Ceramah Master Cheng Yen: Bersama-sama Berbuat Baik di Dunia dan Menjalin Jodoh Baik
Buddha berkata bahwa hidup ini penuh dengan penderitaan. Di mana letak nilai kehidupan yang penuh penderitaan? Hidup ini singkat dan penuh dengan penderitaan. Di mana letak nilai kehidupan? Ini tergantung pada setiap individu apakah dapat merasakan nilai tersebut. Apakah kita pernah berpikir bahwa datang ke dunia ini, semuanya bergantung pada diri sendiri untuk terus berjalan lurus dan benar tanpa menyimpang? Agar tidak menyimpang dan selalu berjalan di arah yang benar, kita harus memiliki pengetahuan dan kesadaran yang benar.
Kita perlu mengetahui banyak hal tentang peristiwa dunia. Dari banyaknya peristiwa dunia, hendaklah kita menganalisis esensi dari setiap peristiwa. Manakah waktu yang paling bernilai? Apa yang telah kita lakukan hingga tidak ada penyesalan sepanjang hidup? Sungguh tidak banyak. Oleh karena itu, kita harus melatih diri dan mempelajari Dharma.
Mempelajari Dharma berarti mempelajari jalan yang benar. Ajaran yang benar akan membuat kita tahu kebenaran di balik berbagai peristiwa yang ada di dunia. Setelah memahami dan merasakannya, kita akan memiliki kewaspadaan diri. Lihatlah, kita telah membantu Myanmar selama 14 tahun. Semangat celengan beras di Myanmar telah diwariskan hingga saat ini.
“Beras yang diberikan oleh Tzu Chi dapat memenuhi kebutuhan kami selama 1 bulan. Kami juga akan terus bertekad untuk menyisihkan segenggam beras setiap hari untuk membantu orang lain,” kata U Win dan istri penduduk desa.
“Tzu Chi memberikan benih padi, pupuk, dan alat pertanian kepada kami sehingga kami memiliki panen yang lebih baik dari sebelumnya. Saya menjual hasil panen tahun lalu dan mendapatkan 100 ribu kyat. Hasil itu saya sumbangkan untuk membantu desa sekitar,” kata U Kyin Shwe Petani.
Pikirkanlah, dengan tindakan kecil, mereka yang dibantu juga dapat membantu orang lain. Begitulah membimbing dengan ajaran kebajikan. Kita tidak hanya membantu, tetapi juga membimbing mereka untuk berbuat baik sehingga batin mereka menjadi kaya. Bagaimana caranya agar kita memiliki jalinan jodoh untuk menjadi kaya?
Untuk kehidupan mendatang, jika kita ingin terlahir menjadi orang kaya, kita harus menciptakan berkah dan menghimpun jalinan jodoh di kehidupan saat ini. Intinya, kita dapat bersumbangsih setiap saat dan kita bisa mendapatkan rasa sukacita saat memberi. Dengan menyisihkan segenggam beras setiap hari dan memasukkannya ke dalam celengan beras, kebahagiaan akan muncul di hati kita. Kita akan senang karena dapat membantu orang lain.
Di dalam segenggam beras, ada hati yang kaya akan cinta kasih. Dengan hati yang kaya, kita akan menghimpun berkah untuk kehidupan mendatang dan terlahir di keluarga yang penuh berkah sehingga dapat menciptakan berkah sejak lahir. Jalinan jodoh sungguh tak terbayangkan. Jika seseorang terlahir di keluarga kurang mampu, mungkin secara bertahap kondisinya akan berubah dan menjadi kaya. Apa yang kita lakukan saat ini, hasilnya akan kita dapatkan juga saat ini.
Saya teringat dalam telekonferensi dengan Myanmar, relawan di sana selalu ingin membuat saya bahagia. Mereka menyiapkan kereta lembu untuk membawa saya berkeliling. Kereta lembu itu sangat rapi dan bersih. Mereka bahkan telah menyiapkan bangku kecil di bawah kereta itu sebagai pijakan agar saya dapat naik dengan mudah. Mereka ingin membawa saya melihat tempat pelatihan mereka.
Ada beberapa perempuan berkumpul di sana. Ketika tidak sedang sibuk dengan pertanian, mereka akan pergi untuk belajar menjahit. Mereka diajarkan secara bertahap mulai dari menggunakan kertas hingga kain. Mereka diajarkan hingga dapat memotong kain. Begitulah relawan menunjukkan tempat pelatihan mereka.
Kami juga melakukan perjalanan melewati pematang sawah. Dahulu, jalan ini sangat berlumpur. Kemudian, mereka mengaspalnya dengan beton sehingga saat ini dapat dilalui oleh kereta lembu. Relawan telah membimbing warga langkah demi langkah. Pada akhirnya, jalan telah terbuka dan mereka memiliki tempat pelatihan yang tetap.
Penduduk desa tidak memiliki lampu. Relawan memberikan panel tenaga surya sehingga mereka dapat memiliki cahaya di malam hari. Beginilah cara memperbaiki kondisi kehidupan mereka. Dengan bimbingan dan dorongan relawan, mereka dapat menjadi mandiri untuk menafkahi hidup mereka. Akhirnya, desa ini memiliki jalan yang rata dan lurus.
Lihatlah, di sana juga ada bangunan dan toko. Saya sungguh merasa tenang. Dalam 10 tahun lebih ini, kehidupan mereka telah berubah menjadi lebih baik. Dahulu, jalan ini sangat berlumpur; saat ini, jalan di sana sangat rata dan halus. Dalam kehidupan ini, kita tidak perlu takut tidak cukup kekuatan. Selama memiliki tekad, kita akan terus mengimbau relawan hingga penduduk desa untuk berbuat baik. Mereka juga mengajak saya melihat lahan pertanian.
Saya melihat penduduk desa di sekeliling lahan itu dan relawan Tzu Chi berada di tengah mendampingi mereka. Awalnya, semuanya adalah relawan Tzu Chi. Saat ini, makin banyak warga setempat yang bergabung. Hendaklah kita semua sepenuh hati untuk bersumbangsih sedikit demi sedikit. Satu benih dapat menghasilkan benih tak terhingga dan benih tak terhingga berasal dari satu benih.
Ketika melihat panen yang melimpah, tidak perlu memperhitungkan apakah semuanya milik diri sendiri. Semuanya harus saling berbagi karena berbagi adalah perbuatan baik. Hendaklah semuanya saling berbagi dan saling membimbing. Inilah cara kita berbuat baik bersama-sama dan menghasilkan panen yang melimpah di dunia.
Dengan empat musim dan cuaca yang bersahabat, bukankah hidup itu indah? Hanya inilah yang kita harapkan di dunia. Tentu saja, ajaran Buddha mengatakan bahwa segala sesuatu tak lepas dari hukum sebab akibat. Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan Jalan Bodhisatwa. Dengan mengajarkan Jalan Bodhisatwa, makin lama makin banyak Bodhisatwa yang muncul dan dunia akan menjadi lebih baik.
Menemukan nilai kehidupan di tengah penderitaan
Memiliki kesadaran, pengetahuan, dan pandangan di jalan yang benar
Membimbing yang kurang mampu untuk menjadi kaya batin dan menanam benih kebajikan
Mengubah kondisi kehidupan dengan menjalin jodoh baik
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 30 Januari 2023