Ceramah Master Cheng Yen: Berkomitmen untuk Meneruskan Jalinan Jodoh Dharma

“Dahulu, saya mengira bahwa mempelajari dan meyakini ajaran Buddha berarti memohon kepada Buddha dan Bodhisatwa untuk melindungi diri sendiri. Namun, setelah mengikuti kegiatan bedah buku dan mempelajari Sutra Teratai, saya baru tahu bahwa saya harus menapaki Jalan Bodhisatwa di tengah masyarakat untuk membawa manfaat bagi diri sendiri sekaligus orang lain,” tutur Cai Heng-li, relawan Tzu Chi.

“Dalam setiap sesi kegiatan bedah buku, kami para anggota Tzu Cheng saling menyemangati, saling mendukung, dan mendiskusikan Dharma sehingga hati sesama saudara se-Dharma semakin dekat satu sama lain dan kami lebih lancar dalam menjalankan Tzu Chi. Tanpa Dharma di dunia ini, hati kita akan semakin hampa. Saya bersyukur kepada Master yang membabarkan Dharma sehingga kami dapat mempelajari Dharma,” ujar Wu Qin-tang, relawan Tzu Chi.

Mendengar kalian berbagi tentang bedah buku, saya sangat gembira karena kalian mendengarkan kata-kata saya, bahkan mengikuti kegiatan bedah buku untuk mempelajari kembali Dharma yang saya babarkan dahulu dan mendiskusikan ajaran di dalam buku. Ini adalah pertanda yang baik. Kalian tekun dan bersemangat melatih diri untuk mendekatkan diri dengan Dharma. Dengan mendekatkan diri dengan Dharma, dunia kita akan tersucikan. Saat hati manusia tersucikan, masyarakat dan dunia ini pun akan tersucikan.

 

Selama lebih dari setengah abad ini, harapan saya setiap tahun ialah menyucikan hati manusia. Saya berharap Dharma dapat meresap ke dalam hati manusia serta menghapus kegelapan dan noda batin orang-orang. Saat ini, banyak bencana yang terjadi di seluruh dunia. Selain pandemi COVID-19, juga ada bencana akibat iklim yang tidak selaras. Karena itulah, kita menjangkau orang-orang yang membutuhkan.

Berkunjung ke Taichung kali ini, saya sangat bersyukur atas kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi Taichung. Dengan hati yang tulus, kalian berkata bahwa kalian ingin membantu saya menolong orang-orang yang menderita. Di negara mana pun bencana terjadi, kita dapat memberikan bantuan ke sana. Sungguh, himpunan tetes demi tetes donasi dapat membentuk kekuatan besar, bagai tetes-tetes air yang membentuk samudra. Pahala kalian sungguh tak terhingga dan seluas samudra.

Lihatlah, sebelum topan menerjang, insan Tzu Chi Filipina sudah memberikan bantuan bagi warga kurang mampu yang terdampak COVID-19. Pascatopan, insan Tzu Chi Filipina juga berusaha untuk memulihkan perekonomian setempat. Ini merupakan kekuatan yang sangat besar.

 

Bagaimana mendeskripsikan kekuatan insan Tzu Chi? Saya hanya bisa berkata, "Tidak terbayangkan." Dalam setiap Sutra terdapat kata "tidak terbayangkan".  Benar, kini Tzu Chi juga hanya bisa dideskripsikan dengan kata "tidak terbayangkan". Sungguh, kekuatan insan Tzu Chi sangat besar.

Semua jejak cinta kasih insan Tzu Chi berkaitan dengan saya dan kalian karena kita semua merupakan insan Tzu Chi. Jadi, pahala yang tercipta sungguh tak terhingga. Kita tahu bahwa kita telah melakukan praktik nyata. Tetes demi tetes donasi yang dihimpun oleh para insan Tzu Chi telah digunakan untuk memberi bantuan nyata ke 119 negara dan wilayah.

Singkat kata, saya bersyukur kepada para insan Tzu Chi yang bagaikan Bodhisatwa. Saya berharap kita dapat terus menggalang Bodhisatwa dunia. Dalam perjalanan saya tahun ini, yang paling menggembirakan ialah melihat Dharma dalam setiap niat, pikiran, dan perbuatan setiap insan Tzu Chi.

Di setiap wilayah, insan Tzu Chi selalu sangat tertib dan kompak. Saya bisa melihat bahwa murid-murid saya sangat tekun berbagi Dharma dan menyemangati satu sama lain. Demikianlah kalian menyucikan hati manusia.

 

Membuka pintu dan membentangkan jalan bagi ajaran Buddha, ini dapat kita lakukan sekarang. Saya bersyukur kepada kalian yang telah membuka pintu dan membentangkan jalan ini. Saya bersyukur kepada kalian yang melakukan tindakan nyata dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Terima kasih.

“Murid-murid Jing Si Fengyuan, Shengang, Dongshi, dan Houli berikrar untuk mengemban misi demi ajaran Buddha dan semua makhluk serta berpegang teguh pada Dharma. Master, kami membutuhkan Master. Kami sungguh sangat membutuhkan Master. Semoga Master selalu sehat dan senantiasa membabarkan Dharma. Mohon Master terus membabarkan Sutra Teratai.”

Bodhisatwa sekalian, jalinan jodoh kita akan terus berlanjut dan kita akan terus mendampingi satu sama lain. Sesuai hukum alam, waktu saya akan tiba suatu hari nanti. Namun, yang terpenting ialah jiwa kebijaksanaan. Jiwa kebijaksanaan saya akan bertahan selamanya. Kalian harus ingat bahwa jiwa kebijaksanaan akan terus berlanjut dan selamanya tidak akan terputus.

Melihat kalian tekun dan bersemangat melatih diri, saya merasa tenang. Namun, kita semua hendaklah menghargai jalinan jodoh Bodhisatwa ini. Berkat adanya Anda, dia, dan saya, barulah jalinan jodoh ini bisa matang. Kalian menghargai saya, saya juga menghargai kalian. Sungguh, tanpa dukungan kalian, saya tidak akan sanggup menjalankan Tzu Chi.

Berkat dedikasi kalian, barulah Tzu Chi dapat berkembang hingga kini. Kalian adalah tulang punggung Tzu Chi, sedangkan saya hanyalah satu titik kecil. Ingatlah untuk menyatukan jiwa kebijaksanaan saya dengan kehidupan kalian. Inilah yang disebut meneruskan jiwa kebijaksanaan hingga selamanya.

Ikrar yang kalian bangun hari ini harus diwujudkan selangkah demi selangkah, bagai tetes demi tetes donasi yang perlahan-lahan memenuhi guci. Kita harus menyebarkan pelajaran besar untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Untuk apa kita berbuat baik di dunia ini? Untuk mewujudkan keharmonisan. Ya, berbuat baik untuk mewujudkan keharmonisan.

Saya bersyukur kepada para Bodhisatwa yang menerapkan Dharma dalam setiap tindakan dan menyerap Dharma ke dalam hati. Dengan demikian, jiwa kebijaksanaan kita akan bertahan selamanya. Semoga Dharma senantiasa ada dalam kehidupan kalian agar jiwa kebijaksanaan kalian terus bertumbuh. Apakah kalian dapat mengingatnya? Baik, kita telah berkomitmen. Terima kasih. Saya mendoakan kalian.

Tetes-tetes sumbangsih membentuk lautan pahala
Berbuat baik di dunia untuk mewujudkan keharmonisan
Guru dan murid berkomitmen untuk menapaki Jalan Bodhisatwa
Tekun menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dan meneruskan jalinan jodoh Dharma

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 November 2020 
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 29 November 2020
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -