Ceramah Master Cheng Yen: Berendah Hati dan Bervegetaris demi Menghimpun Berkah
Apakah kalian tahu bahwa sesungguhnya virus tidak terdapat pada tubuh manusia? Virus itu terdapat pada hewan, tetapi tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap mereka. Namun, virus batin manusia telah mengganggu banyak makhluk hidup di dunia. Karena itu, virus penyakit dapat menjalar kepada manusia.
Ini adalah contoh dari sebab dan kondisi. Virus adalah sebab. Lihatlah wabah SARS yang lalu. Kita terus mengeluarkan imbauan. Berhubung kita sudah tahu sebab dari wabah penyakit itu, kita mulai mengingatkan orang-orang untuk meningkatkan kewaspadaan.
Virus telah mewabah. Jika kita hanya merasa ketakutan, ini tidak ada gunanya. Kita harus meningkatkan sikap mawas diri, kerendahan hati, ketulusan, serta bervegetaris. Rendah hati berarti kita harus mengingatkan orang-orang bahwa manusia tidak serba bisa dan tidak sekuat yang terlihat.
Lihatlah, saat virus mewabah, betapa banyak negara yang panic sehingga kehidupan masyarakat menjadi kacau. Ini disebabkan oleh virus yang tak kasatmata. Banyak virus yang belum diketahui manusia. Jadi, manusia masih belum mengetahui banyak hal. Karena itu, kita harus rendah hati. Jangan sombong. Tidak ada yang patut kita sombongkan. Segala sesuatu di dunia ini timbul dan lenyap karena sebab dan kondisi tertentu.
Kehidupan memang tidak kekal. Apakah kita masih perlu membanggakan diri? Tidak perlu. Saya sering berkata bahwa kita harus mengecilkan ego. Dalam melatih diri, kita harus rendah hatike dalam dan bertata krama ke luar. Bukankah begitu? Saat melatih diri, selain rendah hati, kita juga harus mawas diri. Kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
Kita bahkan harus lebih memahami bahwa banyak bencana yang terjadi di dunia, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. Manusia mengakibatkan banyak bencana. Bencana alam juga berawal dari ulah manusia. Bukankah bencana terjadi akibat karma yang diciptakan manusia?
Permusuhan dan bencana telah terakumulasi selamaberkalpa-kalpa yang tak terhingga. Dalam jangka waktu yang lama, kita terus terlahir kembali dalam enam alam, terus membawa benih karma, terus diliputi kegelapan batin, dan terus menciptakan karma yang terakumulasi hingga kini.
Pada zaman kemunduran Dharma seperti saat ini, dunia dipenuhi kekeruhan. Moralitas dan norma tidak ada lagi pada hati manusia. Karena itu, banyak bencana yang akan menimpa manusia dan lingkungan pada masa kini. Kita harus berintrospeksi diri.
Buddha mendorong kita untukmenjaga kemurnian hati dan pikiran. Walaupun hidup di dunia yang penuh kekeruhan, tetapi hati kita tidak boleh tercemar. Kita harus senantiasa bertobat serta secepatnya melenyapkan keburukan dan noda batin yang terdahulu sehingga batin kita tidak bernoda. Bila batin kita bernoda, kita harus membersihkannya dengan bertobat.
Inilah alasan kita menyosialisasikan pola hidup vegetaris, yakni untuk menghentikan pembunuhan hewan. Saat orang yang makan daging berkurang, hewan yang menderita akibat dibunuh akan berkurang. Saat semakin banyak orang yang bervegetaris, hewan-hewan di dunia akan hidup bebas. Pola hidup vegetaris hendaknyajangan hanya diterapkan satu bulan, dua bulan,atau setahun saja.Ini berkaitan erat dengan kehidupan kita.
Kehidupan tergerus seiring waktuseperti ikan dalam akuarium yang airnya bocor tetes demi tetes. Hari demi hari, ikan di dalam akuarium itu semakin mendekati momen kematian. Manusia hidup di alam semesta yang bagaikan akuarium besar, sedangkan musim danwaktu bagaikan airnya.
Kehidupan setiap manusia di dunia ini juga bagaikan sebuah akuarium dengan air di dalamnya. Air ini melambangkan panjangnya jalinan jodoh kita di dunia ini.Jika jalinan jodoh kita berakhir, kehidupan juga akan segera berakhir. Yang paling menakutkan ialah masa kehidupan di antara kelahiran dan kematian.
Makhluk hidup terus menciptakan karma akibat kegelapan batin.Saat karma buruk seperti ini terakumulasi, bencana akan semakin sering terjadi. Saat kekuatan karma baik semakin besar, sebab dan kondisi pendukung yang baikakan semakin banyak. Saat sebab dan kondisi yang baik menyatu, dunia ini akan menjadi tanah suci.
Kenyataannya, sebab dan kondisi buruk malah sangat kuat sehingga memicu terciptanya karma buruk baru. Jadi, saya sering membahas mengenai hukum sebab akibat. Sebagai praktisi Buddhis, kita harus menaruh perhatian pada hukum sebab akibat. Jadi, kita harus bervegetaris.
Kegelapan batin memicu ketamakan dan nafsu
Virus batin mendatangkan bencana
Rendah hati, tulus, dan bervegetaris
Menyucikan hati dan pikiran demi menghimpun berkah
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 1 Februari 2020