Ceramah Master Cheng Yen: Berpandangan Luas untuk Bersama-sama Menyelamatkan Dunia
Bodhisatwa sekalian, saya pernah mengatakan bahwa kemuliaan bukanlah milik satu orang atau beberapa orang. Kemuliaan ada jika banyak orang bersama-sama memiliki konsep dan arah yang sama, yaitu bersatu hati, harmonis, saling mengasihi dan gotong royong. Seperti insan Tzu Chi, semuanya bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan gotong royong. Jika semua orang memiliki arah yang sama, saya rasa misi yang mulia seperti ini bisa dijalankan oleh semua orang.
Jika jumlah orangnya sedikit atau hanya satu, maka tidak akan bisa memikulnya. Karena itu, dibutuhkan banyak orang. Jadi, kita harus mulai dari menyatukan tekad dan arah semua orang. Namun, untuk menyatukan tekad dan arah, semua orang harus memulainya dari awal. Tzu Chi berawal dari 52 tahun yang lalu, mulai dari Badan Amal "Ke Nan" Tzu Chi. Saat itu kondisinya sangatlah sulit.
Berhubung saat itu kondisinya sangat sulit, maka nama badan amal kita pun mengandung kata "sulit". Namun, jika dibandingkan sekarang, maka saat itu jauh lebih santai. Kita melakukan apa yang bisa kita lakukan. Kita hanya memiliki niat untuk berbagi semangat ajaran Buddha dengan semua orang. Orang yang berniat untuk itu akan memiliki tekad dan arah yang sama, dimulai dari menyisihkan 50 sen setiap hari ke dalam celengan bambu.
Saya sering merindukan kekuatan 50 sen pada saat itu. Hingga kini saya masih merindukan kekuatan yang terhimpun tetes demi tetes itu. Saya sangat bersyukur dan menaruh hormat atas cinta kasih yang terhimpun menjadi kekuatan ini. Itu semua terhimpun sedikit demi sedikit pada masa celengan bambu.
Saya juga sangat berharap para pengusaha bisa memandang penting semangat celengan bambu. Setelah pulang, Anda semua juga bisa menginspirasi para karyawan untuk menyisihkan sepuluh sen atau satu dolar NT agar mereka setiap hari bisa melakukan kebajikan. Jika setiap hari bekerja dengan niat seperti itu, pasti akan membawa manfaat bagi perusahaan.
Saya sungguh berharap pengusaha sekalian bisa berjalan dengan teguh di arah yang benar dan memandang jauh ke depan. Saya sering berkata bahwa kita harus menjadikan hidup kita bernilai dan menjadi penyelamat bagi orang lain. Sebagai pengusaha, jangan hanya merasa bahwa mengembangkan bisnis adalah untuk memberi peluang kerja kepada banyak keluarga.
Sesungguhnya, saya sering berkata kepada para pengusaha bahwa kalian harus berterima kasih kepada karyawan kalian. Jika tidak ada karyawan yang membantu kalian, bagaimana mungkin kalian bisa berhasil? Pengusaha harus terlebih dahulu memberi karyawannya kekuatan cinta kasih. Dengan begitu, mereka akan membalasnya dengan bekerja dengan baik. Jadi, daripada hanya memberi bonus, lebih baik menyemangati mereka untuk memahami rasa sukacita dari berbuat baik. Dengan begitu, mereka akan memiliki tekad dan arah yang sama dengan kalian.
Contohnya, seperti Tzu Chi. Kekuatan satu orang sangatlah kecil.Ketika pengusaha ingin mengembangkan perusahaannya, jika hanya direkturnya yang berusaha, tetapi karyawannya tidak berusaha bersama, juga tidak bisa berhasil. Jika ingin perusahaan bertahan selamanya, maka kalian harus membuat karyawan berjalan di arah yang sama dengan kalian. Semua harus dimulai dari arah yang benar. Para pengusaha juga sama. Jadi, kita harus memiliki pandangan luas dan jauh terhadap kehidupan dan dunia ini.
Kita harus memiliki pandangan luas. Kita tidak hanya berpikir untuk semata-mata mengembangkan diri di negara sendiri. Sesungguhnya, setelah bisnis menjadi besar, kalian pasti berpikir untuk mengembangkannya di empat penjuru. Untuk itu, dibutuhkan dunia yang tenteram. Kita harus peduli terhadap ketenteraman dunia ini. Terlebih lagi sebagai pengusaha, kita harus lebih peduli pada masalah dunia. Jangan biarkan saya seorang diri yang memperhatikan masalah dunia. Semua orang memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan dunia.
Kita harus menyatukan kekuatan agar kekuatan ini menjadi besar. Jadi, semangat mengembangkan usaha juga harus dituangkan untuk mengembangkan kepedulian terhadap dunia. Contohnya Haiti. Apakah semuanya tahu Haiti? Haiti adalah negara yang sangat tertinggal. Sejak gempa bumi berkekuatan besar pada tahun 2010, hingga sekarang insan Tzu Chi masih terus mendedikasikan diri untuk mendampingi warga setempat.
Saudara sekalian, bagi mereka, semangkuk nasi putih saja sudah sangat baik. Apakah sulit untuk membantu mereka? Kita cukup berhemat dalam keseharian dan menyisihkan sedikit uang ke dalam celengan, baik di rumah maupun di perusahaan. Dengan begitu, keluarga kalian setiap hari akan dipenuhi cinta kasih dan berkah.
Setiap hari kalian akan merasakan kebaikan karena selalu bertekad untuk berbuat baik. Dengan mengembangkan tekad ini lebih jauh lagi, kalian dapat bergabung menjadi relawan Tzu Chi dan bersama-sama menciptakan kekuatan cinta kasih untuk mengatasi masalah dunia. Dengan demikian, dunia akan semakin cepat harmonis.
Jadi, Bodhisatwa pengusaha sekalian, semoga kita memiliki tekad dan arah yang sama. Kita mulai melangkah dengan arah yang benar dan mengembangkan pandangan luas. Jangan hanya melihat lingkup karier atau bisnis diri sendiri. Kembangkanlah pandangan kalian untuk melihat dunia dengan lebih luas. Jika dunia aman, maka bisnis kalian pun akan aman. Jadi, semoga semuanya bisa berpandangan luas dan jauh ke depan. Selain mengembangkan usaha, semoga kalian juga mengembangkan kepedulian untuk mewujudkan dunia yang aman dan tenteram.
Berpandangan luas untuk bersama-sama menyelamatkan dunia
Celengan bambu menghimpun cinta kasih
Memiliki tekad dan arah yang benar untuk melakukan kebajikan
Para pengusaha menginspirasi karyawannya untuk melakukan kebajikan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 April 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Lilie, Marlina
Ditayangkan tanggal 20 April 2018