Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Hati Membabarkan Dharma dan Menciptakan Berkah

COVID-19 telah menjadi pandemi global. Yang membuat orang-orang merasa takut ialah kita tidak tahu di manakah virus ini dan bagaimana mencegahnya. Satu-satunya cara ialah bervegetaris, menjaga kebersihan tubuh dan pikiran, serta membangkitkan ketulusan.

Bervegetaris adalah hal yang mudah. Namun, sepertinya manusia masih menyimpan pikiran awam dan tidak mampu menahan nafsu makan daging. Jika kita dapat menahan nafsu dan kebiasaan makan daging serta membangkitkan ketulusan, kita dapat hidup harmonis dan tenteram sehingga orang-orang tidak akan ketakutan. Saya mendorong orang-orang untuk bervegetaris sebagai bentuk ketulusan doa demi meredam wabah kali ini. Semoga semua orang dapat bervegetaris dan mengasihi kehidupan dalam jangka panjang.

Kita dapat tetap sehat dengan menyerap nutrisi dari biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Selain menyehatkan, bervegetaris dapat membuat batin kita lebih tenang dan bebas dari rasa bersalah. Kehidupan kita juga menjadi lebih tenteram. Kita dapat melihat seorang anak berusia 8 tahun asal Xiamen. Dia telah bervegetaris selama 6 tahun.

“Sebagian orang kurang bijaksana. Kita tidak membahas orang lain. Saya bahas saja apa itu kurang bijaksana. Sebagian orang tahu bahwa bervegetaris itu baik dan manusia tidak boleh memakan hewan. Namun, mengapa mereka hanya bervegetaris selama sebulan? Mungkin saat bervegetaris, mereka masih belum rela melepaskan cita rasa dari daging goreng,” kata Pan Jiaying, vegetarian berusia 8 tahun.


“Setelah lama bervegetaris, saya merasa satu bulan sangatlah cepat. Bervegetaris kurang lebih hanya seperti itu saja. Setahun juga berlalu dengan cepat. Sebulan sungguh rentang waktu yang pendek. Jika dapat bervegetaris seumur hidup, saya rasa akan lebih baik,” lanjutnya.

Anak-anak berhati murni. Anak itu telah bervegetaris selama 6 tahun. Dia merasa bervegetaris sangat mudah, sangat baik, dan sangat bahagia. Dia merasa heran mengapa orang-orang hanya bervegetaris selama sebulan. Setahun berlalu dengan sangat cepat.

Bervegetaris seumur hidup juga sangat mudah. Lihatlah anak itu. Pemahamannya sangatlah mendalam. Bervegetaris sangatlah mudah, bersih, dan baik. Seorang anak yang berusia 2 tahun juga sama.

“Apakah hewan ini boleh dimakan?”

“Tidak boleh.”

“Mengapa tidak boleh dimakan?”

“Ada bakteri.” (Ada bakteri. Alasan lainnya?)

“Kasihan.” (Kasihan.)

Dia bervegetaris sejak dalam kandungan. Bukan hanya bervegetaris, sebelum makan dia pasti akan mengucap syukur terlebih dahulu. Dia selalu bersyukur setiap kali makan.

Anak-anak saja bisa bervegetaris. Mengapa kita yang dewasa tidak bisa? Dalam menghadapi wabah kali ini, saya hanya dapat menghela napas setiap hari dan tidak dapat berkata apa-apa. Saya hanya merasa khawatir setiap hari. Ini sulit untuk dijelaskan.


Saat ini, saya hanya dapat menyerukan pola hidup vegetaris. Saya tidak memiliki permintaan lain.

Bervegetaris mudah untuk dikatakan, tetapi globalisasi pola hidup vegetaris sangatlah tidak mudah. Seminggu atau dua minggu lalu, Universitas Tzu Chi mendorong para mahasiswa untuk sering bervegetaris. Mereka membagikan kupon senilai 30 dolar NT. Saya berkata, “Griya Jing Si mendukung kalian dan akan memberikan seribu kupon.”

Beberapa relawan yang duduk di samping saya juga berkata, “Saya juga ingin memberikan seribu kupon.” Saya tidak melakukan apa-apa. Secara keseluruhan, mereka menyumbangkan sekitar 5 ribu kupon.

Saya mendorong para dosen Universitas Tzu Chi untuk menuju Taipei dan menyosialisasikan pola hidup vegetaris. Saya harap para mahasiswa dapat mengajak lebih banyak teman. Saya juga berharap kita dapat mengajak rumah makan vegetaris untuk turut mendukung sehingga para mahasiswa dapat menggunakan kupon itu untuk makan. Insan Tzu Chi di Songshan juga melakukan hal yang sama.


“Master berkata, bervegetaris ialah satu-satunya cara,” kata You Mei-yun relawan Tzu Chi.

“Kita juga memasak makanan vegetaris sendiri. Ada seorang relawan mengusulkan untuk membagikan kupon makan,” kata Cai Ya-lian relawan Tzu Chi

Penanggung jawab gedung itu juga sangat antusias. Dia berkata, “Ini mudah. Saya dapat mengirimkan sebuah pesan sehingga semua orang di gedung dapat ikut serta.”

“Mempromosikan pola hidup vegetaris tidaklah sulit, hanya saja kita butuh waktu untuk mengubah kebiasaan makan kita,” kata Zhang Yu-zhong pemilik rumah makan.

“Halo, Bos. Saya ingin memesan semangkuk mi angsio seharga 80 dolar NT,” kata pembeli.

“Ini adalah kupon potongan senilai 30 dolar NT. Toko kami memberi diskon senilai 20 dolar NT. Anda hanya perlu membayar saya 30 dolar NT,” kata penjual.

Seorang pemilik rumah makan memberi potongan lebih senilai 20 dolar NT. Ini sangat mengharukan. Beginilah cara kita mengingatkan orang-orang untuk mawas diri dan tulus.

Mari kita bervegetaris, tidak membunuh hewan, mengembangkan cinta kasih, dan menunjukkan ketulusan. Para anggota komite Tzu Chi juga mendorong para penerima bantuan untuk bervegetaris dengan berbagi tentang manfaat bervegetaris dan memberikan motivasi untuk bervegetaris. Beginilah kita mengembangkan cinta kasih agar lebih banyak orang mengambil hikmah dari wabah ini. Saya rasa, manusia perlu belajar dari wabah ini. Manusia pada hakikatnya baik. Saya rasa, pandemi ini merupakan pembelajaran bagi seluruh dunia

Pandemi yang sulit dicegah membuat kepanikan
Bervegetaris demi menenangkan batin
Mengubah bencana menjadi cinta kasih sebagai bentuk pembelajaran
Bersatu hati membabarkan Dharma dan menciptakan berkah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Maret 2020 
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 19 Maret 2020
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -