Ceramah Master Cheng Yen: Berikrar untuk Bekerja Sama Melindungi Kehidupan

Staf rumah sakit sekalian, apa kabar? Semoga kalian aman dan tenteram. Dalam Pemberkahan Akhir Tahun tahun ini, saya tetap mendoakan kalian dengan hati tertulus. Saya berharap RS Tzu Chi Taichung dapat melindungi kesehatan, ketenteraman, kehidupan, dan cinta kasih. Ini sangatlah penting.

Hari ini, kita melihat puluhan staf kita, termasuk dokter, yang datang untuk dilantik menjadi relawan Tzu Chi. Saya sangat gembira dan bersyukur. Mendengar bahwa kalian juga mengikuti kegiatan bedah buku, saya semakin dipenuhi sukacita. Kita harus sering berkumpul bersama.

Para dokter dan staf rumah sakit kita merupakan bagian dari keluarga besar Tzu Chi. Lewat kegiatan bedah buku, kita mewariskan silsilah Dharma Jing Si serta semangat dan filosofi Tzu Chi. Setiap buku mengandung semangat Tzu Chi.

Setiap relawan yang baru dilantik mengenakan pita bertuliskan "hati Buddha, tekad Guru" di dada kalian. Saya berharap kalian dapat meneladan hati Buddha dan mengemban misi guru. Kalian hendaklah menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri dan menyatukan tekad kalian dan menyatukan tekad kalian dengan tekad saya. Mulai hari ini, kalian harus memiliki hati Buddha dan tekad Guru.

Saya sering berkata bahwa saya memikul misi Buddha di bahu kanan. Misi Buddha adalah menyelamatkan dan mengasihi semua makhluk. Tekad saya adalah menjalankan misi demi ajaran Buddha. Berkat adanya semangat ajaran Buddha, barulah ada silsilah Dharma Jing Si. Dengan adanya silsilah Dharma Jing Si, barulah insan Tzu Chi dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Yang kita kembangkan bukanlah pengetahuan, melainkan kebijaksanaan.


Bodhisatwa sekalian, kebijaksanaan melampaui pengetahuan. Jika hanya tahu dan paham, itu hanyalah pengetahuan. Kebijaksanaan terwujud lewat tindakan nyata. Setelah tahu dan paham, kita melakukan tindakan nyata, itulah yang disebut kebijaksanaan. Jadi, hati Buddha adalah kebijaksanaan dan tekad Guru adalah cinta kasih. Dengan cinta kasih, kita menciptakan berkah bagi masyarakat.

Lihatlah, selama lebih dari 50 tahun ini, kita entah sudah menciptakan berkah bagi berapa banyak orang. Jumlahnya tidak terhitung. Kita telah menjangkau berbagai negara di seluruh dunia. Dengan cinta kasih universal, insan Tzu Chi di berbagai negara berpegang pada ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi untuk menciptakan berkah bagi dunia. Dengan berpegang teguh pada kebijaksanaan ajaran Jing Si, kita membina berkah sekaligus kebijaksanaan. Menciptakan berkah bagi dunia dan mengembangkan kebijaksanaan kita lakukan secara bersamaan.

Singkat kata, dengan hati Buddha dan tekad Guru, kita memikul semangat ajaran Buddha di satu bahu, memikul kekuatan cinta kasih Tzu Chi di bahu lainnya, dan memikul citra diri sendiri di depan dada.

Insan Tzu Chi tidak rendah diri ataupun tinggi hati. Kita selalu memiliki arah yang benar. Kita tidak takut dan tidak menyimpang sehingga dapat melakukan segala hal dengan aman dan selamat. Saya berharap kelak, seiring berjalannya waktu, mazhab Tzu Chi akan terbuka semakin lebar dan berlanjut dari masa ke masa. Ini bergantung pada kesungguhan hati setiap orang.

Saya bersyukur atas kekuatan cinta kasih Bodhisatwa sekalian, terlebih para tenaga medis yang melindungi kehidupan, kesehatan, dan cinta kasih. Saya juga bersyukur pada kalian yang telah menggantikan saya untuk menyelamatkan kehidupan yang tak terhingga dan melenyapkan penderitaan semua makhluk.

 

“Saya berikrar untuk berpegang pada semangat Master untuk menjalankan misi demi ajaran Buddha dan semua makhluk serta melenyapkan penderitaan orang-orang, lalu berbagi Dharma dengan mereka. Saya akan mempraktikkan Dharma dalam misi kesehatan dan membentuk RS Tzu Chi Taichung menjadi sebuah rumah sakit teladan yang lengkap dengan nilai budaya humanis,” kata dr. Yu Zheng-zhan kepala departemen bedah RS Tzu Chi Taichung.

“Dari anggota Tzu Cheng, saya mengikuti pelatihan hingga kini menjadi komite. Saya berharap saya dapat memperdalam semangat Tzu Chi. Saya berikrar untuk menjadi sebuah magnet yang selalu memiliki gaya magnet yang kuat untuk menyebarkan mazhab Tzu Chi ke segala penjuru dunia dan menarik Bodhisatwa dari segala penjuru untuk memasuki mazhab Tzu Chi. Saya bersedia membimbing staf RS Tzu Chi memperdalam keterampilan medis, merawat setiap pasien dengan baik, serta melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan bagi setiap pasien,” kata dr. Qiu Guo-liang sekretaris urusan medis RS Tzu Chi Taichung.

“Selama 55 tahun ini, beban yang Master pikul demi semua makhluk tidak pernah berkurang, malah semakin berat. Demi jiwa kebijaksanaan murid-murid, Master juga menahan rasa sakit, dipasangi infus, berlatih berjalan, dan berusaha sekuat tenaga untuk berbagi Dharma dengan kami. Semua momen itu akan terukir dalam-dalam di dalam hati kami. Seluruh staf RS Tzu Chi Taichung berikrar dengan hati tertulus untuk mengembangkan RS Tzu Chi Taichung menjadi RS yang tidak perlu dikhawatirkan Master, dapat membuat Master tenang, dan membuat Master tersenyum saat memikirkannya. Kami tahu bahwa perjalanan kami masih panjang. Mohon Master memercayai kami. Kami akan lebih tekun dan bersemangat,” kata Chien Sou-hsin kepala RS Tzu Chi Taichung.

Saya sangat tersentuh dan bersyukur. Sungguh, di bawah pimpinan Kepala RS, saya bisa melihat inti sari Dharma dalam setiap niat dan perbuatan para staf badan misi kesehatan kita. Saya yakin bahwa kalian senantiasa mengingat semangat ajaran Buddha di dalam hati dan menjalankan pesan saya untuk melindungi kehidupan dan cinta kasih dengan menjalankan tugas di posisi masing-masing.

Kalian mengasihi dan mendukung saya karena kita memiliki jalinan jodoh. Jika hanya saya sendiri, yang bisa saya lakukan sangat terbatas. Dengan adanya dukungan dan dorongan kalian, saya yakin jalan pegunungan seterjal apa pun dapat kita daki. Gunung Sumeru saja harus kita daki, apalagi Puncak Burung Nasar.

Lebih dari 2.000 tahun lalu, kita sudah memiliki janji di Puncak Burung Nasar. Saat itu, Buddha berkata bahwa kelak, dunia akan dipenuhi Lima Kekeruhan dan butuh sekelompok Bodhisatwa untuk menyelamatkan semua makhluk. Kita telah berikrar.

Saat ini, tempat ini merupakan Puncak Burung Nasar terbaik. Kita telah berkumpul bersama di sini. Dahulu, kita memiliki janji. Kini, kita juga harus membuat janji untuk masa mendatang, janji dari kehidupan ke kehidupan.

Berpegang pada hati Buddha untuk mengembangkan kebijaksanaan
Mengemban tekad Guru untuk membawa manfaat bagi semua makhluk
Melenyapkan penderitaan pasien dengan keterampilan dan keluhuran
Berikrar untuk bekerja sama melindungi kehidupan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 November 2020      
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 25 November 2020
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -