Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Hati dalam Memperingati Ulang Tahun Tzu Chi ke-53
Melihat para relawan Tzu Chi melakukan ritual namaskara dengan barisan yang panjang, saya sangat gembira. Selama sebulan lebih ini, setiap hari saya mendengar mereka melafalkan nama Buddha dan melihat mereka melakukan ritual namaskara dengan sangat tulus. Saya sangat mengagumi mereka. Meskipun jalannya panjang, semua peserta mengambil langkah dengan jarak yang sama, baik itu relawan lansia maupun relawan cilik.
Ini benar-benar mengagumkan.
Mereka melakukan ritual namaskara lebih dari satu jam. Sepanjang jalan, semua orang menjaga jarak yang sama dengan orang-orang di depan dan belakang mereka. Setiap hari ada ribuan orang di Griya Jing Si, tetapi mereka melakukan aktivitas dengan sangat tenang dan teratur. Ini juga sangat menyentuh.
Saya sangat berterima kasih kepada anggota komite dan Tzu Cheng yang bergantian kembali ke Griya Jing Si selama sebulan lebih ini. Berhubung keluarga besar kita ini mengadakan peringatan ulang tahun ke-53, mereka kembali ke Griya Jing Si untuk membantu menyediakan makanan bagi semua orang. Mereka semua dipenuhi sukacita.
Saya juga sangat berterima kasih kepada Bapak Fang dari Kaohsiung. Beliau merupakan pembuat roti yang sangat terkenal dan memiliki beberapa toko roti di Kaohsiung. Bapak Wu Bao-chun juga datang ke Griya Jing Si. Mereka merupakan pembuat roti yang sangat terkenal di Kaohsiung. Banyak pembuat roti datang ke Griya Jing Si secara bergantian dan telah membuat lebih dari 150 ribu bakpao ulang tahun. Selama hampir sebulan, mereka telah menjalin jodoh baik dengan semua orang.
Ada banyak kisah yang menyentuh untuk diceritakan. Tahun ini, saya juga sangat tersentuh karena insan Tzu Chi dari belasan negara dan wilayah terus-menerus kembali ke Griya Jing Si untuk melakukan ritual namaskara. Saya melihat duta besar Belgia untuk Malaysia datang ke Griya Jing Si. Beliau telah menjadi murid saya dan bersiteguh ingin kembali ke Griya Jing Si.
Anggota polisi dan kepala sekolah dari Australia juga kembali ke sini. Mereka membawa keluarga mereka. Mereka berkata bahwa mereka harus kembali ke Griya Jing Si karena mereka adalah murid-murid saya. Mereka ingin lebih dekat dengan saya. Mereka selalu mengingat saya di dalam hati.
Kepala Sekolah berkata bahwa beliau pasti akan mengajar murid-muridnya dengan baik. Selama tahun lalu dan tahun ini, jumlah muridnya telah bertambah. Beliau ingin membangkitkan cinta kasih murid-muridnya. Mendengar metode pengajarannya, saya merasa sangat terhibur. Budaya humanis dan pendidikan Tzu Chi telah diterapkan di dunia internasional.
Kemarin, saya melihat banyak Bodhisatwa yang kembali dari luar negeri. Saya meluangkan waktu untuk duduk dan berbincang dengan mereka. Meski waktunya sangat singkat, kami semua sangat dipenuhi sukacita. Mereka semua adalah murid-murid Jing Si. Mereka telah menunjukkan ketulusan mereka.
Murid saya yang berasal dari Australia membawa celengan bambu mereka. Setiap celengan bambu sangatlah berat. Saya berkata, "Anda bahkan membawa celengan bambu. Ini sangat berat." Celengan bambunya sangat penuh dan benar-benar sangat berat. Itu adalah ungkapan ketulusan mereka. Anggota polisi itu mengungkapkan ketulusan dengan cara seperti ini. Ini sungguh sulit untuk dideskripsikan.
Banyak kisah yang tidak habis saya ceritakan. Jumlah donasi tidaklah begitu penting, yang terpenting ialah niat kita. Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah sepenuh hati bersumbangsih dengan cinta kasih dan terus menyebarkannya ke seluruh dunia.
Pada bulan Maret 2019, Siklon Idai melanda 3 negara di Afrika Timur. Kemarin, mendengar dan melihat para relawan bergerak untuk memberi bantuan bencana di Afrika Timur, saya merasa sangat terhibur. Saya berharap kita dapat membantu warga yang menderita di beberapa negara itu untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Kita bisa membantu mereka secara langsung.
Di Zimbabwe, ada seorang perempuan yang sangat kekurangan, tetapi dia juga ingin membantu orang yang terkena dampak bencana. Dia menyumbangkan 30 sen dolar Zimbabwe. Hanya itu yang dia miliki. Namun, dia bersedia menyumbangkannya. Meski sangat kekurangan, dia tetap bisa membantu orang lain. Orang kurang mampu pun memiliki kemampuan untuk membantu orang lain. Meski hidup sangat kekurangan, dia juga bersedia membantu orang lain. Saya merasa perempuan ini sangat memiliki kebijaksanaan walaupun dia sangat kekurangan.
Saya yakin pada yang Buddha katakan tentang semua makhluk pada hakikatnya memiliki cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Semua makhluk memiliki kebijaksanaan yang setara. Saya telah melihatnya dalam bantuan bencana kali ini. Karena kekuatan karma, mereka tinggal di lingkungan yang penuh kesulitan. Mereka yang memiliki berkah, mungkin memiliki kesempatan untuk mengubah kehidupan mereka karena bertemu dengan penyelamat.
Tidak semua orang dapat bertemu dengan penyelamat. Orang yang memiliki berkah dapat bertemu dengan penyelamatnya. Semoga kita merupakan penyelamat bagi mereka dan dapat membantu mereka. Saya berharap setiap insan Tzu Chi merupakan penyelamat bagi orang yang menderita. Walaupun kita hanya bisa membantu sedikit, asalkan ada kesempatan, kita harus membantu mereka sebisa mungkin. Saya berterima kasih kepada Bodhisatwa sekalian. Kekuatan cinta kasih kalian telah memberi saya kekuatan. Terima kasih.
Bersatu hati dalam memperingati ulang tahun Tzu Chi ke-53
Insan Tzu Chi dari berbagai tempat kembali ke Griya Jing Si
Semua makhluk memiliki kebijaksanaan yang setara
Guru dan murid memiliki tekad yang sama untuk menyebarkan cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 April 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 1 Mei 2019