Ceramah Master Cheng Yen: Bersama-sama Melakukan Kebajikan untuk Melindungi Alam Semesta

Cuaca sangat ekstrem. Semua orang harus peduli pada hal ini dan menganggapnya sebagai masalah besar. Semua orang harus memiliki kesepahaman dan kesepakatan serta melakukan tindakan bersama. Jika hanya memiliki kesepahaman saja, berarti kita hanya mengetahui situasi ini. Jika memiliki kesepakatan, berarti kita semua memahami apa yang harus kita lakukan. Namun, untuk menangani masalah perubahan iklim yang ekstrem, kita semua harus melakukan tindakan bersama.

Manusialah penyebab perubahan iklim, maka kita harus bersama-sama memecahkan masalah ini. Nafsu keinginan manusia telah menyebabkan Bumi mengalami kerusakan dan membuat kehidupan menjadi tak alami. Melihat Bumi seperti ini, hati saya sering merasa sangat sedih. Saya sering memiliki perasaan seperti ini dan sangat khawatir.

Beberapa hari yang lalu, insan Tzu Chi wilayah tengah Taiwan datang ke sini. Mereka berdiskusi dengan saya tentang cara mengatur pameran dalam rangka peringatan 20 tahun gempa yang melanda Taiwan pada tanggal 21 September 1999 agar orang-orang tak melupakannya dan waspada setiap saat. Saya mengatakan bahwa kita jangan melupakan gempa tanggal 21 September 1999. Pada tahun yang sama, banyak bencana yang terjadi di dunia. Kekejaman perang saudara telah membawa bencana dan sangat memilukan.


Saat itu, terjadi perang saudara di Kosovo yang menyebabkan klinik atau fasilitas medis mengalami kerusakan. Jadi, kita pergi ke sana untuk memberi bantuan agar para dokter bisa kembali bekerja di klinik. Semua ini terjadi pada tahun yang sama. Kita pun segera menghubungi orang-orang yang melakukan survei pascabencana di Kosovo atau wartawan untuk segera pergi ke Turki karena Turki diguncang gempa pada tanggal 17 Agustus yang menyebabkan kerusakan yang parah.

Pada tahun itu, berturut-turut terjadi bencana di beberapa negara. Pada tahun yang sama, insan Tzu Chi juga bersumbangsih untuk membantu korban gempa  21 September 1999. Gempa 21 September 1999 meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Kekuatan alam sangat besar, sedangkan kekuatan manusia terlalu kecil. Kehidupan manusia hanya puluhan tahun, sangat singkat. Ketika ketidakkekalan datang, kita sungguh tak dapat menghindarinya.

Dunia ini penuh dengan bencana dan penderitaan. Kita melihat banyak penderitaan di dunia. Saya sering mengungkit tentang pengungsi Suriah di Turki. Saya sangat berterima kasih kepada Relawan Hu dan Relawan Yu yang terus menjaga sekelompok anak pengungsi sehingga mereka bisa bersekolah dengan tenang.


Kita mendirikan sekolah bagi sekelompok anak itu agar mereka dapat mengenyam pendidikan. Bapak Ali Uslanmaz yang merupakan wali kota pada saat itu sangat bersungguh hati dan tulus membantu kita dalam hal ini. Beliau membantu pengungsi Suriah dengan penuh kesungguhan hati. Kini, beliau sudah naik jabatan menjadi wakil gubernur. Beliau bersama putranya datang mengunjungi saya.

Sejak awal, beliau sudah sangat peduli terhadap pengungsi Suriah dan sangat berdedikasi. Kali ini, beliau memberi tahu saya sebuah kabar baik, yaitu pengajuan untuk mendirikan Yayasan Tzu Chi di Turki telah disetujui. Kabar baik lainnya adalah sekolah yang kita dirikan bagi anak-anak pengungsi di sana sudah diakreditasi sehingga lulusannya dapat diakui di seluruh dunia. Selain bisa mendapat pendidikan yang baik, ijazah anak-anak itu juga bisa diakui secara internasional.

Saya juga mendengar sebuah kisah tentang seorang anak. Gadis itu sungguh sangat cantik. Hari itu, saya menonton sebuah video tentang anak itu. Awalnya, dia tertawa dengan ceria, tetapi kemudian menangis dengan sedih dan terus menyeka air mata dengan tangannya. Kisahnya sungguh membuat orang merasa sangat sedih. Dalam pengeboman pada perang saudara di Suriah, 14 orang anggota keluarganya satu per satu meninggal dunia. Setiap anggota keluarganya meninggal karena terkena serangan bom.


Kini, hanya tinggal anak itu seorang diri. Namun, kedua kaki anak itu juga harus diamputasi. Satu kaki diamputasi di bagian atas lutut dan satu kaki lagi diamputasi di bagian bawah lutut.  Jadi, panjang kedua kakinya setelah diamputasi menjadi tidak sama dan harus dipasangi prostesis. Ketika pikiran manusia tak selaras, dapat menyebabkan  bencana akibat ulah manusia yang begitu parah di dunia. Dalam sekejap, tembakan dan pengeboman dapat menyebabkan banyak orang menjadi pengungsi, membawa kesedihan dan penderitaan bagi banyak keluarga serta penderitaan seumur hidup seperti anak itu. Ini sangat menyedihkan. Jadi, apa yang disebut kegembiraan?

Kegembiraan yang berlebihan bisa berujung pada duka. Bagaimana dengan penderitaan? Kapan kita bisa membebaskan orang-orang dari penderitaan? Itu membutuhkan waktu yang lama. Intinya, dalam kehidupan kita, kita harus baik-baik menjaga pikiran kita.

Selain itu, selain memiliki kesepahaman dan kesepakatan tentang masalah di dunia, kita juga harus bertindak bersama; bersumbangsih dengan cinta kasih dan mengulurkan sepasang tangan kita. Ini bukan demi kepentingan sendiri. Saya berharap orang-orang dapat menghimpun tetes demi tetes cinta kasih. Kita sering menggalakkan semangat celengan bambu untuk menghimpun tetes demi tetes cinta kasih guna membantu banyak orang. Itu sangat diperlukan.


Jangan melupakan bencana yang kerap terjadi pada tahun itu

Kehidupan anak-anak pengungsi penuh penderitaan dan kesedihan

Bersiteguh mendirikan sekolah untuk menyambut harapan

Mengurangi nafsu keinginan, berpuas diri, dan bersama-sama melakukan kebajikan

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Oktober 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 19 Oktober 2018

Editor: Stefanny Doddy

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -