Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Hati dan Bergotong Royong Mewariskan Kebajikan
“Dari berbagai laporan, kita melihat bahwa perubahan iklim akan membuat orang makin khawatir. Dengan demikian, generasi muda sekarang akan menghadapi lebih banyak masalah dari yang kita bayangkan di masa mendatang,” kata Debra Boudreaux Ketua Tzu Chi Amerika Serikat.
“Dalam COP27 di Mesir, hadir perwakilan dari 120-an negara dan PBB. Konferensi ini memiliki beberapa arah utama. Pertama, kita akan berbagi tentang pengaruh dari moralitas dan keyakinan. Dalam masalah perubahan iklim, kita tahu bahwa tanpa moralitas dan keyakinan, arah kita pasti akan menyimpang. Karena itu, kita membagikan konsep-konsep ini dalam forum lintas agama,” kata Qiu Yao-yang Perwakilan tim Tzu Chi untuk PBB.
“Saya merasa bahwa kita pasti bisa mengatasi isu global yang mengkhawatirkan ini. Kita telah memiliki sumber daya di seluruh dunia. Kita cukup memastikan bahwa semua orang bersatu hati dan memiliki arah tujuan yang sama. Kita pasti akan memiliki masa depan yang sangat cerah,” pungkas Qiu Yao-yang.
Saya sangat bersyukur kepada orang-orang yang berjuang demi ajaran Buddha, demi semua makhluk. Saya berharap Bodhisatwa sekalian dapat bekerja sama dengan harmonis. Para relawan yang berada pada usia muda, usia produktif, usia paruh baya, ataupun usia lanjut, semuanya terus bersumbangsih. Selain bersumbangsih, mereka juga mewariskan pengalaman serta mendampingi dan mendukung generasi yang lebih muda.
Setiap Bodhisatwa kita memiliki kehidupan yang bernilai. Belakangan ini, saya terus mengingatkan kalian bahwa kita semua dipenuhi berkah. Saya berkata bahwa diri sendiri dipenuhi berkah. Berkah saya berasal dari para relawan kita. Apa pun yang ingin saya lakukan, semuanya dapat terwujud. Semua hal yang ingin saya lakukan dapat terwujud satu per satu. Yang mewujudkannya bukanlah saya, melainkan kita. "Kita" ini mencakup dia, Anda, dan saya yang tak terhitung jumlahnya. Ada banyak orang yang menghimpun kekuatan bersama.
Bodhisatwa sekalian, jangan meremehkan diri sendiri. Berkat kalian, barulah Tzu Chi bisa tersebar dari Taiwan ke AS. Bagaimana awal mula dari jalinan jodoh ini? Saya selalu mengingatkan untuk menghargai jalinan jodoh. Berkat adanya benih sebab, banyak orang berhimpun dengan jalinan jodoh baik.
Kini, Tzu Chi dan PBB berjuang tanpa memandang perbedaan agama dan ras. Kita menyatukan keyakinan, cinta kasih, dan semangat kemanusiaan. Inilah yang terjadi di era sekarang. Karena itulah, saya berkata bahwa ini adalah era yang luar biasa.
Dalam forum seperti ini, semua orang berhimpun dan memberikan saran. Jika ada sesuatu yang tidak benar, kita harus mengemukakannya dengan berani. Contohnya, hal yang tidak bermanfaat bagi dunia, tidak berguna, atau bisa membawa dampak buruk. Kita harus bisa memberikan saran yang masuk akal. Contohnya, hal yang bermanfaat bagi dunia atau dapat melindungi bumi dan alam. Kita bisa memberikan saran-saran seperti ini.
Dalam COP27, ini adalah saran yang bermanfaat. Tentu saja, hadir di forum seperti ini menunjukkan keyakinan kita terhadap fondasi yang kita bangun dahulu. Kita harus yakin bahwa fondasi kita sangat kukuh dan aman karena kita telah menunaikan kewajiban kita. Karena itulah, menghadapi PBB yang berlandaskan semangat kemanusiaan, kita dapat memberikan saran yang baik.
Kini, adakalanya saya berkata bahwa alam telah memberikan peringatan dan kita tidak memiliki cukup waktu lagi. Kini, populasi manusia sangat tinggi dan nafsu keinginan manusia sangat besar. Nafsu keinginan manusia bagai lubang tak berdasar. Di dalam hati setiap orang terdapat sebuah lubang hitam, tempat nafsu keinginan bergejolak.
Di dunia ini, perubahan iklim merupakan akibat dari nafsu keinginan yang bergejolak. Akumulasi nafsu keinginan manusia memiliki kekuatan yang sangat besar. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus segera menoleh dan mencari keyakinan kita. Keyakinan adalah ibu dari segala pahala. Kita harus menemukan keyakinan kita.
Bodhisatwa sekalian, kita harus mengimbau orang-orang dari segala usia untuk bersumbangsih serta mendampingi mereka. Lihatlah, kini saya juga menggenggam waktu dengan erat. Saya akan menggenggam waktu hingga napas terakhir saya karena dengan menggenggam waktu, saya dapat turut mengerahkan hati dan tenaga bagi dunia ini.
Setiap orang merupakan bagian dari populasi manusia dan memiliki kekuatan. Kita semua memiliki kekuatan untuk menyucikan dunia. Kita harus yakin terhadap diri sendiri. Tentu saja, kekuatan satu orang sangatlah kecil. Namun, kita cukup berusaha semaksimal mungkin.
Kita hendaknya senantiasa ingat bahwa dunia membutuhkan sumbangsih kita sebagai Bodhisatwa. Saat terjun ke tengah masyarakat, upaya Anda, saya, dan dia sangat dibutuhkan. Karena itu, kita harus bertekad dan berikrar untuk membimbing orang-orang. Kita harus memiliki keyakinan.
Saya sering berkata bahwa kita harus menyatukan banyak orang. Ini disebut menyatukan hati. Gotong royong berarti menghimpun kekuatan banyak orang. Selain bersatu hati dan bergotong royong, insan Tzu Chi juga harus membina keharmonisan, hidup berdampingan dengan alam, dan mengasihi satu sama lain.
Manusia hendaknya mengasihi hewan. Inilah kerja sama yang harmonis. Sesama manusia hendaknya bersatu hati dan berinteraksi dengan harmonis. Dengan kesatuan hati dan keharmonisan, kita bergotong royong serta mengasihi dan melindungi makhluk hidup. Dengan adanya kerja sama yang harmonis, kekuatan yang terbentuk akan sangat besar.
Bodhisatwa sekalian, kita juga harus menjadi teladan bagi generasi penerus dan membimbing mereka untuk mewariskan jiwa kebijaksanaan Tzu Chi kepada generasi mendatang yang tak terhingga.
Membimbing generasi penerus dan mendukung pencapaian satu sama lain
Memperkukuh keyakinan dan menghargai jalinan jodoh
Menggalakkan pelestarian lingkungan dan menerapkannya bersama
Mengatasi rintangan untuk melindungi makhluk hidup
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 01 Mei 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 03 Mei 2023