Ceramah Master Cheng Yen: Berikrar Mewariskan Ajaran Jing Si dan Mengukuhkan Mazhab Tzu Chi
Saya sangat bersyukur hari ini, ada relawan dari delapan negara yang kembali untuk menjalani pelantikan. Saya sangat bersyukur kekuatan cinta kasih bisa terhimpun menjadi harapan bagi seluruh dunia.
Tzu Chi telah bersumbangsih selama 51 tahun dan membangun empat misi. Tahun lalu, kita telah mengukuhkan mazhab Tzu Chi secara resmi.
Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Kita harus mewariskan ajaran Jing Si karena ajaran Jing Si bagaikan air jernih yang bisa menghapus noda batin semua makhluk. Ajaran Jing Si adalah ajaran Buddha yang tertulis di dalam Sutra. Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Secara sederhana, Sutra adalah prinsip kebenaran. Membabarkan Sutra berarti Prinsip kebenaran bisa dipraktikkan oleh manusia. Secara sederhana, prinsip kebenaran adalah jalan. Semua praktisi Buddhis di Griya Jing Si menjalani hidup dengan berpegang pada Sutra.
Kita harus mempraktikkan jalan yang ditunjukkan oleh Sutra untuk melatih diri. Ajaran Jing Si memiliki tradisi dan filosofinya sendiri. Sebagai praktisi Buddhis, kita harus giat dan tidak boleh bermalas-malasan. Sebagian orang mengira bahwa kehidupan bhiksu-bhiksuni sangat santai. Sesungguhnya, kita bangun pukul 03.50 pagi setiap hari.
Pada cuaca seperti sekarang ini, apa yang paling orang-orang sukai di pagi hari? Tidur di dalam balutan selimut. Bisakah Anda meninggalkan balutan selimut yang hangat di pagi hari untuk melatih diri? Kita melakukannya setiap hari. Tidak peduli musim dingin maupun panas, kita selalu bangun di waktu yang sama. Setiap hari, sebelum pukul 4 pagi, tepatnya pukul 03.50, bunyi ketukan papan mulai terdengar. Itu berarti kita harus bangun untuk mengikuti kebaktian dan menghirup keharuman Dharma di pagi hari. Saya berbagi Dharma dan yang lainnya mendengarkan. Bagi orang-orang pada umumnya, ini merupakan rutinitas yang sangat berat. Namun, inilah yang kita lakukan setiap hari.
Sepanjang hari, para bhiksuni di Griya Jing Si melakukan banyak pekerjaan karena Griya Jing Si harus mengayomi anggota keluarga besar Tzu Chi yang tersebar di seluruh dunia. Saat insan Tzu Chi dari seluruh dunia kembali, kita harus menyiapkan puluhan meja makanan untuk ratusan orang. Tzu Chi merupakan sebuah keluarga besar. Jadi, kita giat mempraktikkan jalan kebenaran.
Selain bekerja, para bhiksuni di Griya Jing Si juga harus mendalami Dharma, menyerap Dharma ke dalam hati, dan pergi ke berbagai wilayah untuk membimbing orang-orang. Inilah ajaran Jing Si. Karena sama sekali tidak bersantai, maka disebut giat mempraktikkan jalan kebenaran. Kini kita telah membangun Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma.
Empat Misi Tzu Chi terdiri atas amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis yang bertujuan untuk membawa manfaat bagi dunia. Di komunitas, insan Tzu Chi juga melakukan berbagai hal. Inilah Dharma yang dipraktikkan oleh insan Tzu Chi di komunitas. Insan Tzu Chi juga melakukan daur ulang di komunitas. Banyak relawan lansia yang memanfaatkan sepasang tangan mereka untuk melakukan daur ulang. Kini konsep daur ulang Tzu Chi telah mendapat perhatian dari dunia internasional.
Kita juga membangun bank data donor sumsum tulang. Saat bank data donor sumsum tulang baru dibangun, para relawan kita berkunjung dari rumah ke rumah serta pergi ke pasar dan berbagai tempat untuk melakukan sosialisasi. Meski dimulai dengan cara yang sederhana, tetapi banyak orang yang terinspirasi. Kini, kita memiliki data banyak orang dalam bank data donor sumsum tulang kita. Jasa para relawan yang melakukan sosialisasi sungguh sangat besar. Ini juga merupakan salah satu dari Delapan Jejak Dharma.
Kita juga menyalurkan bantuan internasional. Selama bertahun-tahun, misi kesehatan dan amal bekerja sama untuk menyalurkan bantuan internasional. Kita telah melakukannya selama puluhan tahun. Jadi, ada Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma.
Dalam mempraktikkan Jalan Bodhisatwa di dunia, kita harus mewariskan Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma. Saya berharap setiap orang yang mengemban misi amal, kesehatan, budaya humanis, atau pendidikan dapat memahami bahwa ajaran Jing Si mewarisi semangat dan filosofi ajaran Buddha. Berhubung ajaran Jing Si telah diwariskan dan mazhab Tzu Chi telah dikukuhkan, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia. Kita harus berpegang pada ajaran Jing Si dalam menapaki Jalan Bodhisattva di dunia.
Misi kesehatan, pendidikan, budaya humanis, dan amal memiliki fungsi masing-masing. Semua orang harus berpegang pada Dharma untuk mewariskan fungsi setiap misi. Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa di dunia berarti mengemban tanggung jawab atas dunia ini. Sungguh, insan Tzu Chi harus memikul bakul beras bagi dunia.
Misi kesehatan juga harus mengemban tanggung jawab untuk menangani pasien. Singkat kata, kita semua harus memiliki semangat seperti ini.
“Staf dari Empat Misi Tzu Chi, yakni misi amal, pendidikan, budaya humanis, dan kesehatan, akan mengikuti langkah Master, mewariskan ajaran Jing Si, dan menyebarkan mazhab Tzu Chi. mewariskan ajaran Jing Si, dan menyebarkan mazhab Tzu Chi. Semoga Master selalu sehat dan hidup selamanya.”
Terima kasih. Mustahil ada yang bisa hidup selamanya. Di dunia ini tidak ada hidup yang abadi. Namun, roda Dharma bisa senantiasa diputar di dalam hati setiap orang. Kita telah mewariskan ajaran Jing Si dan mengukuhkan mazhab Tzu Chi.
Saya berharap setiap orang bisa mewarisi ajaran Jing Si dan menapaki Jalan Tzu Chi untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan, mengasihi insan berbakat yang saya kasihi, dan menolong orang yang ingin saya tolong. Saya yakin inilah jiwa kebijaksanaan kita. Kita harus melindungi kehidupan, jiwa kebijaksanaan, dan cinta kasih. Kita juga harus saling menghormati dan bersyukur dengan kasih sayang yang bertahan selamanya. Saya mendoakan kalian semua, terima kasih. Saya sangat berterima kasih.
Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran
Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisattva di dunia
Mewariskan inti sari ajaran Jing Si
Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma memiliki fungsi masing-masing
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Februari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 14 Februari 2017