Ceramah Master Cheng Yen: Berhimpun demi Mencerahkan Dunia
“Pada awalnya, Caritas Internationalis sangat asing dengan kita. Ketika kita membawa prinsip ajaran Master dan melayani dengan ketulusan hati dan cinta kasih, mereka mulai tersentuh,” kata Chen Shu-wei relawan Tzu Chi Jerman.
“Sesungguhnya, saat kita melakukan pembagian bantuan, warga Ukraina yang datang pertama kali, tatapannya penuh dengan ketakutan dan kosong. Pada akhirnya, semua menangis sedemikian rupa. Saya ingat dengan seorang ibu muda yang penuh dengan air mata mengucapkan perpisahan dan berkata, ‘Saya sudah sangat lama tidak menangis. Hari ini, saya menangis karena saya berterima kasih kepada Tzu Chi,’” kata Chen Hui-ru relawan Tzu Chi Polandia.
“Kita semua tahu bahwa kondisi perasaan para pengungsi sungguhlah sulit. Dalam setiap sesi pembagian bantuan, kami berharap mereka bisa merasa bahagia. Oleh karena itu, kita akan menyiapkan banyak lagu untuk mengajak mereka bernyanyi bersama dan melakukan gerakan isyarat tangan. Kemudian, yang terpenting ialah bersama-sama berikrar untuk mempraktikkan kebajikan,” kata Zheng Ci Lu relawan Tzu Chi Belanda.
Mendengar bagaimana relawan Tzu Chi mewujudkan tekad mereka untuk membantu dan merawat pengungsi Ukraina, saya sungguh-sungguh berterima kasih. Sekelompok pengungsi menderita secara fisik dan mental. Sesungguhnya, bagaimana perasaan mereka? Saya yakin bahwa kita semua telah membangkitkan belas kasih dan tidak sampai hati melihat mereka menderita.
Saya sungguh tidak sampai hati melihat mereka. Untungnya, ada relawan Tzu Chi di sana. Berkat jalinan jodoh, relawan Tzu Chi membawakan selimut, pakaian hangat, dan paket sembako kepada mereka. Berapa lama kita bisa membantu para pengungsi? Dengan jalinan jodoh dan tempat yang berbeda-beda, para pengungsi mengalami kondisi yang berbeda-beda pula.
Di berbagai negara, ada insan Tzu Chi yang mencurahkan perhatian dan membawa bantuan. Namun, jumlah insan Tzu Chi di negara-negara tersebut tidak banyak. Makin banyak insan Tzu Chi, makin banyak pula orang menderita yang dapat dibantu. Dengan jumlah yang sedikit, kita tidak dapat membawa bantuan kepada banyak orang. Saya selalu berpikir, berapa banyak orang yang masih membutuhkan perhatian kita? Bagaimana kondisi mereka yang tidak dapat kita jangkau? Hati saya bersedih atas penderitaan yang dialami semua makhluk.
Saat ini, saya selalu berpikir bahwa jika kita dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dengan Tzu Chi, di mana pun terdapat penderitaan, kita lebih memiliki kesempatan untuk membawa bantuan. Bantuan yang kita berikan selalu membawa kehangatan hati, penuh rasa hormat dan cinta kasih.
“Dalam setiap sesi pembagian bantuan, saya membagikan barang bantuan kepada mereka dengan penuh ketulusan dan rasa hormat. Mereka semua sungguh tersentuh dan memeluk saya,” kata You Ci Zhi relawan Tzu Chi Austria.
“Pada sesi pembagian bantuan saat itu, banyak sekali lansia yang datang seorang diri. Saya melihat salah satu dari mereka meneteskan air mata dan tidak ada seorang pun di sisinya. Saya bergegas menghampirinya dan memeluknya. Pada saat itu, saya menyadari apa artinya menghibur orang lain. Para lansia itu menangis dalam pelukan saya karena dalam jangka waktu yang lama, tidak ada yang menemani mereka ketika menangis. Beberapa dari mereka tidak dapat berkata-kata, hanya dapat memeluk saya dengan erat. Meski tidak berbicara, kami dapat merasakan kehangatan satu sama lain,” kata Chen Hui-ru relawan Tzu Chi Polandia.
Ketika membagikan barang bantuan, kita juga membungkuk dengan sopan dan memeluk mereka dengan penuh cinta kasih. Kita sungguh-sungguh telah menghibur mereka yang menderita dengan ketulusan hati.
Para pengungsi telah mengalami trauma. Kita tidak sampai hati melihat semua makhluk menderita sehingga muncullah insan Tzu Chi di sana untuk menghibur dan merangkul mereka. Tentunya, saya sering berkata bahwa penerima bantuan yang mendapat bantuan kita, memiliki jalinan jodoh yang baik dengan kita. Kita yang dapat membantu orang lain pun penuh berkah. Dengan berkah yang kita miliki, kita dapat bersumbangsih bagi mereka. Orang yang membantu orang lain adalah orang yang dipenuhi berkah. Saya yakin bahwa kita semua memiliki hati yang penuh dengan cinta kasih.
Berkat jalinan jodoh yang ada di Tzu Chi, kita dapat berhimpun bersama. Meski kita hanya memiliki sedikit relawan di suatu daerah, selama ada jalinan jodoh, kita dapat menabur benih cinta kasih di sana dan benih itu akan tumbuh dengan cepat untuk menjadi pohon yang besar. Dengan demikian, relawan baru akan memikul misi Tzu Chi di sana dan menggalang lebih banyak Bodhisatwa.
Lihatlah bagaimana relawan kita membagikan bantuan dengan penuh ketulusan, cinta kasih, dan rasa hormat. Mereka sungguh menunjukkan keindahan, kebenaran, dan kebajikan. Kebajikan adalah hal yang paling indah. Hendaklah kita bersumbangsih dengan ketulusan hati selama-lamanya.
Bodhisatwa sekalian, sungguh banyak penderitaan di dunia ini. Tzu Chi dimulai dari jumlah anggota yang sedikit hingga saat ini menjadi banyak. Setiap hari, saya melihat peta dunia dan menyadari bahwa kita memulai misi Tzu Chi dari daerah terpencil di Taiwan hingga menyebar ke seluruh dunia. Beginilah Tzu Chi menjalankan misi bantuan internasional.
Di negara mana pun terjadi bencana, kita akan pergi membawa bantuan ke sana. Bagaimana jika suatu negara terkena bencana dan tidak ada insan Tzu Chi di sana? Kita akan mencari negara terdekat yang memiliki insan Tzu Chi dan meminta mereka untuk melakukan survei dan mencari cara untuk membawa bantuan.
Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri dan menjalankan misi saya sebagai misi mereka. Mereka semua bersedia melakukan apa yang saya ingin lakukan dan mencurahkan perhatian kepada orang-orang yang saya pedulikan. Insan Tzu Chi telah melakukan segalanya.
Membangkitkan belas kasih terhadap keluarga yang tercerai-berai
Merangkul, menghibur, dan membantu mereka yang berjodoh
Menghimpun kekuatan dan menabur benih kebajikan
Berhimpun demi mencerahkan dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Oktober 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 28 Oktober 2022