Ceramah Master Cheng Yen: Berpaling dari Keduniawian dan Mengarah pada Kesadaran


Kita tengah melewati pergantian tahun. Namun, keseharian di Griya Jing Si tetap seperti biasa. Kita tetap tulus berdoa sepenuh hati semoga dunia damai dan bebas dari bencana. Bukanlah tidak mungkin memiliki dunia yang bebas bencana. Yang diperlukan ialah orang-orang yang memiliki hati, keyakinan, ketulusan, dan hidup sesuai aturan dan prinsip-prinsip Dharma.

Ketika semua orang memiliki arah pikiran yang sama dan berjalan di jalan yang benar, bukankah dunia akan menjadi tanah suci? Orang bajik bagaikan berada di tanah suci; orang yang penuh noda dan kegelapan batin akan penuh dengan kerisauan dan merasa seperti hidup di neraka tanpa ada ketenangan di sekitar mereka. Inilah kehidupan yang penuh dengan ancaman.

Mengenai kedamaian, kondisi masyarakat bisa bagaikan langit yang cerah di siang hari ataupun langit yang gelap di malam hari. Apakah langit memiliki sudut yang gelap? Apakah Bumi memiliki sisi gelap? Sesungguhnya, langit itu tak terbatas. Bumi berputar pada porosnya. Sisi Bumi yang membelakangi matahari akan menjadi gelap. Hendaklah kita memiliki hati yang bersahaja dan mengarah pada keharmonisan. Langit cerah di siang hari melambangkan sisi yang penuh kebajikan. Kita harus tahu bahwa masa depan yang cerah membutuhkan cahaya. Kita harus tahu arah hidup kita dengan jelas. Inilah kebijaksanaan.


Kehidupan yang bijaksana harus ditapaki langkah demi langkah dengan mantap. Artinya, apa pun yang seseorang lakukan, dia harus melakukannya dengan benar dan terbuka. Ketika berdiri dan berbicara, dia akan bertutur kata yang baik; ketika harus memimpin orang lain untuk berjalan, dia akan berjalan ke arah yang benar. Inilah kehidupan yang benar. Setelah melewati pergantian tahun, kita memasuki bulan pertama atau "Zhengyue. Zheng" berarti tegak dan benar.

Di tahun yang baru, hendaklah kita menata kembali kehidupan dan menjadikan setiap hari sebagai hari yang baru. Hendaklah kita membersihkan noda dan kegelapan batin setiap hari. "Apakah kemarin kita mengatakan sesuatu yang salah?" Hendaklah kita merenungkan ini dengan baik.

Zengzi mengintrospeksi diri setiap hari. Zengzi mengintrospeksi diri tiga kali dalam sehari. Di pagi hari, dia memikirkan apa yang harus dilakukannya; di siang hari, dia memikirkan tentang apakah dia telah melakukan kesalahan di pagi hari, lalu segera memperbaikinya; di sore hari, saat berinteraksi dengan orang lain dan menangani setiap hal, dia akan sepenuh hati menjaga arahnya agar tetap benar.


Ketika menghadapi kerisauan atau rintangan, dia akan menjaga dirinya sendiri agar tetap berjalan di arah yang benar. Jika dia tidak dapat mengatasi masalahnya dan kegelapan batin terus timbul, dia akan segera menghentikannya dan membawa pikirannya kembali kepada kebajikan. Jika dia memiliki pikiran atau perbuatan yang salah, dia akan segera menghentikannya dan menyesuaikan kembali pandangannya untuk membangkitkan pikiran bajik. Inilah ajaran Konfusius.

Dalam telekonferensi kemarin, saya melihat Desa Kongdang di Jiangsu dan melihat anak-anak mengenakan kostum Tari Ba Yi. Anak-anak ini sungguh tertib dan memperkenalkan diri masing-masing dengan teratur. Ya, Konfusius mengajarkan kepada semuanya untuk turut pada aturan. Begitu pula dengan ajaran Buddha yang membimbing hati dan pikiran semua orang ke arah yang benar. Bagaimana cara kita melenyapkan kegelapan batin? Dengan mempraktikkan kebajikan. Ini yang sangat dibutuhkan sekarang.

Kemarin dan dua hari yang lalu, relawan Tzu Chi mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek secara daring. Inilah yang sangat dinantikan oleh semuanya. Ketika bertemu, semuanya berkata, "Master, kami sangat merindukan Master." Saya menjawab, "Saya juga merindukan kalian." Saya memiliki begitu banyak murid yang baik. Mereka tinggal sangat jauh, terpisah oleh lautan dan pegunungan. Namun, suasana Tahun Baru Imlek membuat semua orang sangat gembira. Intinya, di zaman ini, kita bisa merayakan Tahun Baru Imlek dengan bahagia dalam masyarakat yang damai.


Kita juga dapat melihat konflik dan perang yang menyebabkan banyak orang mengungsi dan hidup dalam penderitaan. Mereka tidak tahu hari apakah hari ini. Mereka hanya berpikir untuk mengambil langkah tepat demi bertahan hidup hari ini. Meski sudah melangkah dengan benar hari ini, mereka tidak tahu apakah langkah selanjutnya akan aman. Mereka tidak tahu. Dunia ini penuh dengan penderitaan.

Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita memiliki rasa syukur atas hidup kita yang damai dan bahagia saat ini. Hendaklah kita segera menciptakan berkah bagi dunia. Dalam kehidupan ini, menciptakan berkah adalah hal yang paling membahagiakan dan dapat dinikmati saat ini juga. 

Memiliki arah yang benar dan taat pada aturan
Berpaling dari keduniawian dan mengarah pada kesadaran
Menyucikan hati, melenyapkan kekotoran, dan mempraktikkan kebajikan
Bersyukur atas kedamaian dan tekun menciptakan berkah 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 25 Januari 2023
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -