Ceramah Master Cheng Yen: Berhati Tulus dan Segera Membagikan Bantuan
Melihat kondisi masa
sekarang, kita tidak bisa tidak memercayai apa yang dikatakan oleh Buddha. Melihat
kondisi di dunia masa kini, kita harus sangat berhati-hati. Pulau Taiwan sangat
kecil. Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Topan Talim tengah mengarah ke
Taiwan. Ini sangat mengkhawatirkan.
Kita harus mawas diri
dan berhati tulus serta mulai melakukan antisipasi topan. Kita sungguh harus
mawas diri dan berhati tulus. Badai Irma yang menerjang Amerika Serikat juga
sangat berkekuatan besar. Semua orang merasa ketakutan.
Namun, kini kekuatan
Badai Irma sudah semakin melemah. Beberapa hari ini, banyak orang yang merasa
khawatir dan hidup tidak leluasa. Selain itu, ada pula orang yang memang
hidupnya tidak begitu baik. Mereka berimigrasi ke Amerika Serikat untuk
menetap, tetapi selama beberapa tahun ini, mereka masih tak mendapatkan izin
kependudukan. Karena itu, pascabadai kali ini, mereka tidak dapat menerima
bantuan dari pemerintah.
Selain itu, mereka juga
takut akan dideportasi. Beberapa dari mereka datang dari negara yang tidak
aman. Setelah bersusah payah mengungsi dari negara mereka dan dapat mencari
nafkah, kini mereka kembali bertemu dengan situasi seperti ini. Penderitaan
mereka sungguh tak terkira.
Beberapa hari ini,
relawan Tzu Chi mengadakan pembagian bantuan di tiga wilayah. Saya sangat
tersentuh oleh wali kota setempat. Beberapa wali kota sangat memahami Tzu Chi. Mereka
bersedia memberikan daftar nama dan menyediakan lokasi pembagian bantuan sehingga
Tzu Chi dapat menggunakan setiap sen dana dengan sangat tepat.
“Setiap kali terjadi bencana, kalian selalu datang dengan cepat. Tiada kata-kata yang dapat mengungkapkan rasa terima kasih kami. Terima kasih. Terima kasih banyak. Saya bagai menerima telepon dari malaikat di saat yang tepat. Sungguh terima kasih kepada kalian. Kalian bagai sekelompok malaikat yang datang ke sini untuk membantu tim bantuan di barisan depan,” kata Ryan Hargrove, seorang polisi.
“Istri saya adalah seorang polisi yang bertugas di kota lain. Dia harus bekerja 24 jam tanpa beristirahat. Kami berdua tidak dapat pulang karena kami harus bekerja 24 jam dalam sehari. Saya terlihat sangat lelah. Namun, kini saya bagai melihat secercah cahaya. Semuanya akan semakin membaik. Sebagai tim bantuan di barisan depan, meski dilanda bencana, kami juga sering dilupakan. Jadi, curahan perhatian dari relawan sangat bermakna bagi kami,” ujar Brandy Flores, keluarga petugas.
“Saya sudah menyimpan sebuah generator selama 12 tahun. Pascabanjir kali
ini, saya menggunakannya untuk membantu beberapa keluarga. Setiap kali terjadi
bencana darurat, kalian selalu datang dengan cepat untuk mengulurkan tangan
kepada kami. Saya juga selalu merasakan kehangatan,” tutur Candice Cox, seorang polisi.
Perasaan ini sulit dilukiskan dengan kata-kata. Banyak petugas yang sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah. Rumah mereka juga tergenang banjir, tetapi mereka masih tidak dapat pulang. Dalam situasi seperti ini, saya merasa ini adalah cara terbaik dan langsung untuk memberi dukungan dan semangat kepada mereka. Rasa haru mereka tidak
dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Di masa-masa yang sulit
ini, kita dapat melihat ketulusan dan bertemu orang-orang yang baik hati. Sekelompok
anggota Tzu Ching juga mengajak anak muda setempat untuk bergabung dalam upaya
pembersihan. Mereke terus mengajak orang-orang karena ada banyak rumah yang
harus dibersihkan. Inilah yang tengah kita lakukan selama beberapa hari ini.
Kita juga bekerja sama dengan organisasi amal lain dan menyediakan peralatan untuk upaya pembersihan. Ada orang yang membutuhkan dukungan batin dan penghiburan, ada yang membutuhkan bantuan materi, ada pula yang membutuhkan bantuan tenaga. Relawan kita terus berusaha mengerahkan potensi dan kemampuan untuk mengajak orang bergabung. Inilah saatnya bagi kita untuk mengajak orang-orang yang baik hati untuk bersumbangsih. Inilah cinta kasih.
Kita juga melihat China Disabled People’s Performing Arts Troupe yang diundang oleh Tzu Chi untuk mengadakan 7 sesi pementasan di Amerika Serikat. Akan tetapi, akibat Badai Harvey, pementasan di Houston terpaksa dibatalkan. Pementasan di Dallas tetap dilangsungkan sesuai rencana. Akan tetapi, relawan Tzu Chi di Dallas sangat sibuk karena mereka harus menyiapkan barang bantuan. Semua barang bantuan kita disimpan di Kantor Tzu Chi Dallas.
Kini mereka harus menyiapkan barang bantuan yang diperlukan di lokasi bencana. Berhubung banyak korban bencana yang dievakuasi ke Dallas, pemerintah Dallas juga meminta bantuan tenaga dan materi dari Tzu Chi. Mereka meminta bantuan dari Tzu Chi. Karena itu, ketua pelaksana Tzu Chi di Dallas, Bapak Ling harus berada di sana.
Relawan Tzu Chi juga sibuk mencurahkan perhatian bagi korban bencana yang dievakuasi ke Dallas. Meski demikian, konser musik kita tetap dilangsungkan sesuai rencana.
“Pada saat makan malam, saya berkata kepada pemimpin kelompok itu, “Kami meminta maaf karena belakangan ini kami sangat sibuk. Jika ada kekurangan dari pelayanan kami, kami mohon pengertiannya.” Saya berkata padanya bahwa kami sedang membantu korban bencana banjir. Sebelum selesai makan malam, dia memberi tahu saya bahwa dia sudah bertanya kepada kantor manajemennya di Beijing. Jadi, mereka akan mengadakan dua sesi pementasan di Dallas secara gratis. Saya sangat berterima kasih,” kata Xiong Shi-min relawan Tzu Chi.
Relawan Ling sangat tersentuh mendengarnya. Dia pun segera mengudang para korban bencana untuk datang menonton pementasan. Di tempat penampungan sementara, suasana hati para korban bencana sangat sedih karena mereka tidak dapat pulang ke rumah. Karena itu, Relawan Ling segera mengundang para korban bencana untuk menonton pementasan secara gratis.
“Saya sangat berterima kasih atas segala yang kalian lakukan untuk korban bencana. Selimut yang kalian berikan saat berguna. Bantuan dana tunai dari kalian juga mendatangkan manfaat yang besar. Selain itu, pementasan yang kalian adakan secara gratis juga membawa bantuan besar bagi kami. Terima kasih banyak,” kata seorang korban bencana.
Laporan berita tentang pementasan itu sungguh mengagumkan. Singkat kata, di masa-masa penuh penderitaan, kegiatan seperti ini dapat membawa hiburan bagi orang-orang. Meski wilayah Dallas dan Houston berbeda, tetapi keduanya sama-sama di Texas. Meski berada di negara bagian yang sama, tetapi kondisi di Houston dan Dallas adalah berbeda.
Intinya, kita harus mawas diri dan berhati tulus. Badai Harvey kali ini mendatangkan banyak bencana di dunia. Kita harus lebih menghargai Taiwan. Kita harus berdoa dengan tulus Semoga Taiwan aman dan selamat. Kekuatan alam sangat besar. Kita jangan sombong dan meremehkannya. Kita harus senantiasa berhati tulus.
Hal yang terjadi di dunia sangat banyak dan tidak habis diceritakan satu per satu. Kita harus membangkitkan cinta kasih di dalam hati setiap orang. Saya sangat berterima kasih kepada Bodhisatwa dunia di setiap tempat yang penuh kehangatan. Di tengah masa-masa penuh penderitaan, kita harus mengembangkan kekuatan cinta kasih.
Bumi mengeluarkan sinyal darurat karena
bencana terjadi silih berganti
Segera memberi dukungan dan bantuan untuk
tim bantuan bencana
Menghibur korban bencana dan memberikan
pementasan secara gratis
Berhati tulus dan melakukan antisipasi
bencana
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 September 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 13 Agustus 2017