamaan di Bumi ini. Insiden yang penuh kepedihan dan penderitaan bisa terjadi dalam sekejap. Namun, pada waktu yang sama, orang-orang di tempat tertentu mungkin tengah dipenuhi sukacita.

Di Bumi ini, orang-orang di wilayah yang berbeda memiliki perasaan yang berbeda, seperti sedih dan bahagia. Namun, saya yakin yang terbaik ialah semua orang harmonis. Saat semua orang bekerja sama dengan harmonis, barulah dunia ini akan dipenuhi berkah. Akan tetapi, ini tidaklah mudah. Ini sangat sulit.

Karena itulah, Buddha mengatakan bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan. Penderitaan berasal dari ketidakharmonisan antarmanusia dan ketidakselarasan empat unsur alam. Penderitaan juga berasal dari pikiran manusia dan nafsu keinginan yang sulit dikendalikan sehingga terjadilah pergolakan dan berbagai tragedi. Jadi, kapan orang-orang di seluruh dunia dapat menggunakan kecemerlangan cinta kasih untuk menghapus kegelapan dan ketidaktahuan? Ini bergantung pada hati manusia.

Ketidaktahuan bagaikan noda hitam. Semakin banyak noda hitam, maka dunia ini akan semakin gelap. Kita hendaknya mengubah keburukan menjadi kebaikan agar cahaya di dunia ini semakin banyak dan dunia ini penuh kecemerlangan dan kebahagiaan. Jadi, kebahagiaan di dunia ini bergantung pada manusia. Setiap orang berbuat baik dan memiliki hati yang damai, demikianlah hendaknya kehidupan di dunia ini.


Kita bisa melihat Haiti yang diguncang gempa dahsyat pada tanggal 14 Agustus. Relawan Tzu Chi sudah mulai membagikan bantuan. Kita berencana untuk membagikan bantuan kepada lebih dari sepuluh ribu keluarga dan telah membagikan bantuan kepada lebih dari tiga ribu keluarga. Ini membutuhkan waktu beberapa hari.

Untuk itu, kita harus mengirimkan beras dan barang bantuan lainnya dari Port-au-Prince ke lokasi bencana yang berjarak lebih dari seratus kilometer. Penjarahan sering terjadi dalam perjalanan. Namun, penjarah juga memiliki perasaan. Kita berharap mereka dapat beralih dari menjarah menjadi melindungi barang bantuan.

Kemarin, relawan kita berkata, "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Karena kekacauan di sini, kami tidak tahu apa yang akan terjadi nanti." Mendengar mereka berkata demikian, saya sungguh turut khawatir. Saya berharap semua orang dapat berdoa dengan tulus semoga warga setempat damai dan harmonis.

Meski warga setempat kekurangan dan menderita, kita hendaknya berusaha untuk menginspirasi cinta kasih mereka. Dengan bertambahnya kekuatan cinta kasih, orang yang menderita akan berkurang dan semua orang akan damai dan harmonis. Semua agama hendaklah bersatu hati. Kesatuan hati ini akan membentuk kekuatan besar.

Banyak hal yang saya syukuri. Saya bersyukur kepada pengusaha setempat karena tidak mudah bagi kita untuk melakukan pembelian di sana. Di sana, ada wakil direktur Depot Gigi yang tersentuh oleh tindakan relawan Tzu Chi.


“Saya ingin kalian tahu bahwa adalah suatu kehormatan bagi saya bisa mendampingi kalian dalam perjalanan ini. Kalian bisa mengandalkan saya untuk terus bersumbangsih bagi warga Haiti bersama kalian,” kata Dashka Bennett, Wakil direktur Depot Gigi. Depot Gigi membantu melakukan pembelian dan pengemasan serta menyumbangkan barang bantuan untuk mendukung penyaluran bantuan Tzu Chi.

Saya berharap dia juga bisa bergabung dengan Tzu Chi. Saya sungguh bersyukur kepada insan Tzu Chi yang tidak takut bekerja keras dan tidak gentar menghadapi kekacauan di Haiti. Meski merasa takut, tetapi demi menolong orang yang menderita, relawan kita bersiteguh untuk menuntaskan pembagian bantuan di sana.

Para Bodhisatwa ini melakukan perjalanan jauh dari Amerika Serikat ke Haiti. Mereka tinggal di area yang berbahaya dan membagikan bantuan di sana. Meski menghadapi berbagai bahaya, mereka tetap tenang. Pikirkanlah, bukankah mereka merupakan Bodhisatwa dunia? Karena itulah, saat melihat layar, saya tidak bisa menahan diri untuk bersyukur dan memuji mereka. Bagaimana bisa saya tidak bersyukur dan memuji mereka?

Singkat kata, dunia ini penuh dengan penderitaan. Setiap orang hendaklah menghimpun kekuatan agar dapat menyalurkan bantuan secara luas dan berkelanjutan kepada orang-orang yang menderita. Demikianlah Bodhisatwa dunia menjaga orang-orang yang menderita. Setiap orang hendaklah membangun tekad Bodhisatwa. Yang hendak saya katakan sangatlah banyak. Saya tetap berharap semua orang dapat bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih.

Menjangkau wilayah yang berbahaya karena memedulikan orang yang menderita
Bodhisatwa dunia melakukan perjalanan jauh dengan mengesampingkan keselamatan pribadi
Satu orang satu kebajikan demi meredam bencana
Semua orang bersama-sama mendoakan kecemerlangan bagi dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 September 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 15 September 2021
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -