Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Hati Memberi Bantuan dan Mewariskan Dharma
Dalam
acara Pemberkahan Akhir Tahun yang diadakan setiap tahun, yang paling
menggembirakan adalah bertambahnya anggota keluarga Tzu Chi. Saya sangat
bersyukur. Saya bersyukur relawan kita bersatu hati, harmonis, dan saling
mengasihi. Demikianlah relawan kita bergotong royong untuk menyelamatkan semua
makhluk.
Kita
berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang dan
selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk melindungi bumi. Kita bisa
melihat penderitaan di dunia yang ditimbulkan oleh ulah manusia. Lihatlah,
meski jumlah insan Tzu Chi di Yordania tidak banyak, tetapi mereka telah bersumbangsih
selama bertahun-tahun. Demi kesehatan pengungsi di Yordania, mereka
bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.
Kita
juga melihat sejak Februari tahun lalu di Taipei, kita mengadakan konser amal demi
menolong para pengungsi. Saya bersyukur kepada para insan Tzu Chi yang bergerak
untuk menggalang cinta kasih. Dalam konser amal di Taipei, para guru Buddhis,
personel polisi, dan petugas pemadam kebakaran turut berpartisipasi dalam
pementasan. Mereka membabarkan Dharma lewat bahasa tubuh. Mereka
mempersembahkan kisah Mahabhiksu Jian Zhen yang menghadapi berbagai kesulitan demi
berlayar ke Jepang. Beliau mengesampingkan keselamatan diri demi berlayar ke
Jepang guna membabarkan Dharma.
Semangat
beliau ditampilkan lewat bahasa tubuh dalam pementasan di atas panggung. Ini
juga membuat orang-orang memahami bahwa untuk melakukan sesuatu, kita harus
sanggup menghadapi rintangan dan masalah antarsesama manusia. Kita harus
memiliki keteguhan. Jadi, kita harus bersungguh-sungguh membangkitkan cinta
kasih orang-orang. Setelah dimulai di Taipei, konser amal terus diadakan hingga
ke wilayah selatan Taiwan. Semua orang harus turut berpartisipasi untuk
menolong orang-orang yang menderita.
Orang
yang tengah bersumbangsih juga membutuhkan dukungan orang lain agar memiliki
kekuatan untuk menolong lebih banyak orang yang menderita. Kita bukan hanya memberikan
bantuan di Yordania. Di negara mana pun bencana terjadi, baik bencana alam maupun
bencana akibat ulah manusia, kita bisa segera memberikan bantuan.
Di Haiti
yang sangat kekurangan, penggalangan cinta kasih juga dilakukan. Pastor Zucchi
di Haiti juga mengimbau orang-orang untuk berdonasi, meski hanya 10 atau 50
sen. Beliau menghimpun sedikit demi sedikit cinta kasih. Beliau berbagi tentang
ajaran saya bahwa setetes air yang mengalir ke lautan selamanya tidak akan
kering. Beliau juga berbagi tentang hukum sebab akibat.
Dengan
berusaha semampu kita untuk menolong sesama, kita bisa menghimpun berkah besar karena
telah mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk membantu. Asalkan kita berusaha
semampu kita untuk memberikan bantuan, maka pahala yang tercipta sangat besar. Karena
itu, beliau juga menggalang donasi. Ada banyak negara yang warganya penuh cinta
kasih, seperti Filipina dan Afrika.
Relawan di Afrika juga sangat kekurangan. Namun, ketekunan, semangat, dan cinta kasih mereka tidak kalah dari kita. Mereka sangat tekun dan bersemangat. Kita juga mendengar kisah sepasang suami istri. Dahulu, sang suami pernah tersesat.
Kekuatan
baik dan buruk dalam dirinya saling tarik-menarik. Akhirnya, kekuatan baik
menang dan dia kembali ke jalan yang benar. Dia juga menyumbang beberapa
komisaris kehormatan. Dia sangat bersungguh hati.
Dengan
menciptakan berkah, kebijaksanaan pun bertumbuh. Dua hari lalu, kita juga
mendengar kisah relawan yang selalu menabung uang pemberian putranya. Dia hidup
hemat dan bersumbangsih selama puluhan tahun. Apa saja yang telah dia lakukan? Dia
mendukung pembangunan rumah sakit dan sekolah. Dia juga berdonasi untuk
mendukung penyaluran bantuan internasional.
Semuanya
bergantung pada pola pikir. Dengan membangkitkan sebersit niat baik, dia bisa
menciptakan berkah bagi orang banyak. Ini sungguh tidak mudah. Saya sangat
bersyukur. Jadi, kita harus berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia
penuh kasih sayang dan selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk
melindungi bumi. Kita harus bersumbangsih dengan kesungguhan hati karena itulah
yang akan menjadi pencapaian kita.
Jika
tidak bergabung di Tzu Chi, kita hanya memiliki keluarga kecil. Dalam sebuah
keluarga, belum tentu semua anggotanya memiliki arah tujuan yang sama. Anak-anak
memiliki dunia mereka sendiri, sang suami memiliki dunianya sendiri, sang istri
juga memiliki dunianya sendiri. Tidak semua orang memiliki arah tujuan yang
sama. Namun, dalam keluarga besar Tzu Chi, semua orang memiliki arah tujuan yang
sama.
Tujuan
Tzu Chi adalah menunjukkan tujuan hidup manusia dan memberikan pendidikan
kehidupan. Selain menyerap ajaran Buddha ke dalam hati agar kita bisa menuju
arah yang benar, kita juga harus bersumbangsih di tengah masyarakat. Inilah tujuan
Buddha datang ke dunia ini, yakni mengajarkan praktik Bodhisatwa. Praktik
Bodhisatwa bukan sekadar teori, tetapi harus dijalankan secara nyata. Karena
itulah, insan Tzu Chi bersumbangsih sebagai Bodhisatta dunia.
Orang-orang yang menerima bantuan kita tidak memiliki hubungan apa pun dengan kita. Kita menjangkau mereka dengan cinta kasih dan welas asih agung karena bisa turut merasakan kepedihan dan penderitaan mereka. Kita bersumbangsih dengan welas asih agung tanpa memandang jalinan jodoh. Sesulit apa pun, kita tetap rela bersumbangsih.
Dalam Sutra Bunga Teratai, Buddha terus menekankan tentang cinta kasih dan welas asih agung ini. Bodhisatwa datang ke dunia ini untuk menjangkau makhluk yang menderita.Berhubung dunia ini penuh penderitaan, maka kita harus bersumbangsih
sebagai Bodhisatwa dunia. Semoga kalian yang dilantik hari ini bisa memiliki hati Buddha dan tekad Guru. Hati Buddha adalah hati penuh cinta kasih dan welas asih agung.
Pelantikan bukanlah akhir dari pelatihan diri. Sesungguhnya, ini baru permulaan di Jalan Bodhisatwa. Kalian harus meneladani hati Buddha yang penuh cinta kasih dan welas asih agung dan memiliki tekad Guru, yakni tekad Bodhisatwa, untuk mengemban misi demi semua makhluk. Ini baru permulaan bagi kalian semua. Kalian harus menggenggam waktu dan kehidupan sekarang untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, paham? (Paham)
Baik. Para relawan senior harus terus mendampingi relawan baru, aktif dalam kegiatan Tzu Chi, dan mempertahankan tekad awal. Kita harus menjangkau lebih banyak orang untuk menjalin jodoh dengan mereka agar bisa membimbing mereka kelak. Dengan menjangkau lebih banyak orang, kita bisa menjalin lebih banyak jodoh baik. Jadi, kalian harus senantiasa bersungguh hati.
Baiklah. Intinya, kekuatan cinta kasih harus terus diwariskan. Menyucikan hati manusia tidak bisa tercapai dengan kekuatan satu orang. Jika semua orang bisa membangun tekad untuk menyucikan hati manusia, barulah masyarakat bisa harmonis.
Menggalang cinta kasih demi menolong pengungsi
Bersatu hati untuk memberikan bantuan dan melenyapkan penderitaan
Mewariskan Dharma untuk selamanya tanpa gentar menghadapi rintangan
Mempertahankan tekad awal dan mewariskan cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Januari 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina