Ceramah Master Cheng Yen: Berempati dan Menghimpun Cinta Kasih

Gempa bumi di Hualien kali ini telah menghancurkan empat gedung. Ini sungguh membuat orang tidak tega dan pilu. Banyak orang yang bersedih karena dampak gempa kali ini. Beruntung, sebagian besar warga selamat. Terlebih, rumah warga di sekitarnya tidak mengalami kerusakan. Kita harus bersyukur atas hal ini. Setiap kali bencana terjadi, jika kita selamat, kita harus bersyukur dan mendoakan sesama. Jika pikiran manusia tenang, maka dunia akan aman dan tenteram. Jika kita senantiasa mendoakan satu sama lain, maka kita akan dipenuhi berkah. Dengan bertambahnya berkah, bencana akan berkurang. Jadi, dalam interaksi antarmanusia, kita hendaknya saling mendoakan agar bisa mendatangkan berkah.

Kemarin, di Aula Jing Si Hualien, kita mengadakan konser untuk berdoa bagi Hualien dan menenangkan para korban gempa. Pemandangan kemarin sangat menyentuh. Saya bersyukur kepada para artis dari Hualien dan Taipei. Mereka berharap dapat menggunakan musik untuk menghibur para korban gempa. Yang menghadiri konser tersebut adalah Yang Kuei-mei, Lin Chia-li, Chen Ting, Yang Ching-huang, dan artis-artis lainnya. Salah satunya adalah Wan-fang.

“Saat gempa bumi terjadi, kakak saya berada di Hualien. Dia berada di samping bangunan yang roboh. Saat dia dievakuasi ke auditorium sekolah, dia memberi tahu saya bahwa sepanjang jalan, dia dan korban gempa lainnya diperhatikan dan didampingi oleh relawan Tzu Chi. Meski malam semakin larut, relawan Tzu Chi malah semakin banyak. Perhatian dan pendampingan para relawan membuatnya sangat terharu. Jadi, hari ini, saya datang ke sini dengan hati penuh rasa syukur untuk berterima kasih kepada semua relawan Tzu Chi yang menunjukkan pada kita bahwa dunia ini penuh kehangatan dan cinta kasih. Dengan hati penuh rasa syukur, saya juga mendoakan kalian semua semoga bisa segera membangun kembali rumah kalian dan memulihkan kondisi batin kalian. Saya mendoakan kalian semua. Saya juga berterima kasih pada kalian,” ucap Wan-fang, artis.

Kita juga mendengar tentang Bapak Wuyang barang-barang di tokonya juga berantakan akibat gempa. Namun, dia segera mengenakan topi berlampu dan pergi ke Hotel Marshal untuk melihat apakah ada yang membutuhkan bantuan. Dia memasuki hotel itu dan menyelamatkan belasan orang. Ada pula seorang insan Tzu Chi yang juga merasakan guncangan gempa dan merasa ketakutan. Namun, setelah menenangkan diri, dia pun turut bersumbangsih dalam barisan relawan Tzu Chi.

Di beberapa gedung ini, terdapat banyak kisah yang menyentuh. Bencana yang terjadi dalam sekejap dapat menimbulkan dampak yang sangat serius. Ini sungguh sulit dibayangkan. Ada pula orang yang bersedih karena terpisah dari orang yang dikasihi. Para relawan kita menghimpun kekuatan cinta kasih untuk memperhatikan para korban gempa meski tidak memiliki hubungan darah, bahkan tidak saling mengenal. Di saat seperti ini, semua orang bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa memandang jalinan jodoh serta perasaan senasib sepenanggungan. Dari sini bisa diketahui bahwa sifat hakiki manusia adalah bajik. Setiap orang merasa sangat takut, tetapi mereka juga sangat berani. Jadi, setiap orang bisa membangkitkan cinta kasih universal untuk merangkul semua makhluk. Setiap orang memiliki potensi untuk bersumbangsih. Setiap orang mampu bersumbangsih.

Saya sangat bersyukur atas hal ini. Saya lebih bersyukur lagi kepada para staf Empat Badan Misi Tzu Chi yang mengerahkan kekuatan untuk bersumbangsih. Empat Badan Misi Tzu Chi bekerja sama. Begitu gempa bumi terjadi, kepala RS dan para dokter dari berbagai departemen segera pergi ke rumah sakit. Meski rumah mereka juga terkena dampak gempa, tetapi respon pertama mereka adalah segera pergi ke rumah sakit untuk melindungi dan menyelamatkan kehidupan. Kesigapan staf badan misi kesehatan kita membuat saya sangat tersentuh. Setelah tiba di rumah sakit, para tenaga medis segera bersiaga di posisi masing-masing. Saya sangat bersyukur atas kekuatan cinta kasih tim medis kita.

Selama lima hari belakangan ini, mereka tidak berhenti bersumbangsih. Selain memberikan pelayanan medis, mereka juga melakukan kunjungan kasih untuk menenangkan hati warga. Berhubung khawatir warga menderita gangguan stres pascatrauma, para tenaga medis turut melakukan kunjungan kasih bersama insan Tzu Chi dari rumah ke rumah untuk menenangkan hati warga.

Selain itu, juga ada sekelompok Tzu Ching yang turut melakukan kunjungan kasih.Saya juga bersyukur kepada misi pendidikan kita. Ketua pelaksana misi pendidikan mengatur segalanya dengan baik. Para kepala sekolah dan guru kita mengembangkan potensi masing-masing sehingga murid-murid kita bukan hanya bisa menenangkan hati anak-anak, tetapi juga bisa menyaksikan ketidakkekalan dan penderitaan di dunia. Mereka menyaksikan ketidakkekalan ini dengan pola pikir yang sehat. Saya juga bersyukur kepada para relawan kita yang terus bersumbangsih.

Selama beberapa hari ini, barang bantuan dikirimkan dari wilayah utara dengan kereta api. Setiap kali, barang bantuan selalu dikirimkan dalam jumlah besar. Saya sangat bersyukur kepada kepala dan staf stasiun serta para penumpang yang bersedia mengerahkan tenaga untuk membantu memindahkan barang bantuan. Kita juga menerima pesan cinta kasih dari berbagai negara. Ada banyak orang yang berdoa bersama sekaligus menunjukkan kepedulian mereka. Ini juga sangat menyentuh. Dengan tulus, semua orang menghimpun kekuatan cinta kasih. Kekuatan kebajikan seperti ini sungguh membuat orang sangat tersentuh. Kisah yang menyentuh sangat banyak dan tidak habis untuk diceritakan. Kita harus menghargai semua itu.

Memberi penghiburan dengan musik dan doa yang tulus

Segera memberi bantuan dengan cinta kasih tanpa rasa takut

Empat Badan Misi Tzu Chi bekerja sama untuk menyalurkan bantuan bencana

Menghimpun cinta kasih dan niat baik

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Februari 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 14 Februari 2018

Editor: Yuliati

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -