Ceramah Master Cheng Yen: Berfokus pada Tekad untuk Berjalan di Jalan Bodhisatwa
“Saya sangat suka semangat cinta kasih yang diajarkan Tzu Chi kepada kami. Semuanya sangat harmonis. Saya juga sangat suka konsep relawan melakukan perbuatan baik,” kata Julieta Wiliana Zidance, relawan lokal.
“Ada 2 hal yang paling menyentuh saya, yaitu sumbangsih relawan dan penyaluran bantuan serta cinta kasih tanpa pamrih. Mereka hanya berharap dapat meringankan penderitaan orang lain. Saya juga ingin menjadi orang baik seperti mereka,” tutur Zito Miguel Burao, relawan lokal.
“Saya sangat senang berada di Tzu Chi karena Tzu Chi telah mengajarkan banyak hal kepada saya. Saya telah belajar banyak di sini, seperti bersumbangsih dengan cinta kasih dan bersyukur, ujar Sampaio, relawan lokal.
Meski
zaman Buddha sudah berlalu lebih dari 2.500 tahun, tetapi kita sangat beruntung
karena bisa terlahir di dunia. Terlebih lagi, antarsesama manusia, kita
memiliki tekad yang sama. Kita meyakini dan mendengar ajaran Buddha. Setelah
mendengar ajaran Buddha, kita harus memuji Jalan Bodhi karena itu adalah jalan
yang aman dan tanpa hambatan bagi kita untuk terus berjalan maju.
Jalan yang kita tapaki ini adalah jalan yang benar. Berhubung mengenal ajaran Buddha, kita dapat mendengar ajaran Buddha; kita memiliki jalinan jodoh istimewa sehingga dapat mendengar ajaran Mahayana. Bukankah jalinan jodoh ini sangat istimewa? Itu membantu kita bertumbuh secara batin.
Jalinan jodoh yang istimewa ini membuat kita dapat mendengar ajaran Buddha. Jadi, kita harus mempelajari ajaran Buddha dengan penuh sukacita dan semakin suka mempelajari ajaran Mahayana yang menakjubkan ini. Setelah mendengar dan menerima ajaran Buddha, kita harus menyerapnya ke dalam hati. Dengan menyerap ajaran Buddha ke dalam hati, kita mendapatkan manfaatnya.
Jika
setelah mendengar Dharma, kita tidak menyerapnya ke dalam hati, maka Dharma tak
akan terhubung dengan kita. Jika setelah mendengar Dharma, kita menyerapnya ke
dalam hati, Dharma ini dapat kita terapkan dalam keseharian. Dharma apakah ini?
Dharma ini adalah Jalan Bodhisatwa yang Buddha ajarkan kepada kita. Misi utama Buddha ialah mengajarkan Jalan Bodhisatwa
kepada semua makhluk.
Jadi, berhubung berjodoh dengan Dharma, kita harus menyelami Dharma dengan sukacita. Sutra Bunga Teratai adalah isi hati Buddha yang ingin Beliau sampaikan. Setiap Buddha yang datang ke dunia memiliki misi yang sama, yaitu membabarkan Sutra Bunga Teratai. Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan Jalan Bodhisatwa kepada semua makhluk. Inilah tujuan setiap Buddha.
Jadi, kita sangat beruntung karena di zaman ini kita bisa mendengar ajaran Buddha. Yang kita dengar ialah isi hati Buddha. Buddha mengajarkan Jalan Bodhisatwa kepada kita, maka harus kita hargai. Kita harus membangkitkan kebijaksanaan dan membangun tekad untuk berjalan di Jalan Bodhi. Berhubung memiliki jalinan jodoh istimewa dengan Jalan Bodhi ini, kita dapat memahami jalan kebenaran dan membangkitkan kebijaksanaan kita.
Dalam
kehidupan, jika terlalu perhitungan, kita hanya akan menambah kerisauan. Ketika
kita terlalu perhitungan, tidak ada kata-kata baik yang kita ucapkan. Ini hanya
akan memperburuk kehidupan kita. Kita harus memperindah kehidupan kita. Setelah
menyerap ajaran Buddha ke dalam hati, kita harus menerapkannya dalam
keseharian, berpikiran terbuka dalam segala hal, bersikap penuh pengertian, dan
jangan banyak perhitungan.
Kehidupan manusia tidaklah lama, untuk apa bersikap penuh perhitungan? Kehidupan tidaklah kekal. Ketika kita bersikap penuh perhitungan, apakah kita akan mendapatkan sesuatu? Kita tidak tahu apakah akan menang atau kalah. Untuk apa kita terus membangkitkan noda dan kegelapan batin serta membiarkannya membelenggu kita dari kehidupan ke kehidupan? Mengapa kita ingin menjalani kehidupan seperti itu? Itu sangat menderita.
Hanya ajaran Buddha yang mengajarkan kepada kita untuk membangkitkan kebijaksanaan dan menunjukkan arah kehidupan sehingga kita bisa berpikiran terbuka dan berjalan dengan lancar.
Ini disebut kebijaksanaan. Ketika kebijaksanaan, tunas Bodhi dalam diri kita, dan hakikat kesadaran kita terbangkitkan, Dharma akan seperti mata air yang terus memancar dalam pikiran kita sehingga kita bisa tahu bagaimana berinteraksi dengan orang, menghadapi masalah, membimbing semua makhluk, dll. Inilah kebijaksanaan.
Kita
harus membangkitkan tekad untuk berjalan di Jalan Bodhi yang lapang dan lurus. Ketika
pikiran kita lurus dan tidak berkelok-kelok, kita dapat berfokus pada tekad
kita untuk berjalan di Jalan Bodhisatwa. Dengan hati yang tulus, kita mengikuti
ajaran Buddha dengan pikiran yang lurus. Pikiran yang lurus ini adalah
kebijaksanaan. Semua pikiran yang muncul
dalam batin kita dibangkitkan oleh kebijaksanaan.
Dalam berinteraksi dengan orang dan menghadapi masalah, kita tak terlepas dari Jalan Bodhi ini. Jalan Bodhi ini sangatlah luas dan akan membuat hati kita menjadi lapang. Inilah praktik Bodhisatwa. Dharma yang kita dengar setiap hari harus kita terapkan segera. Begitu pula untuk hal-hal yang sudah berlalu. Setelah mendengar Dharma hari ini, kita harus merenungkan apakah hal kemarin telah sesuai dengan Dharma ini.
Dharma yang kita dengar kemarin, sudahkah diterapkan dan membawa manfaat dalam berbagai hal yang kita lakukan kemarin? Untuk itu, kita harus sering mengingatkan diri sendiri dan mengintrospeksi diri apakah segala perbuatan kita sudah sesuai dengan prinsip kebenaran. Kita harus merenungkan makna Dharma setiap saat. Kita harus merenungkan dengan sungguh-sungguh apakah perilaku dan perbuatan kita sudah sejalan dengan Dharma yang telah kita dengar hari ini dan kemarin. Ini disebut merenungkan makna Dharma.
Sudahkah kita melatih diri sesuai Dharma? Setelah mendengar Dharma, sudahkah kita menerapkan dan mempraktikkannya secara nyata? Mendengar Sutra berarti mempelajari kebenaran. Sutra menunjukkan jalan; jalan harus dipraktikkan. Jalan yang ditunjukkan di dalam Sutra, apakah telah kita praktikkan? Kita harus bersungguh hati setiap saat.
Buddha datang ke dunia mengajarkan Jalan Bodhisatwa
Membangkitkan kesadaran dan tunas Bodhi di dalam diri
Bersikap penuh pengertian dalam segala hal dan tidak perhitungan
Berfokus pada tekad untuk berjalan di Jalan Bodhisatwa
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Mei 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 27 Mei 2019