Ceramah Master Cheng Yen: Berjuang demi Semua Makhluk

Tahun ini, sejak melakukan perjalanan untuk menghadiri acara Pemberkahan Akhir Tahun, saya bersyukur setiap hari. Setiap hari, setelah aktivitas saya berakhir, saya selalu bersyukur dengan tulus. Saya bersyukur atas apa yang saya lakukan pada hari itu dengan tulus dan banyaknya Bodhisatwa di hadapan saya. Rasa syukur ada dalam setiap pikiran saya.

Setiap hari, saat semua aktivitas berakhir sempurna, saya dipenuhi rasa syukur. Setiap hari adalah hari baru dan setiap hari berakhir sempurna, inilah kehidupan yang penuh berkah. Bisakah saya tidak bersyukur atas berkah ini?

Dalam perjalanan kali ini, saya berangkat dari Taipei ke Taichung. Di Taichung, saya melihat banyak murid senior saya yang sangat dekat di hati saya. Mereka adalah relawan yang sangat senior dan tubuh mereka masih sangat sehat. Dahulu, ada yang bergabung pada usia muda, usia produktif, ataupun usia paruh baya. Kini mereka sudah berusia lanjut.

Waktu sungguh berlalu dengan cepat tanpa kita sadari. Saya melakukan perjalanan dari wilayah utara ke wilayah tengah dan kini kembali ke wilayah utara. Saya bisa melihat para relawan yang melakukan daur ulang dalam keseharian.

Saya sangat bersyukur kepada insan Tzu Chi, terlebih para Bodhisatwa daur ulang yang memiliki sepasang tangan terindah, yaitu tangan yang melakukan daur ulang.


Nafsu keinginan manusia sangatlah besar. Alam semesta mungkin berujung, tetapi nafsu keinginan manusia tidak berujung. Menekan nafsu keinginan tidaklah mudah. Namun, kita dapat mengubahnya menjadi ikrar yang tidak berujung. Nafsu keinginan semua makhluk sangatlah besar. Kita harus membangun ikrar agung untuk melenyapkan nafsu keinginan tersebut.

Saya sering berkata bahwa saya berharap dapat menyucikan hati manusia. Hati manusia adalah mikrokosmos dan alam semesta tempat tinggal kita ini adalah makrokosmos. Semua orang hendaknya menyatukan hati untuk melindungi alam semesta ini.

Para Bodhisatwa daur ulang kita memberi teladan dengan tindakan nyata. Ini disebut pendidikan daur ulang. Kita harus bersumbangih dengan cinta kasih dan niat baik dari lubuk hati kita. Demikianlah kehidupan yang paling bernilai. Cinta kasih harus dipraktikkan lewat tindakan nyata.

Dalam perjalanan kali ini, saya melihat cinta kasih yang sangat besar. Saya dikelilingi oleh cinta kasih. Berpaling ke arah mana pun, saya selalu melihat cinta kasih dan Bodhisatwa. Saya berada di titik pusat yang dikelilingi oleh Bodhisatwa. Saya sungguh sangat bersyukur.

Untuk melakukan perjalanan kali ini, saya sangat  bekerja keras. Di Griya Jing Si, saya sangat tekun berlatih setiap hari. Berlatih apa? Berlatih berjalan.

Saya hampir tidak bisa melakukan perjalanan ini. Namun, demi acara Pemberkahan Akhir Tahun, saya harus berlatih berdiri, menegakkan badan, dan melangkah. Saya tidak tahu apakah saya masih bisa melakukan perjalanan berikutnya. Saya tidak tahu. Demikianlah hukum alam.


Saya telah berusaha semampu saya, tetapi ini adalah hal yang alami. Akan tetapi, selama masih hidup, kita harus mengasihi tubuh ini dan menjaganya agar tetap sehat. Dengan adanya tubuh ini, barulah kita dapat mengembangkan nilai kehidupan kita. Nilai kehidupan ini, dalam ajaran Buddha, disebut berkah. Kita harus menciptakan berkah atau karma baik dengan tubuh ini.

Setiap hari, selama masih hidup, kita harus lebih banyak menciptakan berkah yang akan menyertai kita ke kehidupan berikutnya. Dengan demikian, kita dapat menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan.

“Murid-murid Jing Si dari Zhongshan, Datong, dan Zhongzheng berikrar dengan tulus. Himpunan 50 sen dapat mendukung Empat Misi Tzu Chi. Makhluk awam juga bisa bertransformasi dan menapaki Jalan Bodhisatwa yang luar biasa. Kami tekun menjalankan setiap hal yang Master katakan. Master berkata bahwa sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Dengan himpunan kekuatan kecil banyak orang, kami dapat membentuk kekuatan besar. Master berkata bahwa tetesan air dapat membentuk sungai. Kami yakin bahwa diri sendiri tidak memiliki pamrih dan orang-orang memiliki cinta kasih. Tetes demi tetes sumbangsih akan membentuk lautan pahala. Master mengulas tentang pelajaran besar. Kami akan bervegetaris dan menyosialisasikan vegetarisme. Kami akan mengikuti setiap langkah Master dengan erat. Kami dengan tulus memohon agar Master senantiasa tinggal di dunia. Mohon agar Master selalu membabarkan Dharma. Mohon agar Master selalu membabarkan Dharma,” ikrar semua relawan Tzu Chi pada acara Pemberkahan Akhir Tahun 2020 di Xindian.

Bagaimana saya tidak tersentuh? Bagaimana saya bisa sampai hati? Semoga setiap orang dapat belajar untuk mengembangkan cinta kasih berkesadaran.


Kita harus menghargai hukum alam dan semua jalinan jodoh. Orang-orang berkumpul bersama karena adanya jalinan jodoh. Dengan adanya jalinan jodoh, baru ada kekuatan. Dengan adanya kekuatan, barulah kita dapat melihat penderitaan di dunia. Dengan melihat penderitaan di dunia, barulah kita dapat tersadarkan, lalu membuka, menbentangkan, dan menapaki Jalan Bodhisatwa.

Bodhisatwa sekalian, kalian harus membangun tekad dan ikrar. Himpunan niat baik individual akan membentuk niat baik agung yang tulus dan tanpa batas yang dapat menyatukan hati semua orang di dunia. Kita dapat membentangkan jalan di dunia ini hingga ke seluruh alam semesta asalkan memiliki ikrar yang tidak bertepi.

Intinya, kalian harus ingat untuk mendengar, mempelajari, dan mempraktikkan Dharma. Yang akan memperoleh manfaat  ialah diri sendiri. Saya mendoakan kalian semua.

Saya akan mengerahkan semua energi saya meski hanya tinggal sedikit. Melihat ketekunan dan semangat kalian, bagaimana bisa saya tidak berusaha untuk mengerahkan semua energi saya? Selama masih bisa berbicara, saya akan menggenggam waktu untuk memberikan ceramah. Kalian… (Lakukan saja hal yang benar) Baik. Terima kasih.

Ucapan harus diiringi dengan tindakan nyata. Saya mendoakan kalian. Terima kasih.

Berjuang siang dan malam untuk membentangkan Jalan Bodhisatwa
Sepasang tangan yang terindah menjaga kelestarian lingkungan
Melenyapkan nafsu keinginan dan menciptakan berkah
Membangun ikrar yang tak bertepi dan bersiteguh menjalankannya

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 Desember 2020       
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 08 Desember 2020

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -