Ceramah Master Cheng Yen: Berikrar Menapaki Jalan Bodhisatwa


Bodhisatwa sekalian, waktu berlalu dengan sangat cepat. Saat ini, kita kembali mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun. Acara Pemberkahan Akhir Tahun menandakan bahwa tahun baru hampir tiba dan tahun ini hampir berakhir. Jadi, kita harus mengantar masa lalu dan menyambut masa depan.

Kita bisa melihat penderitaan di seluruh dunia. Sejak bulan Januari, banyak bencana yang terjadi di seluruh dunia. Ada banyak orang yang kekurangan dan menderita di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi seluruh dunia. Baik kaya maupun miskin, saat terinfeksi Covid-19, semua orang merasa sangat takut. Jadi, sulit untuk menenangkan hati orang-orang.

Di berbagai negara, insan Tzu Chi bergerak untuk menenangkan hati orang-orang dan menstabilkan kehidupan mereka. Pandemi kali ini telah membawa dampak bagi berbagai sektor usaha dan industri. Ada sebagian orang yang mengandalkan upah harian untuk bertahan hidup. Jika mereka bekerja, barulah keluarga mereka bisa makan. Namun, jika mereka tidak bekerja, keluarga mereka juga tidak bisa makan. Ada banyak orang yang menderita seperti ini.

Kita juga mendengar laporan Qingxiushi bahwa di antara populasi dunia yang hampir mencapai delapan miliar orang, sekitar 800 hingga 900 juta orang dilanda kelaparan. Asalkan mendengar informasi tentang orang-orang yang kelaparan ini dan bisa menjangkau mereka, insan Tzu Chi pasti akan bersumbangsih. Makin banyak orang, kekuatan yang terhimpun akan makin besar.

Selain itu, juga akan ada lebih banyak mata dan telinga yang bisa melihat atau mendengar informasi tentang orang-orang yang membutuhkan dan melaporkannya kepada Tzu Chi. Setelah mendengar atau melihat bahwa ada tempat yang membutuhkan bantuan, insan Tzu Chi akan segera mengajak orang-orang untuk bersumbangsih bersama.


Karena itulah, insan Tzu Chi terus merekrut Bodhisatwa dunia dan menghimpun tetes demi tetes donasi. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Makin banyak orang, maka makin besar kekuatan dan makin banyak barang bantuan yang bisa digunakan untuk menolong orang banyak.

Insan Tzu Chi bertekad menapaki Jalan Bodhisatwa. Bodhisatwa muncul karena adanya makhluk yang menderita. Selain bekerja keras untuk menggalang donasi, para insan Tzu Chi juga bersumbangsih secara langsung dengan hati penuh rasa syukur. Sumbangsih yang dilandasi rasa syukur adalah sumbangsih yang sangat tulus. Bagaimana kita mengungkapkan ketulusan?

Pembagian bantuan kita bukan dengan dilempar. Kita bersungguh hati memilah dan mengemas barang bantuan yang akan dibagikan. Relawan kita terlebih dahulu mencari tahu tentang jumlah anggota setiap keluarga dan kebutuhan mereka setiap bulannya. Setelah itu, barulah relawan kita mengemas bahan pangan dalam satu kantong besar. Saat ada penerima bantuan yang tidak sanggup membawa barang bantuan sendiri, relawan kita pun membantu membawanya ke rumah mereka. Demikianlah insan Tzu Chi.

Ada banyak insan Tzu Chi yang tersebar di berbagai tempat di seluruh dunia. Mereka semua bersumbangsih dengan cara yang sama. Orang berada dan pengusaha juga bertekad untuk menolong orang-orang yang kekurangan dan menderita.

Intinya, cinta kasih tidak memandang kaya ataupun miskin. Berkat adanya cinta kasih, mereka bersedia mengerahkan tenaga untuk mengantarkan barang bantuan ke rumah orang yang membutuhkan dan merasakan sukacita darinya. Demikianlah cara kita bersumbangsih.


Apa yang disebut sukacita yang tulus? Sukacita yang tulus adalah sukacita dalam Dharma. Saat menjalankan misi amal di dunia, kita telah melakukan hal yang sangat bermakna. Semua itu dapat meningkatkan nilai kehidupan kita. Karena itulah, setiap hari saya berkata bahwa kita hendaklah menyadari berkah, bersyukur, dan lebih banyak menciptakan berkah. Kita hendaklah membangun tekad dan ikrar seperti ini setiap hari.

Jadi, saya berharap setiap keluarga memiliki satu celengan bambu. Setiap hari, baik 50 sen, satu dolar, maupun lima dolar, asalkan ada uang kecil, kalian dapat memasukkannya ke dalam celengan dan membangkitkan ikrar untuk menolong sesama. Dengan membangkitkan sebersit niat untuk menolong sesama setiap hari, kalian telah menciptakan berkah.

Niat untuk menolong sesama ialah berkah. Orang yang berniat untuk menolong orang yang menderita ialah orang yang berniat untuk menciptakan berkah. Karena itulah, saya selalu mengimbau orang-orang untuk menyisihkan uang ke dalam celengan bambu setiap hari, bukan sebulan sekali. Meski hanya uang kecil, tetapi niat untuk menolong sesama sangatlah penting.

Saya berharap setiap orang di Taiwan dapat membangkitkan cinta kasih dan niat baik setiap hari. Dengan niat baik, kita dapat menciptakan berkah. Dengan menciptakan berkah, kita akan dipenuhi energi berkah. Energi berkah yang besar dapat menghalau bencana. Jadi, dengan kekuatan besar, kita dapat menciptakan banyak berkah dan menghalau bencana.


Langit, bumi, dan manusia memiliki energinya masing-masing. Energi apa yang hendaknya dimiliki oleh manusia? Manusia hendaknya menciptakan berkah dengan niat baik demi membangkitkan energi kebajikan dan berkah. Saat orang-orang menciptakan berkah dengan niat baik, secara alami, energi yang terbangkitkan akan mewujudkan ketenteraman bagi dunia ini.

Jadi, saya berharap setiap orang dapat membangkitkan sebersit niat baik, berbuat baik, serta mengajak kerabat dan teman untuk berbuat baik bersama. Dengan lebih banyak berbuat baik, barulah kita dapat menghimpun energi berkah.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Taiwan masih termasuk aman dan tenteram. Berkah yang kita ciptakan dahulu telah menjaga keselamatan kita. Namun, jika kita hanya menikmati berkah tanpa kembali menciptakan berkah, berkah kita akan habis suatu hari nanti. Ini bagaikan menabung di bank.

Kita hendaklah terus menyetorkan uang ke bank agar tabungan kita tidak habis ditarik. Jika kita hanya menyetorkan uang satu kali dan terus-menerus menarik tabungan kita tanpa menyetorkan uang lagi, lama-lama tabungan kita akan habis. Jadi, kita harus bertekad dan berikrar untuk berbuat baik setiap hari.     

Insan Tzu Chi berikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa
Bodhisatwa menjangkau makhluk yang menderita dan bersumbangsih secara langsung
Mengembangkan nilai kehidupan dengan menumbuhkan keluhuran dan kebijaksanaan
Menciptakan berkah dengan niat baik demi mewujudkan ketenteraman dan keharmonisan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 08 November 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 10 November 2021
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -