Ceramah Master Cheng Yen: Berikrar Membimbing Semua Makhluk dengan Misi Budaya Humanis
Peringatan ulang tahun Da Ai TV yang ke-20 membuat saya
sangat tersentuh dan bersyukur. Kita bisa melihat para staf Da Ai TV bergerak
demi menyukseskan acara ini. Ada yang bertanggung jawab untuk mengatur lalu
lintas di luar, ada pula yang menyiapkan minuman dan makanan. Ini berkat
sumbangsih para staf kita. Tentu saja, relawan kita juga berpartisipasi. Para
staf badan misi dan relawan Tzu Chi bagaikan satu keluarga.
Kemarin, banyak hadirin yang merupakan Bodhisatwa yang
mendukung Da Ai TV. Da Ai TV tidak menayangkan iklan komersial dan merupakan
aliran jernih. Karena itu, dibutuhkan dukungan banyak orang untuk meningkatkan
kualitas Da Ai TV dan mempertahankan kekuatan ikrar setiap orang. Kini, setiap
orang perlu mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia dan memastikan kebenaran
informasi yang diterima.
Saya sangat berharap Da Ai TV bisa terus menyiarkan
kebenaran yang bisa meresap ke dalam hati setiap orang. Kita harus menyebarkan
prinsip kebenaran lewat kisah-kisah nyata. Saya berharap setiap orang dapat
menyerap kebenaran ke dalam hati karena semua itu bermanfaat bagi kita. Waktu
sangat berharga.
Stasiun televisi yang menggunakan berbagai perlengkapan
berteknologi tinggi juga membutuhkan biaya tinggi. Jadi, waktu dan perlengkapan
yang kita gunakan untuk memproduksi dan menyiarkan program-program sangat
berharga. Kemarin, kita melihat Bapak Liao. Saat saya ingin mendirikan Da Ai
TV, dia kurang setuju karena menjalankan stasiun televisi bagai membakar uang,
membutuhkan biaya tinggi.
“Saat
Master ingin mendirikan stasiun televisi, saya berkata kepada Master bahwa stasiun
televisi membutuhkan biaya tinggi. Saya menyarankan untuk menjual atau
memberikan program kita kepada stasiun televisi lain, seperti yang dilakukan
oleh NHK dan BBC. Namun, Master bersiteguh bahwa kita bukan hanya harus memproduksi
program terbaik, juga harus menyiarkannya sendiri. Jadi, 20 tahun yang lalu, Da
Ai TV didirikan. Ini membuktikan kebijaksanaan, keteguhan, dan keberanian
Master,” kata Liao Cang-song.
Bagi stasiun televisi, setiap detik sangat berharga bagaikan
emas. Berhubung waktu sangat berharga, maka kita harus memanfaatkannya untuk
menyiarkan kebenaran. Sebagai media massa, kita harus membangun tekad dan
ikrar. Kita harus membangun ikrar agung untuk menyucikan hati manusia dan
membimbing semua makhluk. Kemarin, kita juga melihat sepasang suami istri yang
datang secara khusus untuk mengungkapkan rasa syukur.
“Da
Ai TV mengimbau orang-orang untuk berbuat baik dan menolong sesama. Inilah yang
membuat saya sangat terharu. Saya tidak pernah menolong sesama. Saya banyak
belajar lewat Da Ai TV,” kata Li De-fu
relawan Tzu Chi Singapura.
Melihat
perubahannya, saya sangat terharu.Dia juga mengubah pola pikir dan memperbaiki
semua tabiat buruknya. Saya sangat bersyukur kepada Master yang telah menyelamatkan
suami saya,” kata Guo Ren-dai, relawan
Tzu Chi Singapura.
Dia pernah berjalan menyimpang. Kini dia telah kembali ke
jalan yang benar. Dia bahkan bisa melindungi bumi dan terjun ke tengah
masyarakat untuk membawa manfaat bagi orang banyak. Semuanya bergantung pada
sebersit niat. Ada banyak kasus seperti ini di Taiwan. Insan Tzu Chi pergi ke
lembaga pemasyarakatan di berbagai wilayah di Taiwan untuk membimbing para
narapidana di berbagai wilayah di Taiwan untuk membimbing para narapidana menuju
arah yang benar.
Tujuan misi budaya humanis adalah menyucikan hati manusia. Ini
jugalah yang dilakukan oleh Da Ai TV lewat tulisan, ucapan, dan tindakan nyata.
Jadi, kita berharap Da Ai TV bisa terus menyiarkan kebenaran dan menyebarkan
nilai budaya humanis. Kita harus tahu apa yang terjadi di seluruh dunia dan
memahami mengapa kini bencana yang terjadi begitu banyak dan perubahan iklim
begitu ekstrem.
Kini populasi manusia di seluruh dunia telah melebihi 7,4
miliar orang. Jadi, emisi karbon yang tercipta juga akan semakin banyak. Karena
itu, kita harus memiliki kesepahaman tentang kondisi ekosistem kita dan
bersama-sama melakukan tindakan nyata untuk menyucikan hati manusia. Jika tidak
menyucikan hati manusia, maka kita tidak akan bisa menyelaraskan kondisi iklim.
Kita harus sepaham, sepakat, dan bertindak bersama.
Setiap orang harus memperbaiki perilaku dan pola pikir
masing-masing. Jika tidak, keseimbangan ekosistem di Bumi ini akan terus
terganggu dan bencana akibat ulah manusia juga akan terus terjadi. Semua itu
sangat mengkhawatirkan. Saya sangat bersyukur di Da Ai TV, kita memiliki
sekelompok Bodhisatwa dunia yang bersama-sama membangun tekad dan ikrar untuk
menyebarkan kebenaran.
Selain para staf Da Ai TV, juga ada relawan dokumentasi yang
mengemban tanggung jawab untuk menjadi saksi sejarah zaman sekarang dan menulis
sejarah bagi umat manusia. Saya juga bersyukur kepada lebih dari 84.000 orang
relawan daur ulang kita. Setiap relawan membentangkan jalan selangkah demi
selangkah untuk melindungi bumi. Saya sangat bersyukur kepada staf dan relawan yang
menjalankan Empat Misi Tzu Chi.
Budaya humanis dalam misi amal adalah bersumbangsih tanpa
pamrih, budaya humanis dalam misi kesehatan adalah melindungi kehidupan dengan
cinta kasih, dan budaya humanis dalam misi pendidikan adalah melindungi jiwa
kebijaksanaan. Semua itu adalah mata air yang jernih. Saya sangat bersyukur. Misi
pendidikan juga melindungi kebijaksanaan. Semua orang bekerja sama dengan
kekuatan cinta kasih untuk menyebarkan aliran jernih.
Hal yang harus disyukuri sungguh banyak. Hari ini adalah
hari kedua 2018. Saya berharap setiap orang dapat mengisi setiap hari dan
setiap lembar kehidupan dengan sejarah yang bermakna. Jangan meninggalkan noda dalam
lembar kehidupan kita. Kita harus menulis naskah yang baik bagi kehidupan kita.
Menyiarkan kebenaran, kebajikan, dan
keindahan serta membimbing ke arah yang benar
Mengetahui hal-hal yang terjadi di
seluruh dunia dan kebenaran di dalamnya
Sepakat dan bertindak bersama untuk
menyucikan hati manusia
Aliran
jernih Da Ai TV melindungi jiwa kebijaksanaan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 2 Januari 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina