Ceramah Master Cheng Yen: Berikrar untuk Meneruskan Jalinan Jodoh dari Kehidupan ke Kehidupan
Apa kabar, semuanya?
“Baik” jawab para relawan yang melakukan daur ulang di Kompleks Tzu Chi Guandu.
Mendengar kalian baik-baik saja, saya bisa merasa tenang dan tak perlu khawatir. Inilah yang paling menggembirakan saya. Kalian sudah berapa lama tidak bertemu saya?
“Setengah tahun. Setengah tahun lebih,” jawab para relawan.
Benar, sudah setengah tahun. Waktu berlalu dengan sangat cepat. Namun, yang terpenting adalah kalian menghirup keharuman Dharma di pagi hari dan saya memberi ceramah setiap hari. Jika ada orang yang mendengar ceramah saya, maka saya akan sangat gembira. Yang paling saya harapkan adalah kalian dapat menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya.
Pada kehidupan ini, jika kalian menyerap Dharma ke dalam hati dan senantiasa mengingat perkataan saya, maka saat menghadapi suatu masalah di kehidupan mendatang, kalian akan tahu apa yang harus dilakukan karena jejak ingatan itu masih tersimpan di dalam kesadaran kalian. Dengan begitu, kebijaksanaan kalian juga akan bertumbuh.
Saya sering berkata kepada diri sendiri bahwa saya pasti sering mendengar Dharma pada kehidupan lampau. Dari kehidupan ke kehidupan, saya pasti sangat tekun dan bersemangat dalam mendengar Dharma. Saat mendengar Dharma, kalian harus yakin bahwa kalian akan terus mendengar Dharma dan mempraktikkannya hingga kehidupan-kehidupan yang akan datang.
Saya sering mendengar kalian berikrar bahwa kalian akan mengikuti langkah saya dari kehidupan ke kehidupan. Inilah janji di antara kita. Saya bukan hanya ingin menjalin jodoh baik dengan kalian di kehidupan ini, tetapi juga di kehidupan berikutnya. Meski kalian tidak mengacuhkan saya, tetapi saya akan tetap mengejar kalian. Untuk menyelamatkan semua makhluk sebagai seorang Bodhisatwa, kita harus membangun ikrar seperti ini. Jejak ingatan sangatlah penting.
Pagi ini, saya bertemu seorang relawan yang dikenal oleh semua relawan senior kita. Orang-orang memanggilnya “Kakak Ketua”. Sekitar 30 hingga 40 tahun yang lalu, dia berangkat dari Taipei ke Hualien untuk mengikuti retret tujuh hari. Dia menyerap Dharma ke dalam hati dan merekrut donatur di berbagai tempat sehingga membawa manfaat besar bagi pembangunan rumah sakit dan pengembanan misi amal.
Saat Topan Thelma menerjang wilayah selatan Taiwan, dia dan dua relawan lainnyalah yang mengikuti saya ke wilayah selatan Taiwan dan tinggal di sana selama sebulan penuh untuk menjalankan misi amal. Dia juga sangat berdedikasi. Jadi, dia merupakan anggota komite yang sangat senior. Akan tetapi, putrinya melanjutkan pendidikan ke AS dan berkeluarga di sana. Karena itu, dia pun pindah ke Amerika Serikat. Dia sudah sangat lama tidak bertemu dengan saya.
Apakah kamu bisa mengenali saya?
“Tentu, saya setiap hari memikirkan Master,” jawab Chen Mei-zhu
Dia bisa mengenali saya.
Kamu sungguh murid saya yang baik. Kamu memikirkan saya setiap hari, ya? Bergembiralah, jangan menangis. Bergembiralah. Jangan menangis. Tenanglah.
Siapa ini?
“Oh! Ini orang yang sangat dekat dengan saya. Ini adalah saya,” jawab Chen Mei-zhu
Dengan melihat foto ini setiap hari, kamu dapat mengenali saya. Ini berarti bahwa kita semua adalah satu keluarga. Seperti ini. Mengerti? Kita harus bersatu hati. Hatimu dan hati saya harus bersatu, oke?
“Oke, “ kata Chen Mei-zhu.
Saat mengenali saya, dia menarik tangan saya dengan akrab dan hampir meneteskan air mata. Saya sungguh tidak tega melihatnya. Lebih dari 40 tahun yang lalu, dia baru berusia 40 tahun lebih. Kini dia sudah berusia 90 tahun lebih. Ini membuat saya teringat bahwa di posko daur ulang, kita juga memiliki banyak Bodhisatwa lansia. Para anggota Tzu Cheng dan komite di posko daur ulang kita telah menggantikan saya merawat para relawan lansia dengan baik.
Saya sangat bersyukur atas hal ini. Melakukan daur ulang sangat penting, tetapi kita harus menjaga keselamatan diri. Contohnya saat menginjak botol plastik, jika tidak berdiri dengan baik, kita mungkin akan terpeleset. Selain itu, saat menyusun kertas atau kardus di mobil, kita juga harus sangat berhati-hati. Sebaiknya, kita mengikatnya terlebih dahulu, baru mengangkatnya ke mobil. Kita juga harus mengenakan helm dan mengunci tali helm demi keselamatan kita. Sarung tangan juga harus dipakai. Saat melakukan daur ulang, terkadang tangan kita sedikit lecet. Jika kita melindungi tangan kita dengan mengenakan sarung tangan, maka luka kita tidak akan terinfeksi oleh air kotor. Jadi, kita harus melindungi kedua tangan, kedua kaki, dan kepala kita. Ini sangatlah penting.
Selain itu, masih ada satu hal yang tak kalah pentingnya. Tidak peduli ada “pusaka” apa di lantai berapa, usahakanlah untuk tidak masuk ke rumah warga. Kita cukup mengumpulkan barang daur ulang yang telah dikeluarkan dari rumah warga. Kita tidak perlu mengangkat barang daur ulang dari rumah warga atau tempat yang tinggi karena sangat berbahaya. Jadi, kita harus berhati-hati. Kita harus melakukan daur ulang dengan sangat baik. Yang dimaksud dengan sangat baik adalah setiap orang melakukan daur ulang dengan penuh sukacita dan kesehatan tetap terjaga. Ini baru kegiatan daur ulang yang sempurna.
Tahun ini saya berusia 84 tahun. Setiap hari, saya keluar rumah pukul tiga pagi untuk mengumpulkan barang daur ulang dua kali. Setelah pulang ke rumah dan makan, saya pergi ke posko daur ulang untuk merapikan posko daur ulang. Sehari 24 jam tidak cukup bagi saya. Tubuh saya sangat sehat. Tulang saya juga sangat lentur. Saya akan memperlihatkan olahraga saya, oke?
“Oke, “jawab para relawan.
“Dia telah berusia 80 tahun lebih. Lihatlah, tulangnya begitu lentur. Sungguh luar biasa. Dia berolahraga setiap pagi sehingga kesehatannya tetap terjaga, “ ucap Wei Zhou Mian Relawan Tzu Chi.
Kita harus terus melakukan daur ulang dalam jangka waktu yang panjang. Dengan bertindak secara nyata, kita akan memperoleh manfaat. Begitu pula dengan mendengar Dharma dan berinteraksi dengan masyarakat. Dalam ceramah saya, saya pernah berkata bahwa Buddha Sakyamuni mengajari kita untuk bersumbangsih di tengah masyarakat. Noda batin semua makhluk dapat mengembangkan kebijaksanaan kita dan membimbing kita menuju pencerahan. Jadi, kita harus bersumbangsih di tengah masyarakat.
Contohnya di posko daur ulang. Ada banyak hal di posko daur ulang yang dapat mengembangkan kebijaksanaan kita. Dengan melakukan daur ulang, daya ingat kita tidak akan menurun. Apakah kalian setuju?
“Setuju” jawab para relawan.
Jika setuju, maka kalian harus mengingatnya di dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata. Jadi, kalian harus bertindak secara nyata.
Sering mendengar Dharma dan menyerap inti sari Dharma ke dalam hati
Berikrar untuk meneruskan jalinan jodoh dari kehidupan ke kehidupan
Mengumpulkan barang daur ulang demi menjaga kelestarian lingkungan
Bersumbangsih di tengah masyarakat untuk menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Juni 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 17 Juni 2016